1

202 15 0
                                    

Asalamualaikum guys!
Gimana nggak bosen kan, kenapa nggak ninggalin votenya?
Padahal author udah semangat nulisnya 🥲.

Tapi gakpapa deh, semoga kalian tetep suka ya, ikuti terus pokok sampek endingnya.

Okh makasih sudah mau baca
Kalo tulisan nya ada yang TYPO langsung komen aja ya guys🤧
.
.
.
HAPPY READING!!!

(*'˘'*)ー❣❣

Seminggu telah berlalu, setelah menunggu hampir ikut mati.akhirnya yang ditunggu sadar juga.mereka tau ketua Argeon tidak selemah itu.

"Bos, em-itu,Bos.". Alden menggaruk tengkuknya yang tak gatal.
Fahmi mengernyit."nggak Nerima bisa basi ." Jawab Fahmi.

Alden menghela nafas ,ia merogoh saku celananya dan mengambil surat yang ia simpan.
"Surat?"  Tanya fahmi.yang mendapat anggukan dari Alden.
"Dari orang yang kita begal."
Mata Fahmi membulat sempurna,ia segera membuka surat itu dan membacanya.
"Gimana bos?,kalo Lo nolak ,orangnya  udah meninggal dunia,gue masih mau nyekolahkan adek gue bos ,jadi ka—"

Cerocos Alden mendapat geplakan dari Zain.

" Nggak usah bacot,gue yang bakal nyerahin diri ke penjara,biar Fahmi nggak nikah sama anak or—"
Ucapan Zain terpotong oleh suara serak Fahmi.
"Ngapain? Percuma Lo nyerahin diri Lo ke penjara,beliau nggak bakal bahagia ,karena bukan itu yang dia inginkan,kalo Lo pada ngerasa salah biar gue yang tanggung jawab,"

Fahmi menghela nafas, melihat reaksi yang diberikan teman-temannya.
faous sipaling dramatis ,Alden sipaling cengeng,Zain sipaling nyengir,Albar sok kaku,mahen  cengengesan.
"Gue nerima surat ini ,resiko nikah sama cewek cacat udah urusan gue."

"Huaaaa! Bos. Terharu gue,"

"Kok jadi nyesek,"

"Gue  minta maaf ." Ucap Zain tulus.

"Lo nggak salah ,gue yang ngasih izin dan semua ini udah jadi takdir gue,"
Jawab Fahmi. Cowok itu tersenyum tulus dan menepuk bahu Zain .
   Mereka memberi semangat pada ketua Tertulus ,sesabar dan bertanggung jawab atas semua kesalahan anak buahnya.

" Ngelamar kapan?" Tanya mahen
"Izin bunda dulu."

Mereka mengangguk.hari ini Fahmi berniatan ingin menemui bundanya sore ini.dan malamnya ia berniatan langsung menuju pesantren Az-zakiyah yang sudah diberi alamat diatas surat tadi.

"Fous, gue pinjem motor lo."

"Astaghfirullah bos ,baru juga sadar, Langsung pinjem motor , nanti kalo Lo nyungsep kan—"

"Apa?Lo doain gue nyungsep?"

"Nggak gitu bos,ya udah serah nih kuncinya,"

Fahmi segera mengambilnya dan pergi begitu saja , meninggal kan keempat sahabatnya yang cengong di depan pintu RS.

"Bos Lo sinting." Gumam Zain.

^⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠_⁠^

Waktu menunjukkan pukul 15.27. Fahmi memarkirkan motor Ducati fous dihalaman rumah,sudah hampir 5 tahun dirinya tidak berbicara langsung dengan bundanya.berawal dari saat meninggalnya Fano ayah Fahmi, Arum bunda Fahmi masih belum rela dan akhirnya mengurung diri untuk menutupi luka dihatinya.

Tok Tok Tok

"Assalamualaikum bunda,ini Fahmi."

FAHMITempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang