Pemandangan yang terlihat itu tampak familier bagi mereka, ya orang-orang itu seperti pernah ia lihat sebelumnya, dan benar saja, dan tidak salah lagi, gadis-gadis itu adalah...
"Mereka kan--!" Shikamaru tercengang tidak bisa melanjutkan.
Mereka menelan ludah kepayahan sebelum melanjutkan.
"Mereka,--"
"Mereka benar-benar gadis yang berbahaya"
Deidara menyernyit melihat reaksi mereka "Hei, hei. Ada apa? Apa yang kalian maksud?" Tanya Deidara.
Melihat mereka yang nampak bingung Deidara mencoba menjelaskan "Yang pirang itu adalah adik sepupu ku dan kedua gadis didekatnya itu adalah sahabatnya." Deidara menunjuk ke arah Ino Lalu ia melanjutkan lagi "Tidak perlu tegang begitu melihat mereka, haha. Mereka memang cantik." Ucap deidara, ia kira mereka gugup karena melihat gadis-gadis cantik itu.
Shikamaru berdeham menyadarkan yang lainnya. Sai kembali tersadar saat sebelumnya sempat tercengang tidak percaya. Kenapa malah gadis-gadis itu.
"Mereka teman sekolah kami" ucap sai pelan.
"Apaa! Benarkah? aku tidak tahu kalau kalian satu sekolah" Deidara juga nampak terkejut, tidak menyangka ternyata Sai dan teman-temannya satu sekolah dengan adik sepupunya, sebenarnya ia memang tidak tahu menahu tentang kehidupan Sai diluar sana, dan ini sungguh kebetulan yang luar biasa bukan?.
Sai tertawa canggung "haha iya kebetulan sekali" Sai tidak tahu harus bereaksi seperti apa, apakah ia harus senang atau sebaliknya.
Namun satu fakta yang tidak bisa ia bantah, gadis-gadis itu memang sangat cantik, pesona mereka sungguh luar biasa, mereka benar-benar primadona sekolah. Namun ketika teringat kelakuan gadis itu, ia jadi menggeleng-geleng kepala.
Sekelompok gadis itu terkenal angkuh, sombong dan kasar sangat jauh dari kata baik.
"Mau ku panggilkan mereka?" Tanya Deidara.
Mereka berempat nampak kebingungan harus bersikap bagaimana.
Mereka sama sekali tidak pernah saling berbicara dengan gadis-gadis itu, kecuali Naruto, yang sempat beberapa kali terlibat, itu pun kesannya sangatlah buruk.
Mereka bingung cara menghadapi nya, ditambah Ino adalah sepupu dari Deidara tidak mungkin mereka menjelekkan sepupunya di depan Deidara sendirikan.
Sai berdeham "Ehmm, kami tidak terlalu dekat, kami takut malah jadi canggung" Walaupun dirinya satu kelas dengan Hinata dan Sakura namun dirinya memang tidak pernah berbicara ataupun mengenal secara langsung.
"Hei tidak perlu gugup begitu, bukankah tujuan kalian disini memang ingin mengenal gadis-gadis itu?tenang saja mereka gadis-gadis yang baik dan menyenangkan" Ucap Deidara sambil terkekeh melihat raut tegang mereka.
Tidak tahu kah deidara bahwa sekumpulan gadis-gadis itu sangatlah ganas saat disekolah? Sai hanya bisa pasrah.
"tunggu disana, aku akan memanggil mereka" Deidara menunjuk ke arah meja bundar untuk mereka bisa duduki sekaligus menunggu, kemudian Deidara beranjak menuju ke arah dimana segerombolan manusia sedang asik dengan dunianya sendiri.
"Kenapa harus gadis-gadis itu" Ucap Shikamaru pasrah setelah kepergian Deidara.
Sai hanya menelan ludahnya.
"Sudah kubilang tidak ingin ikut, lihat apa yang kau perbuat Sai" ucap Sasuke.
"Aku juga tidak tahu yang dimaksud Deidara adalah para gadis itu" Sai tidak ingin disalahkan karena itu dia berusaha membela dirinya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Crazy in Love
FanfictionDimata Naruto, Hinata adalah gadis sombong yang selalu bersikap seenaknya dan tidak ingin kalah. Sedangkan dimata Hinata, Naruto adalah seorang pria menyebalkan yang berani melawan Hinata. *** "Kalau begitu aku punya penawaran bagus, bagaimana jika...