part 2

2 0 0
                                    

Seperti biasa, Ayshel bangun untuk menjalankan kewajiban ibadahnya di waktu pagi buta ini. alih-alih kembali tidur, Ia malah membantu Zayana di dapur. memang rajin sekali Ayshel, padahal kelasnya hari ini dimulai jam 10 pagi.

"kak ate kapan pulang nda?" semenjak satu tahun yang lalu Athena memang sudah tinggal sendiri di rumah yang Ia beli karena jaraknya lebih dekat dengan kantor miliknya. Iya miliknya, nyatanya Athena sudah cukup sukses di usia yang terbilang masih muda. Athena memiliki brand dan produk pakaian yang ramai di pasaran. online maupun offline.

"minggu ini ate pulang kok, abang kamu juga bakal kesini katanya"

"pasti sean udah lupa nih sama amahnya yang paling cantik" Ayshel sangat setuju dengan apa yang beredar di tiktok, cucu pertama adalah musuh anak terakhir, apalagi jika gender keduanya berbeda.

"ya makanya kamu jangan nakutin dia lho kalo ketemu tuh, kerjaannya bikin nangis sean mulu"

"sean yang aneh lah nda, aku diem aja juga tetep nangis" memang benar, keponakannya itu sangat tidak bisa bersama Ayshel. padahal Ayshel tidak melakukan apa-apa yang merugikan sean.

"dasar kamu" Zayana tidak ingin mengomentari lebih lanjut.

"bunda besok mau ke rumah mamira, mau ikut gak?" mamira, mami zoera, maminya Rakasha.

"mau dong nda, tante yang lain ada juga kan?" tante itu hanya pengalihan, nyatanya Ia sangat ingin bertemu Rakasha.

"ada kok. sharin juga ikut katanya"

"kenapa? girang banget kayaknya" Ayshel menunjukkan senyum lebarnya mendengar penuturan bundanya yang bernada curiga sedikit.

"gapapa nda, kangen aja morotin harta tante-tante"
.
.

Ayshel kesal bukan main. Bagaimana tidak? saat sedang nikmat menyantap makan siangnya di kantin fakultas hukum, tiba-tiba datang Aelbarra dengan outfit santainya menghampiri meja yang ditempati Ayshel.

"anjrit lo ngapain? gak coass?!" tentu banyak mata mahasiswa-lebih telatnya mahasiswi- fakultas hukum mengarah kepada Aelbarra. Siapa yang tidak kenal Aelbarra? mahasiswa kedokteran yang menjabat sebagai ketua starflag, komunitas tersohor di universitas itu.

"nanti sore, gue abis ada urusan tadi" Aelbarra menaruh kepalanya di pundak Ayshel sembari memainkan handphone.

"urusan apa?"

"biasa bocah-bocah"

"makan belum? makan dulu sono"

"gue kesini mau minta makan, kan" Ayshel kontan menepis kepala Aelbarra.

"emang dasar jancok" sepertinya Ayshel tidak pernah luput mengumpat jika bersama Aelbarra.

"zizan di RS bang?" tanya Zifa. Zizan itu abangnya, teman Aelbarra.

"heem"

"sharin, Arta kenapa jarang ikut ke rumah?" Arta itu adik sharin, anak Aretha, teman Zayana. Biasanya sering main ke rumah, sekedar untuk bermain game bersama Aelbarra misalnya.

"ujian akhir, dia. gak boleh main sama mama" Aelbarra mengangguk-anggukkan kepalanya mendengar jawaban Sharin.

"mas! sini gabung" tiba-tiba Aelbarra menyeru seseorang. Ayshel yang sedang menunduk menerka dalam hati, pasti mas raka. betul saja saat Ayshel mendongak, Rakasha berjalan menghampiri.

Aelbarra kenal dengan Rakasha, tentu. bahkan akrab juga. Zayana serta teman-temannya tak akan membiarkan anak-anak mereka memiliki hubungan yang tidak baik satu sama lain.

"mas" "pak" Ayshel, Sharin, Caley dan Zifa menyapa berbarengan dengan anggukan yang dibalas anggukan juga.

"gak coass, kamu?" tanya Rakasha basa-basi sambil menyuap makanannya.

"shift malem mas" jawab Aelbarra yang juga sudah menyantap makanannya yang tadi dipesankan Caley.

"kalian gak kelas?" memang kantin sudah mulai sepi, jam-jam kelas sudah banyak yang mulai.

"kelas kita hari ini satu doang pak" jawab Zifa, karena sepertinya yang lain tidak ada yang berkenan menjawab. selanjutnya suasana hening, sibuk dengan makanan ataupun gadget masing-masing.
.
.
.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Jun 27 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

adoring himTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang