Tandus
Hilang sudah hijauku, pergi denganmu membawa sejuta indahku. Diam-diam aku menunggu layu, tak mungkin engkau di hadapku. Air ini pun sulit membawaku, lupa akan segala tentangmu. Berharap aku dalam semu, membayangmu dalam sekelebat ilusi. Tolong, aku mohon kembalikan hijauku! Setidaknya agar aku dapat bermain kembali dengan bahagiaku. Tandus aku tanpa ragamu, membeku, membisu. Aku mohon peluk aku, sekali saja. Biar Tuhan yang melanjutkan esoknya, akankah aku masih bertemu sosokmu atau hanya buaian ilusi yang dapat manjakanku.
***************************************
Mati Rasa
Sakit....
itu yang terasa
Jutaan kali sakitnya mengiris batin
Peduli apa kau tentang aku?
Cinta kau bilang cinta
Janjimu tak seindah dulu
kala aku masih dalam pelukmu
Kala engkau masih memeluk ku
Mati rasa
Aku akan segala hal tentangmu
biar aku menopang hidup ini tanpamu
walau sakit itu terkadang
Kembali mengiris hati lebih dalam
****************************************
Kamu
Buaian kenyamanan ku dulu, hangat pelukanmu yang selalu buat ku merindukannya. Kini hilang semua, hilang! Kau yang membangun, kau pula yang menghancurkannya. Tanpa sisa, bahkan serta rasa yang telah ku korbankan. tidakkah kau tahu? bagai tamparan yang sangat menyakitkan dalam batin ini ketika kau bilang, kau ingin lepas dari semuanya. Bagai mimpi buruk yang tak pernah terbayangkan saat kau sanggup tuk melakukannya, bagaimana denganku? Sampai sekarang pun bayangmu masih melekat dalam lubuk ini. menangis bukan obat lagi, aku hanya berteman dengan waktu. Aku yakin waktu yang dapat membantuku melewati semuanya, jangan kau kembali saat aku telah menemukan nirwana lain dalam dunia. Jangan kau cari aku saat hangatmu sudah tergantikan. Kamu, yang membuat aku larut dalam luka penuh cerita.
