O3

549 63 39
                                    

"Asli? Jadi selama ini kamu dari dunia lain??" Haneul bertanya pada (Name), mencoba memastikan apa yang di lihatnya.

"Iya Haneul, sudah berapa kali kamu bertanya begini..." (Name) cape sekali di tanyai hal yang sama berkali-kali.

"Habisnya ga masuk akal sama sekali."

"Betul, benar-benar di luar nalar." Zin tiba-tiba nimbrung, juga merasa aneh melihat (Name) yang ternyata dari dunia lain.

"Filmnya sudah mau di mulai!" Teriak npc entah siapa.

Di suatu malam yang dingin. Terlihat seorang gadis, Lee (Name) yang berjalan sambil menendang-nendang batu kerikil.

"Dasar menyebalkan. Aku kangen sama guru..." (Name) menghela nafasnya sembari melihat ke arah rembulan yang tak tertutupi oleh awan.

"Guru?" Zin bertanya pada (Name) yang termenung.

"Ah, iya. Yang mengajarkanku gelud." (Name) menatap layar dengan tatapan yang tidak bisa di artikan.

'Ini... Saat aku ketemu Jonggun kan?' (Name) berpikir dengan rasa kesal.

"Wah... Wah... Apa yang kita punya di sini?" Seorang preman dengan wajah mengerikan bertanya dengan nada main-main.

(Name) meliriknya sebentar sebelum kembali melihat ke arah rembulan.

'Hanya kroco-kroco sok kuat.'

"Yakk! (Name)! Lari!" Haneul dan Mijin histeris sendiri melihat (Name) yang masih bisa-bisanya mengangap remeh preman.

"Kroco sok kuat huh?" Di sisi lain ruangan, Kim Gitae mengangkat alisnya dan bergumam dengan rasa ingin tau. Gadis itu, (Name) menarik sekali.!

"Meremehkan lawan bisa berakibat fatal..." Taesoo mengerutkan keningnya, mengkhawatirkan (Name). Dia sudah menganggap (Name) sebagai adiknya sendiri.

"Berani-beraninya kamu mengabaikan kami!" Kroco preman itu berseru marah melihat ketidak pedulian (Name).

"Berisik." (Name) bergumam pelan, netranya tak melirik para preman itu sedetik pun.

"Apa katamu?" Kroco yang tak dapat mendengar perkataan (Name) bertanya dengan binggung.

"Huft, kalian bertiga." (Name) menjeda kalimatnya, melirik ketiga preman itu.

BAM.

"Berisik. Menganggu malam hariku yang tenang saja!" (Name) merenggut tak suka lalu berbalik meninggalkan tigag preman yang terkapar tak berdaya akibat satu pukulan yang tampak tak begitu kuat.

"!?"

"Kasihan." Orang-orang yang pernah menerima pukulan (Name) bersimpati pada tiga kroco di layar.

"Wah? Apa-apaan itu!? Hei Jonggun kau lihat?? Pukulannya tidak kuat tapi bisa menumbangkan tiga orang sekaligus!" Junggo mengoceh kagum melihat tinjuan (Name).

"Ya, aku lihat. Lagian aku sudah pernah kena pukul bocah itu." Jonggun memegang perutnya, mengingat pertarungannya dengan (Name).

"Ohh! (Name) memukul perutmu?" Junggo menyimpulkan ketika melihat Jonggun sedikit meringgis ketika memgang perutnya.

''Padahal pertarungannya sudah beberapa bulan yang lalu... Tapi masih sakit.'' Jonggun bergumam pelan sembari sedikit menyeringai.

"..."<- Orang yang pernah melawan Jonggun ketika mendengar gumaman Jonggun.

"Aku masih tak paham, bagaimana tinjuanmu sekuat itu..." Zin berkata tak menyembuhkan rasa irinya.

"Latihan."

Where? [LOOKISM REACTION]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang