Prolog

3.1K 135 18
                                    

00 - PROLOG

── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

Suara gemerincing lirih dari baby crib yang berputar tertiup angin memenuhi ruangan seluas 4x5 meter. Sabrina meringkuk di samping tubuh mungil yang tengah terlelap, tangannya bergerak membelai kulit memerah yang terasa tipis itu sebelum tersenyum. Bukankah semua ini tampak seperti mimpi? Sebuah mimpi sederhana yang sejujurnya tak pernah Sabrina bayangkan sebelumnya.

Memiliki seorang bayi tentu tidak pernah ada dalam planning hidupnya, Sabrina begitu mencintai kehidupan bebas dan gemerlapnya dunia malam, ia jatuh hati pada kesenangan duniawi seperti karier cemerlang dan mobil mahal yang pajaknya sanggup meremukkan tulang. Namun semua itu berubah, semuanya lenyap sejak Ansel Andaresta datang, laki-laki lugu sialan itu berhasil mengacaukan segalanya. Menunjukan padanya jika ada kebahagiaan duniawi lain yang jauh lebih indah untuk dipandang mata.

Sabrina merengkuh tubuh mungil di sampingnya, aroma harum dari bedak bayi juga minyak telon bercampur menjadi satu, menyeruak memasuki indra penciuman Sabrina dan membuatnya kembali tersenyum bahagia.

Ah jadi begini rasanya ....

"Sabrina, kamu tidur?" Mata Sabrina terbuka.

Suara lembut dan halus itu menginterupsinya, mau tak mau Sabrina menoleh dan mendapati Ansel tengah berdiri di samping ranjang, menatapnya.

"Maaf kalau kamu lagi tidur."

"Gak tidur kok," jawab Sabrina dengan tenang.

"Ayo makan! Kamu belum makan dari tadi siang," pinta Ansel.

"Gak laper."

"Sabrinaaa~"

Sabrina bergerak untuk meluruskan kakinya lalu kembali menatap bayinya yang masih terlelap itu. Mengabaikan Ansel di sampingnya yang terus membujuk agar ia segera makan, mengatakan beragam hal membosankan mengenai nutrisi dan gizi yang harus dikonsumsi ketika sedang menyusui. Mengatakan jika ia tidak seharusnya melewati makan siang seperti tadi karena hal tersebut berbahaya untuk kesehatannya juga kesehatan bayi mereka.

"Pak Ansel," panggil Sabrina membuat Ansel menghentikan segala ultimatumnya.

"Kalau misalnya Aku dan Revin dalam bahaya, siapa yang bakal kamu selamatkan lebih dulu?" tanya Sabrina.

Tak ada jawaban, hening.

Hembusan angin sore dari pintu balkon yang terbuka dengan lebar meniupkan udara segar hingga mengundang gemerincing dari baby crib yang terdengar semakin nyaring, menunjukan keheningan pekat di antara keduanya. Sabrina mendongak menatap Ansel yang diam menatapnya. Ketika ia hendak menegur, laki-laki itu bergerak duduk di ranjang tepat di sampingnya, mata cerahnya menatap tenang ke arah bayi mereka.

"Kalian berdua. Mungkin terdengar gak realistis, tapi sebisa mungkin aku akan menyelamatkan kalian berdua sama-sama."

"Gak bisa, pilihannya cuma satu!" Ansel diam sejenak, matanya beralih menatap Sabrina.

"Yaudah aku gak akan menyelamatkan diriku sendiri, jadi kita bertiga dalam bahaya yang sama. Fair enough kan?" Ansel tersenyum lalu menunduk untuk mencium pipi Sabrina sebelum tangannya bergerak meraih tangan Sabrina dan menarik perempuan itu agar bangkit.

"Ayo makan!"

Namun bukankah takdir tidak pernah berjalan sesuai dengan yang diharapkan? Berucap dan berencana tentu terasa begitu mudah, karena nyatanya semua hal tidak pernah terasa mudah di hidup Sabrina. Bahkan ketika ia pikir ia memiliki sosok sempurna seperti Ansel Andaresta, kehidupan menginginkan Sabrina untuk menjadi manusia paling sengsara.

Kenapa ... dia kembali?

── ⋆⋅☆⋅⋆ ──

DISCLAIMER‼️

Cerita ini sequel dari Fanfic (AU) Hendery di twitter dengan judul 'Captivated Me' yang sudah diterbitkan.
• Aku menyarankan untuk membaca 'Captivated Me' terlebih dahulu sebelum membaca cerita ini (agar supaya tidak Hah Hoh HAH HOH?! "LHO APA INI?!" 🤧)
• "Kenapa gak di twitter ajah?" Well ... cerita ini butuh narasi sekalipun sebenernya aku bisa bikin fake chat di Twitter dan sejujurnya Season 2 ini emang gak ada.
• Maaf ya kalau ada typo, eror dan sebagainya yang bisa bikin kalian gak nyaman. Karena sejatinya wattpad kadang kayak tai.
• Di sini umur Sabrina 33 tahun dan Ansel 34 tahun terus Revin 5 tahun. Nah aku memakai tahun 2024 sebagai latar waktunya (karena kalau ngikut alur cerita sebelumnya mereka udah ada di tahun 2029) aku sedang tidak membuat cerita dari masa depan kek Doraemon, jadi aku pakai tahun sekarang.
• Ada kata-kata kasar, adegan tidak senonoh (🔞) dan beberapa adegan kekerasan. Mohon adick-adick untuk minggir dulu kalean! Pulang sana kerjain PR mu!
• Aku bakal bikin konten fake chat yang bakal aku upload di Twitter/Tiktok/Instagram (kalau ada ide 😭)
• Di sini narasinya full POV orang ketiga.
• Mungkin buat yang gak tau, Sabrina ini gak konsisten, kadang dia pakai aku-kamu, gue-lo kalau lagi ngobrol sama Ansel (suaminya) kalau kalian sudah baca 'Captivated Me' kalian bakal paham kenapa Sabrina begitu 🤧

⚠️ TRIGGER WARNING ⚠️
(Tolong dibaca baik-baik 🙏)

// SEX
// STALKER
// KIDNAPPING
// ABUSIVE
// VIOLENCE
// OBSESSION
// HARASSMENT
// MENTAL ISSUE

UPDATE SETIAP HARI SABTU.

Okay, see you next chapter!!!
*plis beri aku dukungan 💐

Okay, see you next chapter!!! *plis beri aku dukungan 💐

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Jeon Dani 🕊

Captivated Me 2: BelengguTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang