Pagi ini Jingga telah siap dengan seragam sekolahnya, gadis berusia tujuh belas tahun itu menatap pantulan wajahnya dari balik cermin.
Jemarinya perlahan bergerak, mengambil obat oles untuk memar diwajahnya, sudah dipastikan pelaku dari warna diwajah Jingga adalah Bagas, akibat dirinya ketahuan pulang malam.
"Ini namanya blush-on alami" Ada kekehan kecil diakhir kalimat Jingga, sebelum akhirnya gadis itu memberikan bedak untuk menutupi itu semua.
Saat sedang bercermin, Jingga tanpa sadar melihat lengannya juga terdapat lebam dan goresan yang cukup panjang. Jingga melakukan hal yang sama dengan lengannya, gadis itu menutupi lukanya dengan bedak.
"Sempurna"gumamnya, lalu meraih cardigan dengan lengan panjang untuk membalut tubuh nya.
Setelah menuruni satu per satu anak tangga, dari jauh Jingga melihat Arion—kakak kandung Jingga, yang juga akan berangkat ke sekolah.
"Kak Ari...?"panggil Jingga.
Arion seolah menulikan telinganya, laki-laki yang satu tahun lebih tua dari Jingga itu terus saja melangkahkan kakinya untuk keluar rumah.
Selalu begini, Jingga pikir kakaknya hanya tidak ingin berhubungan di sekolah dengan dirinya, ternyata itu semua berlanjut dirumah.
Jingga dan Arion memang berada di sekolah yang sama, namun mereka sama sekali tak pernah berinteraksi, bahkan satu sekolah pun tak ada yang tau jika mereka adalah saudara.
Itu semua atas keinginan Arion, dan Jingga tak pernah bisa membantah, dirinya terbiasa menerima, meskipun hal itu tak pernah selaras dengan hatinya.
"Kak, aku boleh bareng gak?"tanya Jingga pelan saat dirinya sudah dihadapan Arion.
Laki-laki yang sudah menaiki motornya itu perlahan turun, ia melangkah mendekati sang adik dengan tatapan tajam, persis seperti ayahnya.
Kapan orang dirumah ini akan menatap teduh Jingga?
"Lo mau semua orang tau, ha?"tanya Arion lalu mencengkram erat lengan sang adik.
Jingga menggigit bibir bawahnya, mencoba untuk menahan rasa sakit yang menjalar ketika tangan Arion tanpa sadar mengenai lukanya.
"Nggak, kak"cicit Jingga.
Arion dapat melihat adiknya merasakan kesakitan, dengan cepat laki-laki itu melepaskan cengkraman tangannya, lalu pergi begitu saja.
Sang kakak, tak pernah tau apa yang sudah ayahnya perbuat pada adiknya itu. Karena sedari dulu, Bagas akan memberikan pukulan atau semacamnya itu, ketika Arion tak ada dirumah.
Sesampainya disekolah, Jingga langsung masuk ke kelasnya. Gadis dengan bandana biru itu menatap ke sekeliling, semua temannya tengah sibuk mempersiapkan diri, karena hari ini kelas Jingga lah yang menjadi petugas upacara.
"Udah keren belum nih gue?"tanya Clara sambil memperbaiki selempang bertuliskan petugas upacara itu.
Jingga tersenyum, lalu mengangkat kedua jempolnya. "Semangat, bacanya.."ujar Jingga.
"Siap, lo juga semangat nyanyi. Jangan lupa keluarin semua suara indah lo"ucap Clara.
"Kalau gitu kita langsung aja ke lapangan"ajak Clara dan dibalas anggukan singkat oleh Jingga.
Kedua sahabat itu berjalan beriringan, sebelum sampai kelapangan, Ares—pacar Clara tiba-tiba muncul.
"Pagi sayang..."ujar Clara sembari tersenyum.
Ares membalas senyuman itu. "Pagi juga..."balasnya lalu menepuk pelan kepala pacarnya itu.
"Jingga, gue bareng Ares aja ke lapangannya, kalau lo mau duluan gak papa"ucap Clara.
Jingga yang sedari tadi hanya diam, menganggukkan kepalanya. "Yaudah, gue duluan"ujar Jingga, lalu tersenyum kaku.
"Seasing ini, ya"batin Ares sembari menatap kepergian Jingga.
Clara yang melihat Ares terus menatap Jingga hanya bisa menghela nafasnya. "Ayo, Res"ajak Clara sambil menggandeng tangan pacarnya.
Bel pun telah berbunyi sejak beberapa menit yang lalu, hampir seluruh murid telah mengambil posisi masing-masing. Begitupun dengan Gabrut, sebuah perkumpulan laki-laki yang dijuluki sebagai ganteng brutal. Bagaimana tidak, geng yang beranggotakan lima orang itu benar-benar memiliki wajah yang rupawan, serta most wantednya SMA Nirmala ini.
Gabrut ini diketuai oleh Angkasa Putra Aditama, laki-laki yang tengah menduduki bangku kelas 11 ini benar-benar tipe cowok yang tampan nya tak ada tandingan, hidung lancip, persis seperti prosotan, alis tebal, dengan mata elangnya. Definisi dewa Yunani sesungguhnya.
Selain itu juga, wakilnya adalah Mahen Jenar Birawa, laki-laki yang juga tak kalah tampan dari Angkasa. Laki-laki yang tenang, namun sekali berbicara bisa membuat orang sakit hati.
Ares yang merupakan pacar dari Clara, juga termasuk dalam anggota Gabrut, kemudian masih ada Abimanyu Pramana, laki-laki yang dijuluki ustadnya Gabrut. Dan yang terakhir ada Rangga Dwi Patana, laki-laki yang asal-asalan saja ketika berbicara.
Setelah semuanya siap, susunan upacara pun mulai dibacakan oleh Clara, semua mengikuti dengan tenang.
"Jingga, lo gak mau ke UKS aja?"bisik Raina yang berada di sebelah Jingga.
Jingga meremas roknya, menahan sekuat tenaga untuk tidak tumbang. Ia lupa sejak semalam ia belum makan, karena ayahnya menghukum Jingga.
"Lo pucet banget"bisik Raina lagi.
Bruk.
Semua pandangan Jingga mulai menggelap, suara pun tak lagi dapat telinga nya tangkap, detik itu juga Jingga jatuh pingsan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Sekarang, Tuhan?
Teen FictionJingga Putri Cantika, seorang gadis yang begitu menyukai laut dan senja, serta begitu benci dengan hujan. Sebab rintikan dan gemuruh itu membuat dirinya memutar kembali potongan memori dua belas tahun silam. Apa yang terjadi di dua belas tahun sil...