zee tersenyum ke arah Eza dan berdiri disampingnya. sorakan dari tamu undangan tak kalah hebohnya, hingga Eza yang tadinya tengil kini berubah menjadi nervous dan gemetaran.
acara itu berlangsung lancar, hingga akhirnha mereka mencapai tahap pemasangan cincin dari kedua belah pihak."sekarang kita sampai di pemasangan cincin ya, mas Eza boleh ambil cincinnya, taruh di jari manis mba zee" ucap mc
"ish, kok mba sih pak. masih muda loh itu" ucap jessi
"eh bungul, diem deh jangan bikin malu" ucap Marsha
"ck, yaudah-yaudah ah!"
"pundung pasti" gumam Rio
jessi tak menggubrisnya, ia fokus melihat kedua insan yang sedang bahagia itu saling memasangkan cincin.
Cindy, reenand, sean dan Gracia tak henti-hentinya tersenyum melihat anak-anak mereka yang akhirnya bersatu setelah banyak halangan yang mereka lewati. senyum bahagia juga tak luntur pada wajah kedua pasangan yang duduk disebelah adik-adik nya itu.
Chris dan Chika tertawa disaat Eza memalingkan wajahnya ketika ia ditatap oleh zee. sementara aran dan fiony, hati mereka sangat bahagia melihat Eza dan zee yang sedang menjalankan acara tersebut. walaupun mereka berempat dilangkahi oleh adiknya, tapi mereka sangat yakin bahwa suatu saat nanti keponakannya bisa lebih dari ibu dan ayahnya saat muda.
"izin tanya om, nikahnya kapan?" tanya Rio
"kenapa? kamu mau makan soto?" ucap reenand
"iya om, daritadi laper, mana acaranya masih lama."
"minta ke ibun ambilin soto, sekalian temen-temen mu itu"
"makasih om!"
sementara Eza hanya menggeleng-gelengkan kepalanya melihat kelakuan rio diacara formal seperti ini.
"apa lagi yang dia buat sampe ayah nyuruh ibun kebelakang" gumam Eza
"kenapa?" ucap zee
"tuh Rio, minta makan kali sama ayah"
"biarin, kalo laper ya gimana za"
Eza hanya tersenyum mendengar ucapan calon istrinya. Lalu ia kembali diam sambil menunggu sesi pemotretan dilaksanakan.
"Oh iya, tugas sekolah aku belum selesai, zee. Gimana ini?" Bisik Eza
Zee menggelengkan kepalanya. Besok mereka bersekolah, bisa jadi tugas itu akan dikumpulkan oleh Eza esok pagi. "Tugas apa?".
"Prakarya, ipa, sama matematika...."
"Kita pikirin nanti, acaranya biar selesai dulu" tenang zee agar kekasihnya tidak panik.
-5 jam berlalu, kini kedua pasangan yang sudah selesai dengan acaranya itu mulai beristirahat di kamar Eza tentunya.
"Zee, tugas aku gimana?"
Zee yang semula berbaring dan menatap langit-langit kamar pun menoleh. "Oke, tugas prakarya disuruh apa?"
"Tugas prakarya disuruh buat model dari clay atau semen, terus tugas ipa disuruh gambar organ-organ manusia, terus tugas matematika disuruh jawab soal.." Ucap Eza yang sudah menundukkan kepalanya.
Zee memegang dagu Eza dengan mengisyaratkan untuk melihat kepadanya. "Sini lihat aku."
Eza melihat zee yang memasang raut wajah datarnya. "M-maaf zee. Aku bener-bener lupa.."
"Sekarang kamu telfon temen-temen kamu. Biar aku telfon temen-temen aku juga buat datang kesini. Malam ini harus ngebut, soalnya besok harus dikumpulkan. Jabatan kamu sebagai ketua osis akan segera berakhir, aku harap kamu bisa melaksanakan tugas kamu disisa-sisa akhir jabatan kamu dengan baik."

KAMU SEDANG MEMBACA
HIDUPKU UNTUKMU
Fiksi Remajabaca aja ( fiksi JKT48 ) BxG ( Adel dom area ) baca geh