[ Sekuel dari Reinkarnasi Menjadi Istri Petapa Agung ]
Mata hijau gelap Sakura menatap seorang pria tinggi berkulit putih dengan rambut hitam lebat runcing yang memiliki sedikit warna biru.
"Kau sudah bangun rupanya.. Mito. Aku baru selesai merokok...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam karakter dan tidak memperoleh keuntungan bersifat materi dari fanfiksi ini.
*****
"Hashirama! Kau itu terlalu lembut! Kau tidak tahu betapa serakahnya si pak tua Ashina Uzumaki itu! Jika kau seperti ini, bagaimana kau akan melindungi Konoha?!"
*****
Di sebuah gua batu yang dikelilingi oleh batu-batu di atas air. Ada sebuah kuil didalamnya. Kuil itu sangat gelap malam itu. Letaknya jauh di perbatasan antara Desa Uzushio dan Desa Konoha.
Madara meletakkan Mito yang tubuhnya melemah di lantai kayu kuil yang dingin. Tubuhnya melemah karena dua minggu ini ia kurang tidur dan sering mual.
"Mengapa kau membawaku ke tempat ini?" Mito bertanya-tanya. Ada yang janggal dengan sikap kekasihnya, Madara. Wajah Madara seketika berubah menjadi dingin di balik rambut lebatnya. Tidak ada senyuman hangat.
Madara lalu berjongkok, menarik dagu Mito agar mendongak kearahnya.
"Ayahmu diam-diam ingin berkuasa dan tidak ingin tunduk dengan desa lain. Itu diluar perjanjian. Kau harus tau itu, Mito." Ungkap Madara dengan tatapan tajam.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Aku tidak mengerti ucapanmu!" Ucap Mito, ia meninggikan suaranya.
"Kau ingin penjelasan?" Madara menyentuh perut Mito dengan telunjuknya. Telunjuknya bergerak berputar seperti memainkannya. Mito bergidik memejamkan matanya. Menahan sentuhan itu.
"Ayahmu menyembunyikan sesuatu di dalam tubuhmu. Karena itu setiap desa menyerang desamu. Termasuk Konoha tempat tinggalku." Bisik Madara di telinga Mito. Mengintimidasi.
"Aku akan mengeluarkan sesuatu dari dalam dirimu, Mito. Jadi bersiaplah.." Jari Madara yang berada dibalik sarung tangan hitamnya membentuk sebuah jutsu.
