5. Camilla: Break Back

110 7 0
                                    

CAMILLA
"Break Back"

○●○

HIDUPKU BAGAIKAN UNTAIAN memori penuh tumpahan tinta. Semenjak kehilangan dua orang terdekat dalam hidupku yang selalu mendorongku untuk terus maju, kini semuanya hanya tinggal bekas luka.

Lamunan mataku ada pada botol anggur yang terbuka di atas meja. Laptop kerja milikku ada di sebelahnya, dengan layar menampilkan deretan garis merah yang semakin menurun ke kanan. 

Untuk pertama kalinya dalam karirku menjadi pemilik perusahaan sosial media paling berpengaruh di seluruh dunia, aku merasakan bagaimana proses kecemasan yang mulai membludak setiap detik berganti.

Pertemuan darurat bersama para Dewan Direktur serta Pusat Keuangan kami laksanakan semenjak dua jam yang lalu. Ada banyak pembahasan mengenai penurunan saham, tidak hanya hal tersebut dapat mengancam penanaman saham Dewan Direktur pada perusahaan, tapi juga dengan kompensasi yang diberlakukan.

Aku tidak pernah merasa bahwa hidupku sangat berantakkan. Punya kepala yang tertata, aku tahu fokus karir dan rencana penuh dengan tantangan yang harus aku ambil demi mewujudkan diri untuk membangun istanaku ini.

Tanganku mengepal. Otakku menahan diri agar aku tidak meraih kembali botol anggur yang terlihat sangat meluapkan selera. 

I need to get a grip and get myself together.

Setelah menyudahi pertemuan dan masih jauh dari menemukan sebuah jawaban, aku menutup laptop sembari memijat kening yang mulai pening. 

Berdiri dari kursi, aku berjalan maju mundur sambil menggigit bibir. Entah kenapa aku melakukannya? Apa karena perusahaannya? Apa karena anggurnya? Atau karena peluncuran koleksi Fall-Winter Selena's Beauty sore ini?

Catherine O'hair, direktur yang aku serahkan untuk mengurus semuanya di Selena's Beauty sudah menetapkan jadwal dan semuanya untukku, termasuk koleksi gaun terbaru karya desainer Selena's Beauty yang ditunjuk sendiri oleh ibu lima tahun yang lalu. 

Aku punya enam jam sebelum acara dimulai. Sebuah gedung tua di Milan dengan seni panopticon dengan atap kaca merupakan tempat yang dipilih oleh Catherine. Aku mengetahui banyak tentang tempat tersebut. 

Ada banyak skeptisisme mengenai tempat yang super terbuka tersebut, tapi Catherine mengatakan kepadaku bahwa ia tahu apa yang ia lakukan dan tempat yang ia pilih cocok dengan tema yang Selena's Beauty lakukan.

Satu jam selanjutnya aku berada di depan ruang tamu, dengan tiga orang yang perias profesional yang sibuk memoles wajahku dengan berbagai riasan. Satu orang lainnya sibuk menata rambutku, sementara seorang lainnya, yaitu seorang terakhir yang datang merupakan salah satu karyawan magang di Selena's Beauty yang juga ikut membantu mendesain beberapa pakaian dan aksesoris di sana.

"Kalian juga masih harus pergi untuk merias model-modelnya, 'kan?" Aku bertanya, memberikan tanganku pada salah satu perias yang sibuk mengoleskan cat kuku tipe French tip pada jariku. 

". Catherine memberitahu semua orang bahwa Anda akan datang kemari." Wanita lain yang sedang menata rambutku tersebut berucap.

Aku terkekeh pelan. "Pantas saja ia membawa kalian kemari meskipun aku menolak."

"Aku rasa Catherine punya perspektif yang super ideal, dan dengan banyaknya waktu yang kami punya untuk mendesain gaun-gaunnya, aku rasa ia sangat bersemangat. Ini peluncuran pertama kita setelah melewatkan akhir tahun kemarin." Pria desainer magang tersebut menjawab tenang sebelum meringis mengingat peristiwa yang terjadi. "Ah, mi dispiace, Signorina." (Ah, saya minta maaf, Bu)

Deal Breaker (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang