8

764 39 0
                                    


"Disini kamu tinggal?"

Kini mereka sampai di tempat kosan Raby. Saskia melihat rumah berjejeran dan juga rame?

"Yaa, aku tinggal di kosan sini dan bersama teman ku" Saskia memicing kan matanya, "Jangan bilang kamu serumah dengan nya?" Raby mengangguk mantap

"Baiklah, aku sedikit cemburuan mendengar nya" Raby melangkah satu langkah menatap nya, "Tenang dia gak macam macam, sudah ku anggap saudara ku sendiri"

"Kamu percaya kan" di ambil tangan Saskia, menggenggam tangan nya

"Huhh iya aku percaya" tersenyum tipis

"Besok pagi sudah ada di ruangan ku, ini kunci nya" Raby mengambil kunci, "Tidak ada obrolan dengan.. ketika aku tidak ada"

"Kalo aku kesepian gimana" mencoba membantah Saskia mendekatkan wajah nya Raby menahan tubuh nya yang terlalu dekat

"Sudah termasuk peraturan sayang dan melanggar peraturan ada hukuman nya" smirk menatap Raby tajam

"Baiklah aku akan di dalam saja" ia tidak ingin mendapatkan hukuman di hari awal awal kerja

Menjauhkan wajahnya menjadi tegak tidak terlalu dekat seperti barusan, "Btw kenapa rame sekali"

Raby membalik badannya, "Ouu seperti ini lah, kebanyakan yang ngisi anak anak sekolah tapi gak tau malam ini rame banget"

"Yasudah pergi lah, jangan begadang besok pagi jangan telat karna kuncinya ada di kamu"

Membalikkan badannya menghadap dirinya, "Wokehh" tersenyum manis

Cup!

"Daa hati hati di jalan" Raby segera pergi dari hadapannya

Saskia memegang pipi nya baru saja di cium, tertawa kecil menggelengkan kepalanya

"Lucu sekali pacar ku"

Memasuki mobilnya lalu meninggalkan tempat kosan

Raby membuka pintu kosan, setelah dan buka dilihat Nisa sedang memasak ruang tamu tv nya di biarkan menyala

Berjalan menuju tv mematikan nya lalu mendatangi Nisa, "Masak apa?"

"Sudah pulang, gimana? Lancar tidak?" Tanpa melihat Raby

"Apanya yang lancar?" Nisa mendengus, "Tempat kamu kerja, dan aku nanya lancar tidak saat kerja nya"

"Ouu baru paham " mengangguk angguk kepalanya, Nisa memilih melanjutkan masak nya

"Masih awal awal jadi bisa di bilang lancar" Raby melihat meja makannya ada makanan gorengan ia ambil lalu di makannya

"Nisa aku ada berita yang mengejutkan" sambil mengunyah gorengan nya

Nisa menghampiri meja makan, duduk di hadapan nya, "Apa?" Ikut mengambil gorengan dan dimakan nya

"Masih ingat yang aku ceritakan masa lalu ku waktu kecil, namanya Kia?" Nisa mengangguk yakin

"Dia bos ku" menyirit tidak mengerti, paham dengan maksud Nisa ia menjelaskan

"Gini aku kan kerja di perusahaan yakan?" Nisa mengangguk lagi, "Nah pemilik perusahaan itu adalah Kia!"

Uhuk!

Nisa tersedak mendengar kenyataan, Raby segera menuangkan segelas air memberikan Nisa dan di ambil nya cepat

"Apa kamu bilang? Bos mu itu Kia??" Raby mengangguk mantap

"Kok bisa?!"

"Yaa bisa lah" mengambil gorengan lagi

"Gimana kamu yakin banget kalo dia Kia mu?"

Meminum air tersebut lalu menatap Nisa, "Pas aku baca persyaratan dia tiba-tiba bilang kalau dia Kia, awalnya aku gak percaya tapi dia menyakinkan banget kalau dia Kia"

"Ku sarankan jangan terlalu percaya deh, ada kamu lakuin sesuatu gitu?" Lanjut ny

"Ha? Lakuin apa??" Nisa menepuk jidatnya sendiri, menatap Raby serius

"Kalau memang dia Kia mu, lakuin sesuatu yang bersangkutan dengan yang kamu sering lakuin ke dia, kalau banyak kalian lakuin di masa kecil tapi hanya ingat satu atau dua itu wajar tapi kalau dia tidak ingat apa apa harus di curigai"

"Kenapa di curigai??" Nisa menghela nafas panjang

"Siapa tau ada yang ngaku ngaku kalau dia Kia? Dan setelah kamu percaya, kamu di apa apain loh mau?!" Raby menggeleng kepalanya cepat tidak

"Nah makanya" mengambil lagi gorengan lalu menyalakan handphone

Raby Is Only Mine GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang