2

249 22 5
                                    

.
.
.
Happy Reading
.
.
.

"Kau hamil?" Tanya Naruto

Sontak Hinata terkejut dengan ucapan kurang ajar, yang keluar dari mulut pemuda tersebut.

"A-apa katamu" Hinata terbata-bata saking tidak percayanya dengan ucapan itu.

"Kau tuli?!" tanya Naruto balik tanpa rasa takut.

"Kau beraninya-"

"Lalu kenapa kau sangat ingin susu, kau mengidam ingin susu tersebut?"

Hinata sudah sangat muak mendengar omong kosong yang keluar dari mulut pemuda itu hampir saja tangannya melayang ke wajah tampan itu jika saja Naruto tidak segera menangkap tangannya, lalu beberapa detik ia menghempaskan tangan Hinata yang digenggamnya dengan kasar.

"Brengsek" maki Hinata dengan delikan mata tajam ke arah Naruto.

"Jangan merasa paling berkuasa, kau punya kaki untuk membelinya sendiri, kau hanya terlihat seperti perempuan gila yang haus perhatian" ucap Naruto dengan tatapan dingin,  lalu berbalik keluar kelas, hingga tidak lagi terlihat di mata Hinata.

Hinata cukup terkejut dengan kejadian baru ini, biasanya tidak ada yang berani melawannya, namun dia cukup tertantang dengan keberanian pemuda itu. Pemuda itu benar-benar membuat nya jengkel hingga tidak bisa berkata-kata.

Bahkan yang sedang menyaksikan kejadian tersebut di buat melongo tidak percaya ada yang berani melawan dan berkata tajam kepada seorang Hyuga Hinata. Banyak yang takut dan tidak berani untuk membalas perkataan dari Hinata, hanya dia, ya pemuda tersebut yang pertama kali baginya berani melawan Hinata dengan berucap kurang ajar.

Sebenarnya dia belum mengenal pemuda tersebut, baru seminggu ini kenaikan kelas tentunya setiap kelas akan di acak sehingga ada beberapa orang yang belum dia kenal lebih tepatnya dia tidak peduli dengan orang-orang dikelasnya itu, tapi untungnya dia masih bersama dan sekelas dengan salah satu sahabat dekatnya ya dia Sakura, orang yang paling memahami Hinata.

Begitu pula dengan Naruto dia terpisah dengan temannya yang lain kecuali satu yaitu Sai namun hari ini pemuda tersebut tidak masuk kelas karena ada urusan dari pihak keluarganya yang mengharuskan dia absen untuk sementara, maka dari itulah sedari tadi dia hanya tiduran di kelas dengan tidak berminat dengan orang-orang disekitarnya sampai dia terganggu oleh gadis tersebut.

.
.
.

"Siapa pemuda itu" Tanya Hinata pada ketiga sahabatnya, kini dia berada di kantin sekolah setelah mengalami kejadian yang sangat menjengkelkan tadi menurutnya.

"Hm siapa maksudmu?" tanya Ino dengan mengerutkan kening, dia adalah salah satu sahabat dekat Hinata.

"Uzumaki Naruto" jawab Sakura lalu melanjutkan "aku mengenal pemuda tersebut".

"Uzumaki Naruto?" Tanya Ino heran "kenapa dia, aku juga mengenalnya?"

"Ya tidak ada yang tidak mengenal pemuda tersebut, kecuali" Temari menatap Hinata sebentar "kecuali dirimu, ck" Temari terkekeh menatap Hinata

Hinata mengerutkan keningnya. Merasa tidak percaya kenapa teman-temannya bisa mengenal pemuda tersebut.

"Apa maksud kalian, kenapa bisa mengenalnya?"

"Hinata, aku tahu kau acuh tak acuk dengan orang di sekitar mu bahkan kurasa kau tidak mengenal hampir seluruh nama orang-orang di kelas kita sebelumnya, maka aku tidak terkejut jika kau tidak mengetahui pemuda tersebut" Sakura terkekeh lalu melanjutkan "Kau ingat geng yang kau bilang konyol saat kita baru masuk SMA ini, karena banyak gadis histeris saat melihat kedatangan mereka hingga dikerumuni, hanya karena ketampanan keempat orang itu." Hinata mengerutkan dahinya lalu Sakura melanjutkan lagi "ya dia salah satu diantara geng tersebut, mereka berempat adalah orang terpandang dan walaupun ku akui mereka memang sangat tampan hihi" ucap sakura dengan menopang dagu dengan tangan kanannya sambil tersenyum.

Crazy in LoveTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang