8. Aku Kamu

635 64 15
                                    

Happy reading🤍
-
-
-
-

Naura menyembunyikan kepalanya di dada Radean, sepertinya ia benar benar merasakan kesakitan.

"Shh" Naura mendesis pelan.

"Mobil bentar lagi sampe, tahan ya Nau" ucap Radean yang khawatir.

Tak lama mobil sampai di depan lobby sekolah. Awalnya Radean ingin menaruh Naura di pangkuannya, tetapi Naura menolak.

Sepertinya karena Naura malu ,"lah apaan nih di lengan gue? kayak darah" ucap Radean.

Naura membulatkan matanya, pipinya memerah.

"Maaf ya! gue kayaknya dateng bulan" ucap Naura menyembunyikan wajahnya ke arah pintu mobil.

"Gausah malu, masih sakit?" tanya Radean, Naura menggeleng.

"Ngadep kesini Naura, liat gue." Ucap Radean sambil membersihkan tangannya dengan tisu basah.

"Guee maluuu!" ucap Naura tetap tak membalikkan badannya.

"Ck! gue suami lo! ngapain malu" ucap Radean menarik Naura kedalam dekapannya.

Naura mematung, ia benar benar shock dengan tindakan Radean seperti ini. Mereka tak pernah seromantis ini, kerjaan mereka hanya berantem.

"Ihhh! modusss lo yaa!" marah Naura mendorong Radean pelan.

"Playboy lo jangan di bawa kesini dong!" cibir Naura sambil sedikit bergeser menjauh dari Radean.

Tak lama kram di bagiam perut Naura berpindah ke kaki.

"Duhh! sakitt banget kaki guee! huhuuu" keluh Naura sambil memijat mijat kakinya.

"Gue aja yang pijetin." Ucap Radean.

"Gak! gamaukkk!" tolak Naura.

"Ck! lo tuh ya! gue coba romantis biar kita kayak paustri pada umumnya, tapi lo nolak mulu" ucap Radean.

"Uwek!, apa lo bilang? jangan pernah coba coba romantis kalau lo masih playboy ya bapak Radean." Tegas Naura.

Tiba tiba di depan ada sekumpulan geng motor, sehingga mobil di rem mendadak. Naura yang hampir terbentur di tolong Radean, ia di tarik Radean.

Mereka saling tatap sekarang ,"woi! siapa lo hah!?" marah Radean menurunkan kaca mobil.

"An, gausah" ucap Naura menahan Radean yang ingin turun.

"Gak bisa Nau!, lo tunggu disini." Ucap Radean turun, semua pintu di kunci, kaca mobil di tutup. Kini hanya ada Naura dan supir saja di dalam mobil.

Radean bersiul, banyak yang keluar dari persembunyian.

"Play game!" teriak Radean

Semuanya saling menyerang satu sama lain, Radean melawan ketua dari geng motor asing itu. Sepertinya geng motor ini masih sama dengan geng motor kemarin? mau minta apa dari Radean?.

Saat Radean ingin kembali melayangkan pukulannya, geng motor itu pergi, namun sang ketua masih berada di tangan Radean.

"Radean! awass!" teriak Naura berlari turun dari mobil. Ia mendorong Radean hingga mereka terjatuh di tepi jalanan.

"Bangun bangun! astaga! maaf bos" ucap salah satu anggota Radean, semuanya menunduk merasa bersalah.

Bisa bisanya Radeoz tak fokus sampai sampai sang ketua hampir di tabrak motor besar. Supir mereka juga ikut turun untuk membantu.

"Duhh!" keluh Naura kesakitan ternyata lututnya tergores aspal dan juga kakinya sedikit terkilir.

"Nau! gapapa?!" panik Radean memeriksa kondisi Naura, ia membersihkan goresan itu dari debu lalu memberikan tangannya agar Naura bisa berdiri.

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang