Bastian berjalan pergi meninggalkan teman temannya tanpa mengucapkan kata apapun, dia sudah tidak peduli dengan pestanya. Bastian bukan tipe pria yang berlama lama di pesta, dia akan pergi kapan pun dia mau setidaknya dia sudah menampilkan wajahnya di acara tersebut, Seperti yang dia lakukan sekarang menjauhi kerumunan dan pergi ke sudut villa. Bastian membuka kedua pintu yang dihiasi tirai putih transparan di kedua sisinya, ketika dia membukanya segera indra pengelihatannya di manjakan oleh pemandangan indah pantai di malam hari, Bastian maju selangkah lututnya menyentuh pagar kayu kecil di depannya. Dia menutup matanya sejenak merasakan angin yang menerpa wajahnya membuat rambutnya sedikit berterbangan selayaknya ombak yang tenang menyapu bibir pantai.
Pria itu tentu sedang mabuk. tubuhnya masih tegap tapi jantung dan pikirannya sangat tidak karuan dia menahan dirinya untuk tidak melakukan apapun yang membuat sesuatu menjadi kacau. ketika dia menghirup udara segar malam itu, tiba tiba terlintas di benaknya mata rusa betina yang selalu mencoba menghindari tatapannya, seperti seekor rusa yang tertangkap lampu mobil setiap kali netra biru lautnya menatap sosoknya, sungguh memikirkan hal itu membuat Bastian ingin tertawa terbahak bahak tapi tidak dia tidak melakukannya dia hanya menyeringai ketika matanya masih tertutup.
"Gadis kecil itu- ah tidak..dia bukan gadis kecil lagi, tapi sudah menjadi seorang wanita sekarang.." Bastian bergumam pelan bersamaan dengan angin kencang yang mengakibatkan daun dari pohon pohon kelapa bergerak menimbulkan suara, matanya terbuka menatap pantai malam yang indah sangat menenangkan... sebelum hujan tiba tiba datang menerjang butiran butiran pasir di pantai itu. Bastian mundur selangkah dia harus kembali atau setidaknya dia akan beristirahat karena sungguh kepalanya sangat pusing dan dia mencoba untuk tidak menghancurkan pertahanannya, dia kembali masuk ke villa dengan berjalan gontai.
ketika berjalan tiba tiba seorang gadis keluar dari toilet tapi.. sungguh aneh, gadis itu keluar dari toilet laki laki sedangkan keberadaan toilet wanita di pojok kanan lorong, gadis itu berjalan sambil merambat ketika dia hampir terjatuh, Bastian dengan cepat meraih pergelangan tangannya, mata mereka bertemu satu sama lain.
"Wanita bodoh."
Bastian menahan tangannya untuk tidak melepaskannya, dengan gerakan lambat ibu jarinya menyentuh bibir gadis itu yang sedikit terbuka.
"You've grown now...so schön." Ujarnya dengan suara parau.
🌊𓇼𓏲*ੈ✩‧₊˚🎐⚓
Aline tidak pernah berfikir bahwa dia akan mencoba alkohol selama dia hidup dia sudah berjanji pada dirinya untuk tidak menyentuh hal hal seperti itu. Aline adalah tipe orang yang tidak menyukai tantangan, dia adalah orang yang mencoba menjalani hidup dengan penuh kedamaian dan cinta. such a phlegmatic girl. Aline mengikuti alur hidupnya dengan menjadi gadis baik dan tidak keluar dari garisnya, dia tidak pernah keluar untuk sekedar mencoba hal terlarang, walaupun Aline sudah melewati kehidupan pelik selama masa kecilnya, dia tidak akan pernah mau mencoba hal hal seperti itu yang akan semakin menghancurkan hidupnya, tapi semua itu akan berubah karena kecerobohannya sendiri.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sailor's Sin
Ficción GeneralHe is a sailor, but unfortunately I drowned in his ocean eyes until I ran out of breath and panted under him. "You are one of the sins I can take." "Katakan padaku apakah kau mencintaiku?" Pria itu terkekeh kering tanpa humor. "Mencintaimu?" Ulang...