Bukan dunia yang jahat, hanya saja kamu yang terlalu lemah.
•••
Bukankah seharusnya memang seperti itu? Manusia saling mempertahankan argumen nya untuk terus menang dari manusia lain. Konsep hiduppun sama seperti itu. Mempertahankan diri untuk terus berdiri tegak di tengah gempuran ombak demi bertahan hidup. Entah untuk apa sebenarnya bertahan sekeras itu.
Malam itu, di pinggir jembatan dua raga saling berpelukan dengan satu orang yang menahan orang lainnya supaya tetap hidup. Bukan yang pertama kalinya ia melakukan hal itu, namun orang di depannya itu seolah amnesia dan terus saja berkali-kali melakukan hal yang sama.
"Badai sudah berlalu, tolong untuk terus bertahan hidup. Setidaknya tolong bertahan hidup untuk ku."
Laki-laki itu terus memeluk perempuan yang ada di dalam dekapannya. Air matanya sudah tidak terbendung lagi. Entah sudah kali ke berapa ia menahan perempuan itu untuk mengakhiri hidupnya. Beban apa yang perempuan itu bawa hingga membuatnya terlihat sesakit ini.
Manusia mempunyai batas sakitnya masing-masing bukan? Hal sakit yang satu manusia rasakan, berbeda dengan manusia lain. Memang pada dasarnya seperti itu. Terkadang mereka seperti merasa paling tersakiti. Namun, apakah kalian bahkan pernah bertanya apa yang sudah mereka hadapi sehingga tangisnya terdengar sangat menyakitkan? Jika tidak bisa menjadi tempat untuk berkeluh kesah tolong tutup mulut untuk tidak menambah pikiran.
Dunia memang tempat menyakitkan untuk ditinggali lebih lama, itu lah yang dirasakan oleh kebanyakan orang yang tidak mempunyai 'Rumah'. Jika tidak bisa menemukan arah pulang, setidaknya jadilah 'Rumah' untuk seseorang. Tolong, jangan membuat dunia menjadi lebih menyeramkan berkali-kali lipat lagi.
"Aku ingin pulang." lirih perempuan itu.
"Pulanglah ke rumah, aku rumah mu," bisik laki-laki itu menanggapi perempuannya. "-aku minta maaf."
KAMU SEDANG MEMBACA
Untungnya, Hidup Terus Berjalan
Teen FictionBertahan hidup dengan kondisi terus tertusuk memang tidak semudah itu. Tanpa semangat, dalam keadaan hampa, tanpa didengar, sungguh perih dan arogan. Tuhan, tolong berikan ia kesempatan setidaknya untuk menikmati hidup walau hanya beberapa menit saj...