Hari demi hari berlalu, mereka semakin akrab saja. Mereka selalu berkumpul di bukit jika ada waktu luang. Moona pun sudah tak peduli dengan luka yang ia dapatkan. Iofi dan Risu sudah meminta Moona untuk memikirkan kondisi dirinya sendiri, namun Moona tetap bersikeras kalau ia baik-baik saja dan sudah terbiasa.
Memang manusia satu ini kepala batu.
Suatu hari, mereka berkumpul di bukit setelah pulang sekolah. Kebetulan mereka ada tugas, jadi mereka mengerjakannya bersama-sama.
"Hmm... Ini gimana sih?!" Risu nampak tak mengerti sebuah soal PR matematika itu.
"Yang mana Ris?" Tanya Iofi
"Yang B nomor 4. Arghh! Kepalaku pusing!! Kamu ngerti Yop?"
"Engga juga sih. Kalau kamu Moon?""Hah? Yang mana?"
"Yang B nomor 4"
"Ohh, itu tinggal pake cara yang diajarin pas waktu selasa kemarin" Jelas Moona
"Iya, aku lupa hehe" Kata Risu
"Hah... Sini aku ajarin"Moona mulai menjelaskan, setelah mengerti mereka kembali mencoba mengerjakan soal itu.
"Akhirnya selesai!!" Risu langsung berbaring di rumput setelah menyelesaikan PR 5 soal yang masing-masing soalnya beranak 3 itu.
"Moon, kamu udah eskul voli belum sih? Perasaan kapan hari tuh Kaela voli, kok kamu gak ikut?" Tanya Iofi
"Enggak, aku mau rencana ikut band"Risu langsung bangun kembali begitu mendengar hal itu.
"Kamu mau ikut band Moon?"
"Iya, apa masih nerima anggota?"
"Kebetulan banget! Salah satu vokalis kita pindah sekolah beberapa hari yang lalu, kamu bisa tuh menggantikan posisinya""Eh tapi, gimana ibumu Moon? Bukannya gak dibolehin?" Tanya Iofi
"Aku udah gak peduli, sekarang aku cukup membereskan rumah dan memasak saja. Aku akan mengurus kehidupan ku sendiri dan aku akan meraih impianku!"Mereka cukup senang saat melihat semangat Moona, namun disaat yang bersamaan mereka khawatir dengannya.
"Kamu yakin Moon?" Tanya Iofi
"Yakin apa?"
"Gak bakal kena pukul dan cambuk lagi?"
"Ohh, soal itu aku sudah jarang mendapatkan hal itu lagi"
"Hah? Bagaimana caranya?" Tanya Risu"Aku tak mempedulikan bentakkan dan amarah mereka lagi, aku hanya melakukan tugasku di rumah seperti biasa dan begitulah... Tapi pukulan dan cambukkan itu hanya berkurang dan tidak menghilang"
"Ohh, semoga ini cepat berakhir ya Moon" Ujar Iofi
"Iya, biar kamu gak merasakan kebebasan yang menyakitkan lagi""Oh iya! Aku jadi ingat!!"
"Ingat apa Yop?" Heran Risu"Moon, kamu ulangtahunnya kapan?"
"Tanggal 15 februari""Eh?" Iofi terkejut
"Hah?" Moona terkejut karena Iofi terkejut
"..."(Ris, kenapa kamu gak kaget juga?)
"Loh, aku harus kaget juga ya Thor?"
(Makanya jangan keluyuran pas briefing!)
"Oh gitu ya, hehehe.."
(Ulang! Ulang!)***
"Oh iya! Aku jadi ingat!!"
"Ingat apa Yop?" Heran Risu"Moon, kamu ulangtahunnya kapan?"
"Aku tanggal 15 februari""Eh?" Iofi terkejut
"Hah?" Moona terkejut karena Iofi terkejut
"Heh?" Risu juga entah kenapa ikut terkejut"Bentar, kenapa kaget Yop?" Heran Moona
"Aku tanggal 15 juli" Ucapnya
"Kalau kamu Ris?"
"Aku 15 januari""Heh?"
"Eh?"
"Hah?"Mereka bertiga terdiam, sebelum akhirnya berseru bersamaan.
"Ulangtahun kita di tanggal yang sama!?"
Kebetulan yang bisa dibilang luar biasa, ulangtahun ditanggal yang sama, hanya berbeda bulan saja.
"Omg! Gak nyangka kamu ultahnya di tanggal yang sama juga Moon!!" Seru Risu yang nampak girang
"Moona juga gak nyangka!"
KAMU SEDANG MEMBACA
Kita Akan Selamanya Bersama, Kan? - Area15 Fanfiction [Tamat]
FanficMengisahkan kehidupan pahit seorang gadis dengan mimpi yang besar, namun sepertinya ia harus mengubur mimpi itu dalam-dalam karena tuntutan dan tekanan. Namun pada akhirnya ia menyadari kalau ia tak boleh menyerah begitu saja. Ia bertemu dengan ses...