di pagi hari yang lumayan cerah, daun daun berguguran, pohon sakura yang berada di sekitar pun ikut berguguran.
azizi sudah bangun dari tidurnya yang lelap, ia memakai baju panjang yang dilapisi oleh hoodie putih lumayan tebal karena suhu udara dijepang mulai dingin sekitar enam belas derajat celcius.
fiony menyapa nya dengan senyuman hangat "hai zee! siap hari ini?" ucap fiony kepada zee. "tentu, kenapa tidak?" jawab zee.
pasalnya ini adalah hari pertama mereka memasuki kelas kursus bahasa jepang.
saat sedang diperjalanan zee berhenti sejenak menoleh kearah fiony yang terus berjalan. "fio! sebentar." tegur zee. ia mengeluarkan kamera analog nya.
cekrek!
zee memfoto fiony yang baru saja menengok ke arah nya "ihh kamu foto aku ya." sorak fiony "lagi dong, versi niatnya sekarang." bukannya marah ia malah meminta ulang.
fiony menghampiri zee, melihat kearah kamera nya. "wah bagus, nanti kirim ya." pinta fiony. "loh iya bagus, kaya tahun 90-an gitu, kamu juga cantik banget." puji zee kepada fiony, tanpa zee ketahui muka fiony sekarang sudah merah padam bak tomat.
"kamu gamau di foto juga zee? sini aku fotoin." ucap fiony merengkuh kamera analog milik zee. zee pun sudah mulai bergaya untuk di foto.
setelah selesai saling memotret, zee bertanya kepada fiony "kamu kuliah di keio juga?" tanya zee kepada fiony membuat dirinya menggaruk lehernya yang tak gatal. "e-eh sebenernya aku ga di keio university, aku temenin kamu hanya sementara." jelas fiony.
"loh kok ga bilang dari awal?? berarti nanti pas aku udah kuliah kamu udah ga disini lagi dong? trus kampus kamu dimana?" tanya Azizi matanya melotot tak percaya. "biar kamu ga sedih zee, disini dong jarak kampus aku sama dorm ga terlalu jauh kok. aku selama ini kuliah di tama arts university, aku mahasiswa semester 3." ungkap fiony.
zee semakin melototkan matanya, ia sedang bercanda dengan seorang yang lebih tua darinya namun seperti fiony yang lebih muda jika dibandingkan dengan tingkah dan fisik zee.
muka fiony sangat baby face yang artinya tidak ada kerutan apapun di wajahnya yang bersih itu namun wajahnya juga sedikit tirus, tubuh nya juga sangat tinggi, kurus, dan sehat layaknya mahasiswi yang baru saja masuk kuliah.
"kok kamu kaget gitu sih zee?" tanya fiony. "kaget lah, fakta tentang kamu tuh selalu ngagetin." ucap zee.
fiony terkekeh lalu mereka melanjutkan perjalanan nya lagi.
usai sampai di tempat ke bahasan itu, mereka disambut oleh beberapa pria dan wanita paruh baya yang berada di ambang pintu.
"Irasshaimase (selamat datang)." sambut pria dan wanita paruh baya itu sembari tersenyum, zee dan fiony pun membalas senyuman manis itu.
"ramah ya mereka." ujar zee kepada fiony. "iya, semoga seterusnya mereka ramah." balas fiony.
"eh fio, nanti kamu harus bodoh bodohin skill bahasa jepang kamu ya, biar aku bisa dapet perhatian dari gurunya." gurau zee, ia terkekeh. "iyadehh, kalo kamu gatau juga boleh tanya aku kok zee." balas fiony yang dibalas oleh acungan jempol oleh zee.
***
ketika kelas kebahasaan jepang mereka telah usai, fiony mengajak zee pergi ke toko ramen yang sering ia datangi bersama keluarga nya.
namun saat mereka sedang dalam perjalanan ke toko ramen, mereka melewati sebuah taman bermain yang sedang ada peringatan.
azizi yang tak mengerti pun panik dan segera menoleh ke fiony untuk bertanya apa yang dimaksud oleh peringatan itu, mukanya yang panik membuat fiony ingin tertawa lepas.
"hahahah zee, itu namanya go ji chime." ucap fiony menatap para kanak kanak pergi. "go ji chime? apa itu?" azizi menatap kanak kanak yang berlarian menuju orang tua nya masing masing lalu bertanya kembali "kenapa mereka pulang? ini bahaya?" azizi mengerutkan keningnya.
"engga, ga bahaya kok zee. go ji chime itu bel yang berbunyi jam 5 sore, coba kamu liat sekarang jam berapa?" azizi mulai melihat kearah jam analog nya.
