[ Sekuel dari Reinkarnasi Menjadi Istri Petapa Agung ]
Mata hijau gelap Sakura menatap seorang pria tinggi berkulit putih dengan rambut hitam lebat runcing yang memiliki sedikit warna biru.
"Kau sudah bangun rupanya.. Mito. Aku baru selesai merokok...
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Disclaimer: Naruto milik Masashi Kishimoto. Saya hanya meminjam karakter dan tidak memperoleh keuntungan bersifat materi dari fanfiksi ini.
*****
Kisah ini adalah kisah sebelum Mito Uzumaki dan Hashirama Senju bertemu di rumah kayu.
*****
Desa Konoha
Setelah menerima surat dari Kazekage dua hari yang lalu, rupanya Tobirama sudah mengirim surat balasan ketika Hashirama tidak sadarkan diri sehabis muntah.
"Kak, kau harus pergi ke Desa Suna hari ini. Perjalanan cukup panjang. Kau harus melewati Desa Ame untuk menuju kesana." Tobirama menjelaskan dengan seksama. Jari-jarinya menunjuk peta yang tergelar di meja.
"Haaah... Desa Ame ya.." Jawab Hashirama dengan muka lesu.
"Ya. Hanya itu rute terdekat."
Desa Ame adalah mimpi buruk bagi para shinobi. Bahkan shinobi level tinggi sekalipun. Kabarnya banyak warga mati terkena penyakit disana. Mengingat desa ini hujan turun tiada henti membuat hewan seperti nyamuk, tikus, kecoa dan lainnya mudah beradaptasi.
"Aku akan menyiapkan persediaan mu, Kak.." Tobirama lalu berjalan keluar dari kamar Hashirama.
Ceroboh dan suka depresi. Dialah Hashirama Senju. Tapi para warga desa sangat menghormatinya karena keterampilan jutsu kayu-nya yang luar biasa. Jutsu kayu-nya ini telah membangun infrastruktur desa.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Seorang pria tinggi dengan kulit kecokelatan dan mata gelap. Dia memiliki rambut panjang cokelat sepinggang, biasanya bagian atas rambut ia tata di pinggiran agar terpisah dari pusat agar membingkai wajahnya.
"Coba saja jika ada Madara. Dia pasti sudah membantuku.." Desisnya frustasi.
Hashirama menutup muka dengan kedua telapak tangan. Menggosok wajahnya agar rasa frustasi itu cepat menghilang.
