Setelah pertandingan selesai beberapa teman sakala menghampiri cena dan sakala di pinggir lapangan. Pertandingan kali ini dimenangkan oleh team rian
"Loh cena sendiri? " Sembari melakukan tos kepada sakala, raga bertanya pada cena yang berdiri disamping sakala
"Tadi nindia ikut, tapi dia pulang duluan" Jelas cena
Larut dalam obrolan singkat,cena sangat gampang sekali akrab dengan orang lain liat lah dia sangat enjoy berbicara dengan teman teman sakala yaang bisa dikatakan baru di kenal nya
"Ayo cen udah malam " Sakala meletakkan minuman yang diminum nya tadi lalu bergegas ingin pulang
Cena bersiap mengikuti langkah sakala sebelum di hentikan bayu
" loh bareng pulang kah?" bayu tersenyum tengil melihat teman nya tumben mau bareng orang lain yang bahkan baru dikenalnya
Sakala agak sebal dengan senyum tengil bayu, sudah bisa dipastikan dia akan mengejek sakala besok " cena gk bawah kendaraan, jadi bareng aku" jelas sakala
Teman-temannya hanya ber oh ria, tak lama sakal menarik pelan lengan cena untuk mengajak beranjak dari sana, bisa bisa nanti mereka dihujani pertanyaan tidak jelas kalo masih berlama-lama diisana.
" duluan ya semua" cena masih berusaha pamit dengan yang lainya
" iya hati-hati cen, kala suka gigit" Samuel benar-benar ingin di geplak kepalaya , suka sekali memancing huru-hara
"Lah tumben tu anak mau ngaterin cewe pulang " Rian yang kebingungan dengan sikap sakala, sakala itu bukan orang sembarangan yang nge bolehin orang baru duduk diatas jok motor nya
"Iya biasa juga datar kayak tanah lapangan baru " Fadli jg menyahuti ucapan rian
"Udahh lah kalian kok aneh, sakala deket cewe aneh, harusnya seneng berarti dia normal dan bukan gay" Mulut bayu memang mau ditampol kayaknya, tapi kadang mereka berpikir bahwa sakala tidak normal atau tidak menyukai lawan jenis, terlebih selama dia kuliah tidak ada satupun perempuan yang berhasil merebut hati nya.. Ketika ditanya kenapa gak pacaran kal? Jawabanya selalu"RIBET"
Jalanan solo malam hari ini cukup tenang , sepanjang jalan sakala hanya diam saja tidak ada yang membuka obrolan sampai lelah sendiri cena menahan diri tidak berbicara
" sakala, boleh mampir dulu gk?"
" mau mampir kemana ?" sejak tadi baru ini cena mendengar suara manusia didepannya ini
" itu di alfa depan, aku haus" tak lama sakala membelokan motornya kearah alfamart
" ada yang mau dititip?" cena turun dari motor seraya bertanya dengan sakala, dan dibalas dengan gelengan kepala
Sakala memperhatikan gadis yang sudah memasuki alfamart tersebut dengan seksama, terlihat cena langsung menuju tempat es krim, kemudian mengambil beberapa minuman dingin dan membayarnya
Tak lama cena keluar , dengan sekantong minuman dan beberapa makanan ringan
" ini kala " cena mengulurkan satu minuman dingin
Sakala hanya mengangkat 1 alisnya
" untuk mu lah pake nanya lagi" ucap cena yang kembali mengulurkan minuman tersebut
Sakala sebenarnya tidak enak, dia bukan orang yang malu-malu menerima hanya saja kadang rasa tidak enak lebih mendominasi dirinya terlebih jika yang membelikan perempuan.
KAMU SEDANG MEMBACA
sakala bumi
Teen FictionSakala bumi, laki laki dengan tinggi 175 cm dengan perawakan wajah campuran manado Jawa dan Cina menyatu pada sosok sakala bumi.. Hidung nya mancung dengan kulit khas orang manado putih dan tutur lembut khas anak Jawa serta mata yang menyipit menand...