04 - Finish Him!
── ⋆⋅☆⋅⋆ ──
Tendangan, jambakan hingga makian mengerikan itu kembali berputar di kepala Sabrina. Menghantamnya hingga membuat tubuh Sabrina tak sanggup bergerak, semua kenangan buruk itu, semua kesialan itu kembali mengeroyoknya hingga menjadikannya debu. Sabrina masih ingat bagaimana dirinya diinjak-injak hanya karena sebuah perasaan bodoh bernama cinta.
Kenapa ia harus jatuh cinta?
Sabrina pikir masa kuliah adalah masa paling indah dalam kehidupan setiap manusia, ia selalu senang dan semangat sekalipun kampus tersebut bukan kampus impiannya, tapi bukankah semua itu tidak penting? Papa selalu berkata jika beliau bangga padanya, tak peduli seperti apapun kegagalan yang Sabrina dapatkan, Papa selalu mencintainya.
Sabrina bukan anak yang cerdas, ia bukan si ambisius, bahkan ranking paling tinggi yang bisa Sabrina dapatkan adalah ranking sepuluh dari dua puluh lima siswa ketika SD dulu. Namun Papa tak pernah marah atau merasa kecewa, Papa selalu membanggakannya dan mengatakan jika semua akan baik-baik saja. Menunjukan pada teman-temannya jika anaknya itu membanggakan.
Bukankah kakak-kakak Ansel benar? Sabrina mungkin akan memperburuk gen di keluarga Ansel. Ansel tentu jauh di atasnya, laki-laki itu tak pernah gagal dalam melakukan apapun, Ansel cerdas, Ansel tidak banyak tingkah dan membanggakan. Bagaimana bisa laki-laki itu menyukai gadis bodoh sepertinya?
Si bodoh yang menyusahkan, sibodoh dengan masa lalu kelam, si bodoh yang tidak bisa dibanggakan, si bodoh yang selalu memalukan.
Jika saja ia memiliki satu permintaan, Sabrina harap ia tidak perlu dilahirkan.
Bukankah dunia ini nyaris seperti neraka? Hanya pejabat negara yang hidup di surga, sisanya? Mereka adalah ikan-ikan yang tersesat ke daratan. Jika beruntung kau mungkin bisa kembali ke lautan. Namun bukankah kebanyakan dari mereka berakhir menjadi bangkai dan terbuang di lambung manusia? Tampaknya Sabrina adalah salah satunya, mungkin saja setelah ini ia akan berakhir di kaleng sarden.
Tidak, tubuhnya tidak lagi gemetar ketika matanya menangkap sosok tersebut. Nafasnya tidak lagi memburu, tapi orang gila pun tahu jika ia nyaris mati saat itu. Ada empat CCTV di tempat ini, jika saja ia berteriak, security bisa langsung menghampiri, tapi bukankah disaat-saat seperti ini berteriak adalah hal yang sukar untuk dilakukan?
Pikirannya terlalu penuh, bahkan sebuah pertanyaan paling logis pun tak sanggup ia pecahkan. Bagaimana laki-laki itu bisa datang kemari?
Security menjaga ketat area perusahaan. Tidak semua orang bisa masuk seenaknya. Ansel memerlukan waktu berhari-hari untuk bisa mendapat izin masuk setelah semua orang mengenal laki-laki itu dan tahu bahwa ia adalah suami Ibu Sabrina.
Sabrina memejamkan mata, dalam pikirannya, Sabrina harap ia mati sekarang juga. Bayangan-bayangan menyebalkan dan menyeramkan itu berhasil meremas-remas kepalanya, apa yang harus ia lakukan? Ia tidak bisa hanya diam seperti ini, kenapa ia harus kembali ke basement sialan ini?
KAMU SEDANG MEMBACA
Captivated Me 2: Belenggu
Romance[update setiap Rabu dan Sabtu] Setelah menerima takdirnya menjadi istri dari Ansel Andaresta, Sabrina pikir hidupnya akan baik-baik saja. Bukankah Ansel sangat sempurna? Ia akan bahagia. Nyatanya Sabrina salah, pernikahan yang seharusnya 'indah' men...