十六

26 2 0
                                    

"Gua udah mempermudahkan lu kalau lu lupa." Ucap wanita rupawan yang duduk di atas ranjang yang hampir rusak menatap Bae intens dengan wajah datarnya.

"Sialan! Lu malah kasih mereka bunga tulip dengan nyawa mereka di dalamnya?" Wanita yang masih terduduk itu bisa merasakan perasaan yang Bae rasakan. Tersenyum tipis setelah berhasil menjahili sang suruhan.

"Sh*t, you're such a devil."

"Of course, lu mau hidup yang lebih baik kan? So, why are you so mean."

"No I'm."

"Right, do it." Bae mengambil kunci kamar yang di kunci dengan cepat.

"Anj*ng gua ga ngerti kenapa gua bisa ketemu sama yang namanya malaikat terus tiba-tiba berubah jadi iblis. You look like an angle so why? Lu malah berubah jadi iblis dan malah berkata 'my father is an angel and my mother is a devil.' I confused."

"I don't believe you're an angel or anything you say." Bae beranjak dari kursi yang ia duduki dan mendekatkan dirinya kepada wanita yang berada di dekatnya. "Eits.. What are you doing? Bae Jinsol. Berusaha buat megang gua? Am i right? Lu salah satunya.. Yang mau mengubah alur hidup sendiri dengan malaikat setengah iblis seperti yang di depan lu ini."

"Lily?"

"Lily, Ryujin dan teman malang lu itu bahkan sudah tidak mau melakukan syarat yang saya berikan. So that's mean you're the one."

BRAKK

Pintu tak bersalah itu terbanting dengan sengaja menyisakan Yoon Ahー yang memang belum Bae ketahui ia sebenarnya adalah manusia atau tidak duduk dalam kegelapan sendiri.

"Bodoh."

🐿🐇🥟

"Aaaa~ bunga tulip Hyunjin belum di siram~" Minho sama Hyunjin udah kebingungan lihat Han yang tiba-tiba tidur tanpa sebab. Mengigau tak jelas tentang bunga Hyunjin, "dia sebenarnya kenapa sih Ho?"

Minho mengedikkan bahu nya tak tahu, "woy bangun setan! Lagi pelajaran ini!" Hyunjin mengguncangkan tubuh Han tak beraturan membuat Han terbangun dari tidurnya.

"Hah? Apasih?"

"Masih di sekolah nj*r, lu malah tiba-tiba tidur." Ucap Hyunjin

"Heh! Itu kalian bertiga kenapa? Bapak lagi jelasin loh, kok malah asik sendiri?!"

"Kita bertiga pak bukan sendirian." Hyunjin mengangkat tangannya sambil berdiri, tanpa ada rasa malu membalas omongan pak guru, "eh, duduk ga lu!" Minho menegur Hyunjin. Padahal biasanya ia yang membalas.

"Iya iya." Hyunjin duduk kembali setelah teguran dari Minho, "dengerin kalau guru jelasin!" Wajah Hyunjin udah keliatan menahan amarah mendengar ceramah gurunya yang tak habis-habis. "Iyaa."

"Ga sopan kamu ya!"

"Maaf.." Minho menyenggol Hyunjin pelan, "ga sopan banget lu! Spp belum bayar tau ga! Ga usah bertingkah."

Hyunjin langsung diem denger fakta yang Minho bilang. "nah bagus, gini kan damai." Guru lanjut duduk sambil melihat handphonenya tanpa mengajari apapun, udah di kasih soal jadi ga ada yang protes atau ribut, terus malah ngadu ke ortunya.

Setelah semua selesai dengan tugas yang di berikan guru dan mengumpulkannya, tanpa mengecek terlebih dahulu guru itu pun menulis soal di papan tulis dengan kapur di depan kelas.

Rainbow life||Pabo Racha/Hyunjin, Han, and MinhoTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang