SWB ~ 11

1.3K 106 36
                                    

BRAK

Suara dentuman muncul dari buku yang dibanting menghantam meja, sukses membuat semua orang terdiam dan hanya berani melirik takut-takut ke arah meja si ketua.

"Aurghhhh, kalian berdua kenapa tidak bisa diatur hah? Diam-diam kalian menyelidiki kasus itu? " Tanya sang ketua dengan nama Sabian pada name tag seragamnya

Dua detektif muda yang sedang diintrogasi itu terdiam, memikirkan jawaban yang tepat untuk mengisi pertanyaan ketuanya.

"JAWAB! MARSHAL! HASQI! " Bentak Sabian

"Bukankah kasus itu belum selesai? Itu sah untuk diselediki" Hasqi

Marshal terkejut saat mendengar jawaban Hasqi, dia kira Hasqi akan diam pasrah saat dimarahi.

"YAK BAJINGAN! " Sabian

"KENAPA? " selak Hasqi

"APAKAH TERSANGKA ITU ADALAH ORANG PENTING YANG SEDANG KALIAN LINDUNGI? " Hasqi

"Has udah has! Kodam lo kenapa tiba-tiba keluar sih? " Marshal panik bukan main berusaha menenangkan sahabatnya itu

"KAUUU.. " Sabian tak bisa berkata-kata, ia menghela nafas dalam berusaha meredakan amarahnya

"Kasus itu sudah ditangani oleh team investigasi lain, kalau kalian ikut campur malah akan membuat semuanya ruyam, kalian berdua paham hah? " Sabian

"Omong kosong! Persetan dengan team investigasi lain" Akhir Hasqi lalu pergi begitu saja

"M-maaf saya permisi" Pamit Marshal lalu segera mengejar Hasqi

"Has! Tunggu woi! Curut! " Panggil Marshal

"Arghhh! " Kesal Hasqi sambil menendang tempat sampah yang ada disampingnya, Marshal diam lalu menghela nafas dalam saat melihat kemarahan sehabatnya itu.

Marshal paham sakit yang dirasakan Hasqi, jika Jerome sangat terluka karena kondisi Sesa, maka Hasqi lebih lebih tersiksa lebih dari Jerome. Setidaknya Jerome memiliki akses untuk mengutarakan rasa sayang ke Sesa tapi kalau Hasqi bagaimana? Ia tak bisa berbuat apa-apa. Mencintai sepihak itu terlalu menyakitkan, awalnya semua baik-baik saja tapi lama kelamaan rasa sakitnya tanpa sadar menggerogoti hingga relung hati.

Sama seperti Marshal, ia jatuh cinta sendirian kepada Hasqi yang mencintai Sesa.

~Secretary with Benefits~

Jestiyan menggenggam erat tangan Zizi yang bergetar, kini mereka berdua sedang duduk di ruang tunggu VIP untuk mendapatkan panggilan menjenguk Sesa.

Saat mendapat kabar Sesa siuman, Jestiyan dan Zizi segera terbang ke singapura ntuk menjenguk.

"Tn. Jestiyan dan Tn. Ziraya, silahkan" Ucap seorang suster menjemput mereka berdua

Jestiyan mengangguk lalu menuntun Zizi yang gugup parah, berdiri tegak saja Zizi tak sanggup karena saking tak percayanya. Sesa bangun, itu adalah keajaiban yang luar biasa.

Dengan pelan Jestiyan membukakan pintu kamar Sesa untuk Ziza, di sebrang sana terlihat seseorang yang sedang setengah bersandar sambil disuapi seorang suster.

Sesa menoleh saat mendengar pintu terbuka, matanya membulat lalu senyumnya mengembang lebar.

"Jiji kuuuu" Teriak Sesa antusias

Kaki zizi langsung lemas, ia sampai jatuh terduduk dilantai lalu bersujud saking bersyukurnya.

Melihat itu Sesa panik, ingin menghampiri Zizi tapi ia belum cukup kuat untuk berjalan, menerka-nerka apakah selama ini Zizi menderita tanpa ada dirinya?

Secretary with Benefits (Nosung) 🔞Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang