"Ayshel? tunggu jemputan?" tanya Rakasha saat kebetulan netranya menangkap Ayshel yang sedang menunggu di halte dekat kampus.
"iya mas, nunggu bara" jawab Ayshel singkat. nyatanya Ia sedang mati-matian menahan senyuman salah tingkah. Salah tingkah karena Rakasha menghampirinya dan menyapanya. padahal sebagai orang yang sudah saling mengenal di luar status sebagai dosen dan mahasiswa, hal tersebut wajar kan?
"bareng saya aja" itu sebuah perintah sepertinya.
"makasih mas. aku nunggu bara aja" tolak Ayshel padahal dalam hati menggebu ingin menerima tawaran itu.
"gapapa, biar nanti saya hubungi bara. kayaknya jam jaga dia belum selesai"
"gak usah mas, terimakasih. arah rumah kita beda, mending mas pulang aja" keduanya memang sama-sama keras kepala. tetapi sepertinya Ayshel cukup menyesal telah mengeluarkan alasan masuk akal dan membuat Rakasha tidak membujuknya lebih lanjut.
"yakin?" ingin rasanya Ayshel langsung duduk di samping kemudi, di samping Rakasha tentunya.
"iya mas pulang aja gapapa. tadi bara bilang sebentar lagi kok"
"yaudah kalo gitu saya duluan. hati-hati" Rakasha kemudian melajukan mobilnya setelah mendapat jawaban dari Ayshel.
.
."bara setan!" umpat Ayshel. saat sampai di rumah, Aelbarra dengan usil melepas salah satu sepatu Ayshel saat Ia belum menuruni motor. Aelbarra memasuki rumah sembari tertawa lepas, mengabaikan Ayshel yang mengumpatinya di belakang.
"ribut mulu ya ampun" ujar Zayana yang sedang sibuk dengan masakannya, saat kakak beradik itu memasuki dapur untuk mengambil minum.
"Assalamualaikum bunda" ucap Ayshel dan Aelbarra berbarengan.
"waalaikumsalam, kenapa kak bara sama acel ribut? ada apa?" Zayana ikut duduk di meja pantry bersama Ayshel.
"bara-nya nda usil mulu" adu Ayshel, sedangkan yang jadi objek aduan malah asyik mengunyah salad buah yang sebelumnya Ia ambil dari kulkas.
"pake kak dong acel sayang" tegur Zayana. karena memang kakak-beradik ini tidak pernah memanggil dengan embel-embel 'kak'. kecuali kepada kakak tertua, Abqariey.
"iya itu kak bara malah nyopotin sepatu aku sebelah" ujarnya sembari memajukan bibir, mencari respect.
"kak bara kenapa usil mulu sama adeknya?"
"seru aja nda" ingin rasanya Ayshel mencubit Aelbarra sekeras-kerasnya. Ayshel itu adik Aelbarra satu-satunya, juga perempuan satu-satunya yang bisa di-usili. semisal Athena di rumah, Aelbarra tentu mengusilinya juga walaupun Athena bernotabene sebagai kakaknya.
"kurang-kurangin usilnya. udah pada mau lulus kuliah juga, udah nikah harusnya" kontan ucapan Zayana membuat Ayshel dan Aelbarra kompak tertawa.
"nikah bar" padahal usia keduanya belum setua itu untuk dikatakan telat menikah.
"berantem itu mempererat hubungan persaudaraan nda. bukti sayang seorang kakak kepada adik" alibi Aelbarra.
"pret" reflek Ayshel kemudian melenggang pergi menuju kamarnya.
.
.
.segitu ya.. kedikitan gk?
gpp dikit drpd kalian enek bacany, enjoy the story luvv
KAMU SEDANG MEMBACA
adoring him
Romanceshe felt first he felt harder? "alah bacot! lewat mulu ni konten. she felt first he felt harder - she felt first he felt harder. Mas Raka kapan pekanya?!!" bagaimana jadinya jika cewek gengsi semacam Ayshel menyukai sosok dosen di fakultasnya? sialn...