9. Sakit?

340 41 11
                                    

Happy Reading🤍
-
-
-
-

Pagi ini Naura benar benar tidak memiliki tenaga lebih untuk bangun dari tempat tidur. Radean yang sudah selesai mandi dan memakai seragam lengkap membangunkan Naura.

"Eunghh!!!" Naura terbangun, ia menyipitkan matanya heran.

"Tumben rapih!" cibirnya sambil menguap.

"Dibawah udah ada sarapan, aku tunggu dibawah." Ucap Radean.

"Iya iyaa!!" ucap Naura.

"YA AMPUNN!! Nauuu, malu maluin" ucap Naura menepuk jidatnya pelan, karena darah menstruasinya tembus ketempat tidur.

"Wait! vakum mana vakum" Naura berbicara dan mengeluh sendiri. Ia membersihkan tempat tidur lebih dari lima menit, Radean sedari tadi menunggu Naura.

Karena takut Naura kenapa kenapa Radean kembali naik ke atas. Naura yang sedang membersihkan tempat tidur langsung mepelas alat vakum ketika Radean membuka pintu kamar.

"Kenapa?" tanya Radean dengan tatapan tajam.

"Ng-gak! ga ada" ucap Naura. Rasanya malu jika sampai ketahuan.

"Kenapa?.." tanya Radean lagi makin mendekati Naura. Naura berjalan mundur dengan ekspresi ketakutan.

"Stoppp!!!! jangan kesiniiiiiii" teriak Naura memberikan telapak tangannya yang terbuka lebar.

"Kamu kenapa? sakit? atau ada masalah" tanya Radean.

"Gakkk! kesanaa yaaaa! tunggu gue sepuluh menit!!" ucap Naura mendorong Radean keluar dari kamar.

...

Kali ini Naura dan Radean tak berantem seperti dulu, tapi malah membuat suasana jadi aneh.

"Gakk asikk tau gak! berantemnya gak ada" ucap Naura cemberut.

"Yaudah aku deket deket sama yang lain aja biar kita bisa berantem, gimana?" goda Radean.

"itu namanya lu gatel bahlul!" sinis Naura.

"Gimana mau sekolah apa enggak?" tanya Radean, Naura menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.

"Gapapa, aku ngerti" ucap Radean.

Tak lama setelah sarapan pagi, Radean berangkat kesekolah sedangkan Naura kembali masuk kedalam rumah setelah mengucapkan selamat tinggal kesuaminya.

"Udah lama gak berenang, mau nyoba, Tapi takut kehabisan nafas" ucap Naura, Ia benar benar tak ahli dalam kegiatan renang.

Ia tak bisa berenang karena tak terbiasa kekolam renang. Ayah melarangnya semenjak tahu ia lemah jantung dan lemah paru paru.

"Modal nekat aja Nau, gapapalah sekali sekali" ucap Naura berlari ke atas mengambil dan mengganti pakaiannya menjadi pakaian renang.

"Ck! iya gue kan lagi dapet" keluh Naura yang sudah berada didepan kolam.

Naura benar benar hilang mood dan langsung masuk kekamar. Ia mengurung diri dikamar serta mengunci pintu kamar karena ingin sendiri.

"Gue mau ice cream!!" keluh Naura sambil berguling guling karena perutnya benar benar sakit takaruan.

Air mata Naura menetes keluar, yang artinya ini sangat sakit dan tak mungkin bisa ia tahan. Naura mengambil ponselnya lalu menelfon Radean.

Sambil menangis ia menelfon Radean ,"H-halo!" ucapnya sambil sesegukan.

"Hei!, kamu kenapa??!" panik Radean tak karuan, ia mencoba menenangkan Naura.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Oct 07 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Kisah KitaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang