FIKSII WOYY
HAPPY READING !
..........................,...............
Keesokan harinya, Eza diutus oleh Reenand untuk menghampiri zee. Dengan polosnya, Eza mengiyakan suruhan ayahnya dan bergegas menjemput zee untuk berangkat bersama di pagi hari itu.
Didalam mobil, hati Eza sangat berisik. Ia berkali-kali hampir menabrak pengendara motor yang sedang melaju di jalanan di pagi yang berkabut itu.
Saat akan memasuki pertigaan rumah zee, ia melihat ada kecelakaan. Ia memberhentikan mobilnya disamping tembok-tembok pembatas rumah-rumah warga.
Ia turun dan menghampiri salah satu warga yang juga melihat kejadian itu, "maaf pak, ini ada apa ya?"
Pria yang disebut dengan sebutan "pak" tadi langsung menengok kearah Eza, "kecelakaan dek, tabrak lari"
Eza mengernyitkan keningnya, "pelakunya sudah ketangkap, belum?" Tanya Eza
"Belum dek, sopirnya langsung kabur tadi" ucap laki-laki paruh baya itu.
"Telfon ambulans, pak" ucap eza khawatir
"Udah dek, tapi ini kakinya lemes banget, kayaknya patah" ucap pria itu.
Eza lantas melihat kearah korban itu. Ia turut prihatin ketika melihat korban itu dipenuhi oleh cairan darah segar. Pelipisnya robek, dagunya bercucuran darah.
Tak lama, ambulans datang. Eza membantu membopong tubuh pria yang bersimbah darah itu tanpa rasa jijik dan takut. Dan setelah selesai, ia mencuci tangannya yang terkena darah dan langsung menuju ke rumah zee.
Ia lupa bahwa dagu, baju dan celananya terkena cipratan darah dari korban kecelakaan tadi.
*Skip
Sesampainya dirumah zee, Eza mendapati zee sedang duduk diteras rumahnya. Ia meng-klakson zee yang sedang melamun.
Zee terkejut dan mulai berpamitan kepada Sean dan Gracia. Tak lupa, Eza juga turun dan bersalaman kepada kedua calon mertuanya.
"Jaga anak saya, revazka." Ucap Sean
"Buset, iya om iya. Yaudah kita berangkat dulu, assalamualaikum"
Mobil Eza melaju meninggalkan rumah zee.
Hari ini pagi yang berkabut. Jam masih menunjukkan pukul setengah tujuh pagi. Tak ada obrolan diantara mereka. Zee fokus melihat layar ponselnya, Eza fokus dengan jalanan.
Karena ini situasi canggung, jadinya Eza yang pertama kali membuka suara, "gimana sama Leo?"
Zee menoleh, Eza mendapat tatapan tajam dari zee.
"Kenapa bahas itu lagi?"
Eza tertawa, "aku masih dendam, soalnya."
Zee tertawa kecut menanggapi Eza yang seperti menahan kesal di raut wajahnya pagi ini. Ia lantas menaruh ponselnya dan mulai mengajak Eza bicara seperti sediakala.
"Sudah sembuh?"
Eza menoleh. Ia tertawa, " kenapa tanya gitu? Bukannya waktu itu kamu ga peduli sama aku, ya? Kamu malah belain cowok gila itu " ucap eza sambil tersenyum
"Maafin aku, aku khilaf saking paniknya"
"Panik gak ada yang sampe belain yang salah, zee." Ucap eza.
"Iya, aku minta maaf. Kamu maafin aku, kan?" Tanya zee
"Aku selalu maafin kamu, tapi engga dengan cowok brengsek itu"
"Udah, za. Dia kan udah dipenjara"
"Ya tapi tetep aja, aku tetep gak suka"
"Hmm, yaudah iya"
•••••••••••••••
Mereka akhirnya sampai. Zee meninggalkan Eza diparkiran karena ashel, Marsha, Kathrin, Indira dan indah sudah menjemputnya. Kini tinggal Eza disana.
"Ck, masih suka keinget soal kejadian waktu itu anjing, argh!"
Tiba-tiba kaniel, Evan, Rasya, Lucas dan Rio datang, "udah sembuh bre?" Tanya Rasya
"Udah, sya." Jawab Eza
Rio yang mengerjakan tugas-tugas Eza dari bu Ariel 3 Minggu lalu pun membuka suara, "tugas lo bikin patung udah clear, bro." Ucap Rio
"Wait, tugas bikin patung yang dari clay itu, ya?"
"Heem, yang beli bahan-bahannya gue sama Jessi. Zee tinggal ikut bikin aja" kata Rio
"Makasih, btw habis berapa?" Tanya Eza
"Sekitar 350 an, itupun sama uang jajan kita" ucap Rio sambil menahan tawa.
Eza tertawa, "kalo masalah jajan mah gampang, bego."
Semua teman-teman Eza tertawa dengan tingkah laku rio yang sudah diluar nalar ini. Lantas Luxio menyuruh mereka semua untuk segera masuk ke dalam kelas karena sebentar lagi bel pembiasaan akan berbunyi. Mereka semua mengangguk dan merangkul eza bak keluarga.
Semua murid menyaksikan Eza datang ke sekolah, bertanya-tanya apakah Eza sudah sepenuhnya sembuh?
Semua pasang mata melihat Eza dan teman-temannya. Eza sedikit risih dengan hal itu, "bro, ngapain sih mereka ngelihatin gua? Emang gua artis?" Tanya Eza
"Wkwk, itu karena lu udah kembali masuk, za. Makanya mereka pada heran" ucap kaniel.
"Oh iya, tenggorokan lu katanya ada yang luka ya? Gimana udah sembuh?" Tanya Evan
"Udah, tinggal perut gua nih. Mau lihat ga?" Tanya Eza
"GAK AH JING, APAAN. GUA UDAH LIAT PERUT LO YANG DIROBEK SAMA ANAK SIALAN ITU YA" teriak Rio
"Emangnya serem, Yo?" Tanya Luxio yang waktu itu absen tidak masuk sekolah dikarenakan ada acara keluarga.
"Parah, kak Lux! Perutnya robek 3, mana dalem lagi. Pas gue bopong dia tuh seragam gue kena darahnya, nih liat!" Ucap Rio menggebu-gebu.
Benar saja, seragam yang digunakan Rio masih tertinggal bercak darah yang lumayan banyak yang kini warnanya sudah berubah menjadi cokelat tua.
"Wah, iya! Coba mana liat luka lu, za" ucap Luxio dan Evan.
"Nih"
Saat Eza membuka perutnya, jahitannya yang masih belum tertutup sempurna. Perut nya hanya diberi kasa sekeliling hingga bercak nanah tidak tembus ke seragamnya.
"WAH, INI KITA HARUS HATI-HATI! KALO KESENGGOL BEDA CERITA INI NANTI!" ucap Rasya
"Nah, kan. Gue bilang juga apa!" Ucap rio.
Bel pembiasaan mulai berbunyi. Seluruh murid keluar kelas untuk menuju ke lapangan dan melaksanakan doa bersama. Namun lain hal nya dengan Eza dan ketiga temannya, kaniel, Rio dan Luxio yang malah memilih untuk menemani sahabatnya didalam kelas.
"Kalian gak dimarahin bu mel?" Tanya Eza.
"Aman, dari kemarin kita udah izin ke Bu mel, kok." Jawab kaniel.
"Kalo gitu yaudah."
Rio yang otaknya agak miring pun mempunyai ide yang menurut teman-teman sangat tidak masuk akal, "gimana kalo besok kita nongkrong? Pake motor, biasa" ucapnya.
Kaniel dan Lucas menjitak kepala rio, "lu gak katarak kan, yo? Lu liat nih Eza. Dia aja jalan masih dibantuin" kata kaniel
"Tau tuh"
Eza hanya tertawa melihat tingkah teman-temannya, "kalau mau nongkrong dirumah gua aja, guys. Kebetulan ayah sama ibun gua lagi gak dirumah" ucapnya
"Waaah, yang bener nih? Nanti kalo kita kesana malah ngelihat kebucinan kakak lo sama bang Chris" kata Lucas
"Ya gapapa lah, biar tuh jamet engga marah-marah mulu ke kita."
"Yaudah boleh deh. Atur aja gua ikut" ucap kaniel.
"Nanti jangan lupa kasih tau anak-anak, ya guys. Besok habis pulang sekolah langsung aja kerumah" kata Eza.
"Oke siap bos"
Nih, mumpung lagi semangat

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDUPKU UNTUKMU
Teen Fictionbaca aja ( fiksi JKT48 ) BxG ( Adel dom area ) baca geh