"jam 5 sore, dan buat apa go ji chime itu?" azizi terus bertanya tanpa henti."sebagai tanda berakhirnya waktu bermain anak-anak karena sudah mulai gelap." azizi mengangguk samar.
tiba tiba ada seorang anak perempuan yang sedang bermain sepeda ingin tertabrak oleh segerombolan anak laki laki yang mengenakan sepeda dengan laju cepat, Azizi yang melihat itu segera berlari menghampiri anak perempuan itu.
"azizi jangan!!!" teriak fiony. namun naas Azizi langsung mengambil anak perempuan tersebut ke dekapan nya dan melepaskan nya dari sepeda yang ia kenakan, sementara anak laki laki mengerem mendadak membuat salah seorang dari mereka tersungkur ketanah.
anak perempuan itu menangis sejadi jadinya, fiony ikut panik ia tak mau menolong siapa siapa, ia tetap berdiri di samping azizi.
"daijobu desuka? (apakah kamu baik baik saja)." tanya azizi perlahan melepaskan nya dari dekapan nya.
anak itu mengangguk anggukan kepala nya sembari menangis.
"Mō nakanaide namidawofuite kudasai ( jangan menangis lagi ya, hapus air mata mu)." anak perempuan itu mengganguk lalu menghapus bulir air dari matanya."hai, Anata no namaewa nandesuka? (ya, nama kamu siapa?)." tanya azizi mengulurkan tangan nya. anak perempuan itu sedikit ragu untuk membalas uluran tangan azizi "watashi no namae wa....muthe desu (nama aku muthe)." azizi mengukir senyum nya "watashi Azizi desu, Watashi to tomodachi ni natte kureru? (aku azizi, apakah kamu ingin berteman dengan ku?)." muthe mengangguk pelan. Senyum kecil azizi muncul di bibirnya saat melihat tingkah lucu muthe.
tingkah kelucuan mereka hanya berhenti sampai seseorang wanita dengan kerutan diwajah itu menghampiri mereka dengan cepat. "oi oi oi, mutheee dō shita no?? eh? Anatahadaredesu ka?! (muthe apa yang terjadi?, eh? siapa kamu?!)." tanya wanita itu segera mengambil muthe lalu menggendong nya.
"ey mama, kare wa warui hitoda yo! Kare ga yūkai shitai no o mitekudasai!! ( ey mama, dia jahat. lihat dia ingin menculik)." kompor seorang anak laki laki dari gerombolan yang akan menabrak muthe. "Sōdesu ka? (begitukah?)." tanya wanita itu, sekarang wanita itu menatap Azizi dengan mata tajam.wanita itu mulai mengeluarkan telepon genggam dari saku nya, lalu menelpon polisi.
"Sugu ni keisatsu ga kurudarou, uchinikaerō musuko (polisi akan segera datang, mari kita pulang nak)." ujar wanita itu kepada sang anak lalu pergi dari tempat tak lupa ia menyinisi Azizi dulu.
"eh? kenapa ini?" tanya azizi kebingungan. "zee nyawa kamu sepertinya ga akan selamat." jawab fiony dengan muka paniknya, ia mulai melihat lihat ke segala arah. "ha?" azizi tak mengerti. "kalo kamu mau selamat, ayo kita ngumpet." ajak fiony menarik tangan azizi untuk pergi dari tempat itu.
"kamu mau di tangkap polisi azizi! kamu kok diem? ayo ikut aku kalo kamu gamau ditangkap." ucap fiony terus menarik tangan azizi. "fio, kalo aku gasalah kenapa harus aku ngumpet? ini hari kedua aku dijepang, aku gamau jadi buronan yang dicari cari. daripada aku jadi buronan, mending aku nyerahin diri dan kasih tau alasannya." balas Azizi dengan bijak.
tak lama polisi datang sembari menyodorkan pistol ke arah Azizi dan fiony. "Anata wa taiho sa remashita, sugu ni watashitachi to issho ni kite kudasai! (kalian ditangkap, segera ikut kami!)." kata polisi tersebut lalu memborgol tangan azizi dan fiony.
"kamu yakin zee?" tanya fiony berbisik. "aku yakin, that's not my fault."
semoga kalian suka ya sama cerita nya, aku bener bener susah nulis ini.
aku harus mempelajari budaya jepang, bahasa jepang, kuliah dan lain lain.
maka dari itu jika ada kesalahan mohon koreksi ya teman teman.
jangan lupa vote yaaa
makasih