"Moon, kamu merasa ada sesuatu yang berbeda gak sama Risu?" Tanya Iofi yang saat itu sedang mencuci tangan
"Hah? Berbeda gimana?"
"Dia dari berangkat sampe sekarang belum berulah. Biasanya kan baru satu detik di sekolah, dia udah bikin satu sekolah gempar""Iya juga... Dia bener-bener diem banget hari ini"
"Hampir mirip kamu waktu pertama kali masuk sini Moon""Hmm... Pasti ada sesuatu ini" Ujar Moona
"Aku setuju! Kita harus tanyain dan selidiki ini!""NAH! TERNYATA GHIBAH YA KALIAN!!"
Petir menggelegar, mereka pun berbalik dengan gemetar.
Guru yang seharusnya saat itu sedang mengajar kelas mereka ada dibelakang mereka.
"E-eh.."
"Ternyata kalian ke toilet cuma buat ghibah ya?"
"Engga kok bu"
"Kalau begitu... CEPET BALIK KE KELAS!!"
"SIAP BU!!"Mereka langsung berlari layaknya kilat.
***
Singkat cerita, pulang sekolah telah tiba.
"Ris, ikut ke bukit gak?" Tanya Iofi
"Eh, enggak aku akan langsung pulang"
"Kenapa? Mau menemani kak Ayunda bekerja?" Tanya Moona
"Eh, enggak sih. Kak Ayunda lagi gak kerja sekarang, tapi aku harus segera pulang"Mereka sontak terkejut. Risu tak pernah menolak ajakan ke bukit sebelumnya, kecuali ketika ia ingin menemani Ayunda bekerja. Terlebih ia tak berulah hari ini, dompet Moona pun belum ia sentuh sama sekali hari ini.
Iofi mendekat, lalu ia memegang jidat Risu.
"Eh? Ngapain sih Yop?!" Heran Risu
"Kamu gak demam..."
"Kenapa kamu berasumsi gitu?" Tanya Risu dengan wajah datar
"Habis, kamu belum berulah hari ini" Jawab Iofi
"Iya, dompet aku pun belum kamu sentuh""Eh, anu... Sebenarnya.."
Moona dan Iofi mengikuti Risu ke rumahnya karena Risu ingin memberitahu sesuatu. Risu pun memberitahu mereka semua apa yang terjadi kemarin.
"Hah?! Kak Ayunda kecelakaan??" Seru mereka terkejut.
"Iya, dia jadi korban tabrak lari kemarin. Sekarang dia sedang koma di rumah sakit. Jadi aku tidak ada waktu untuk bermain lagi, aku harus bekerja untuk biaya kak Ayunda""Tabrak lari? Lalu bagaimana dengan pelaku?" Tanya Iofi
"Polisi masih mengejarnya"
"Ohh, semoga cepat tertangkap""Lalu kucing ini?" Tanya Moona sambil mengelus anak kucing pemberian Ayunda
"Ohh, tadinya kak Ayunda ingin memberikan itu kepadaku. Sejak kecil, aku sangat ingin memelihara kucing, tapi kak Ayunda baru bisa mewujudkannya sekarang"
"Ohh""Lucunya! Siapa namanya Ris?" Tanya Iofi
"Aku kasih nama Nian"
"Hm? Kenapa Nian?"
"Nian adalah nama pacar Ayunda yang meninggal tahun lalu. Aku juga tidak ada ide sih jadi aku namai Nian saja""Kalau dipikir-pikir juga, Nian sedikit mirip pelafalannya dengan kata 'Nyan', kan?" Kata Moona
"Iya, jadi aku rasa cocok saja" Kata Risu"Oh iya, boleh aku minta bantuan ke kalian?" Tanya Risu
"Hah? Apa?"
"Bisakah kalian merawat Nian?"
"Lohh, kok jadi ke kita?" Tanya Moona
"Karena aku di rumah hanya pada saat malam saja, saat di rumah pun aku masih ada pekerjaan rumah dan tugas sekolah lagi jadi kurasa aku takkan sempat untuk merawat Nian""Hmm... Bukannya menolak, tapi aku tidak bisa membawanya ke rumah. Ibuku alergi dengan kucing" Kata Iofi
"Jika aku membawanya ke rumah, Nian pasti akan disiksa dan berujung dibuang. Kedua orang tuaku itu sangat benci dengan hewan" Kata Moona
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Akan Selamanya Bersama, Kan? - Area15 Fanfiction [Tamat]
FanfictionMengisahkan kehidupan pahit seorang gadis dengan mimpi yang besar, namun sepertinya ia harus mengubur mimpi itu dalam-dalam karena tuntutan dan tekanan. Namun pada akhirnya ia menyadari kalau ia tak boleh menyerah begitu saja. Ia bertemu dengan ses...