12

569 37 1
                                    


Mobil taksi berhenti di kosan, Raby keluar dari sana melangkah dengan lelah sampai di depan pintu merogoh tas kecilnya mencari kunci

Clek!

"Aku pulang" keadaan di sini sepi, mungkin Nisa sudah tidur lebih dulu

Langsung saja menuju kamarnya, membersihkan diri lalu setelah selesai berpakaian dan segala hal Raby merebahkan tubuhnya di kasur

Menatap atas atap memikirkan bagaimana caranya bisa menjauh dari nya

"Apa yang akan ku lakukan? Apa berhenti aja kerja nya? Aku baru kerja 2 hari saja"

Tring!

Pandangan teralih, di ambil nya handphone men cek siapa yang menelepon malam malam, di sini tidak ada nama nya

"Hallo"

"Rabyy"

Menyirit heran, di jauhkan handphone nya melihat tidak ada nama nya

"Kenapa jadi tau nama ku??" Batin Raby, Ia dekati lagi handphone

"Siapa ya?"

"Aku Dela masih ingat kan"

"Ouw kamu ternyata, ada apa malam malam nelpon?"

"Cuman pingin nelpon aja sih"

"Dapat nomor ku dari siapa?"

"Untuk itu tak penting, yang penting dapat nomor mu dan bisa chatan"

"Baiklah, sudah kan? Aku lelah pingin tidur"

"Wokehh, good night"

Tutt!

Langsung saja di matikan, di taroh nya handphone di samping nya dan cepat tidur

...

Seperti biasa pagi ini Raby datang pagi, sambil berjalan menuju ruangan bos di perusahaan ini sambil melihat lihat

"Raby"

Langkah nya terhenti, menoleh kebelakang mendapatkan Dela yang seperti habis lari dari luar sana

"Habis ngapain kamu" Raby mengambil minumnya yang dia sempat bawa tadi

Memberikan ke Dela dan di terima dengan baik, meminum yang di bawa Raby tinggal setengah, "Terimakasih by"
Memberikan kembali ke Raby

"Aku mau keluar dari perusahaan ini" Dela menatap nya terkejut

"Kamu mau keluar dari perusahaan ini??" Raby reflek membekap mulut Dela

"Shuutt bisa gak, jangan heboh" Dela mengangguk mengerti

Dilepas nya tangan nya, "Ikuti aku"

Raby duluan melangkah meninggalkan nya, sedangkan Dela dengan cepat menyusul arahnya

Sampai lah di taman santai bagi karyawan ingin santai maka di sinilah tempat nya, mereka duduk di kursi kosong

"Jadi gini, aku menceritakan ini ke kamu karna aku sudah kenal sama kamu sudah enak juga diajak ngobrol dan segalanya deh"

"Jangan beri tahu kesiapa pun Oky?"

Dela mengangguk mengerti, Raby melihat nya puas dengan jawaban Dela

"Jadi, aku dan Miss Saskia dulunya emm pernah dekat lah yaa"

"Jangan motong sebelum aku selesai" Dela merapat kan bibir saat ingin mengatakan sesuatu

"Terus aku bilang apakah kita ketemu lagi? Miss Saskia bilang kita akan ketemu lagi, lalu dia pergi meninggalkan ku, itu waktu kecil sih. Aku selalu menunggu nya sampai aku kerja di teman ku tapi aku sudah anggap sebagai keluarga ku. Aku melamar di perusahaan ini aku juga mikir saat pertama kali ketemu Miss Saskia kaya kenal tapi siapa ya??. Tak lama Miss Saskia ngaku kalau dia itu Kia yang ku tunggu, di situ nangis sambil mukul dia. Aku sudah bodoamat mau dia bos ku lah apa lah yang penting aku mengeluarkan semuanya. Tapi setelah itu aku pikir pikir mending aku menjauh, karna gak mungkin kita ini tersatu, itu hanya kata kata masih kecil kan? Jadi mustahil. Maka dari itu aku ingin keluar dari perusahaan ini dan menjalani seperti biasanya, aku tidak mau melihatnya"

"Kamu yakin ingin keluar dari sini?"

"Iya yakin"

Dela menatap nya serius, Raby menyirit melihat perubahan raut wajah nya Dela

"Aku kurang tau juga tentang Miss Saskia, kalau dia ketemu mangsanya dia akan mengejarnya sampai dapat"

"Kenapa jadi bahas kesitu?" Dela menghela nafas panjang

"Bukan berarti apa ya, kamu itu bagaikan mangsanya kalau mangsanya Miss Saskia menghilang dia akan mendapatkan dengan cara apapun" Raby memutar mata malas

Raby merogoh tasnya mencari amplop, menaruh di meja lalu di dorong ke arah Dela

"Aku titip ini"

"Kenapa jadi ke aku?? Harus nya kamu lah yang ngasih" menyeruput minuman yang sempat mereka beli tadi

"Ayolah bantu aku, aku tidak mau melihat wajahnya, cukup kemarin aja" menyatukan dua tangan nya memohon

Dela dengan berat hati mengangguk kepala nya pelan, Raby tersenyum ceria

"Terimakasih banyak Delaa" memeluk Dela bertanda dia berterimakasih dan senang

Mereka melepaskan pelukannya, "Sekarang kamu pergi ke ruang Miss Saskia serahkan amplop ini"

"Kalau ada apa apa chat aku Raby" Raby tersenyum mengangguk kepala nya setuju

Dela pun segera pergi menuju ruang bos mereka, melihat Dela sudah pergi Raby keluar dari perusahaan ini

...

Tok tok tok

"Masuk"

Dela perlahan mendekati meja yang di tempati bos nya, Saskia melirik sebentar

"Maaf Miss mengganggu waktu nya saya hanya mengirimkan surat pengunduran" ditaruhnya depan

Saskia mengambil amplop itu, membuka dengan malas

Mengerutkan keningnya saat membaca isi dari amplop ini

"Dimana dia" menatap lurus kearah Dela

"Maaf Miss saya kurang tau, kemungkinan sudah pergi" menundukkan kepalanya tak berani menatap nya

"Pergi" Dela segera pergi dari sini

Saskia melihat surat ini dengan datar, memutar mutar pulpen yang ada di jari nya

"Apa perlu kamu di kurung hm" meremat pulpen


Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Aug 19 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Raby Is Only Mine GXG) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang