Crash

1K 159 31
                                    

Ferrel dan kedua temannya sekarang sangat sibuk, dimualai dari ngurus brand, deal dengan client, membantu mengurus sponsorship, kesibukan baru yaitu coffee shop mereka, dan satu lagi, ferrel harus latihan untuk mempersiapkan kompetisi yang akan kampusnya ikuti sebentar lagi. Waktu yang dimiliki oleh ferrel pun semakin sedikit untuknya bisa me time atau quality time dengan shani. Shani paham betul kesibukan ferrel sekarang, ia selalu support ferrel dari depan maupun belakang. Dukungan mental yang diberikan shani sangatlah membantu ferrel dalam menjalani harinya. Biasanya ia akan menelpon shani saat pekerjaannya sudah selesai. Hanya sekedar cerita tentang hari ini, apa yang ia lalui, adakah masalah, dll.

Tak terasa waktu terus berjalan hingga laga pembuka kompetisi basket akan segera dimulai. Tim kampus ferrel sudah menjadi tuan rumah kali ini, ia datang ke stadium dengan perasaan campur aduk, ia melihat ayah ibu alzean yang mengantarkan putranya itu dengan penuh semangat, wajah ayah ibu alzean terlihat sangat bahagia dan excited untuk menonton pertandingan pembuka itu.

"ngelamun aja masnya, mikirin apa sih?" Ucap shani mengagetkan ferrel yang berada di parkiran, khusus pemain dan panitia.

"eh kamu, ngagetin aja, udah yuk masuk." ajak ferrel ke shani untuk menuju ke locker room. Shani di sini berperan sebagai tim sosial media, jadi ia tetap bisa dekat dengan ferrel, termasuk ikut ke dalam locker room.

Ferrel masih terdiam membayangkan apabila yang terjadi dengan alzean tadi pagi, itu adalah dirinya. Ia membayangkan orang tuannya menonton langsung pertandingannya, namun apaboleh buat

flashback chat sebelumnya

Namun, setelah percakapan itu, satupun tidak ada yang datang

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Namun, setelah percakapan itu, satupun tidak ada yang datang. Singkat cerita tim kampus ferrel berhasil menang dengan ia sebagai Man of The Match-nya, mencatatkan 17 point, 11 asis, 6 rebound dan 4 kali masuk dari 6 percobaan 3 angka. Kemenangan dan hasil spektakuler itu masi belum bisa membuat ia bahagia. Ia mendapat pesan dari sang adik dan kakak yang menyelamatinya, namun orang tuanya tidak. 

Setelah seleasai bertanding, ia harus kembali ke rumah dulu untuk mengambil beberapa sepatu basketnya untuk ia bawa ke jepang nanti. Situasi di rumah cukup bahagia dengan elijah yang menyambut ferrel dengan hangat.

"Keren banget kak asli! cie ke jepang nieeeehhhh" Ucap elijah

"hahah makasih dek, kamu sekolah sambil nonton ya tadi?"

"apaan, orang udah pulang!" Kemudian ferrel berjalan ke dapur untuk menemui sang bunda

"bun, aku izin ke jepang ya, makasih atas doanya. Doain aku biar bisa juara lagi bun" ucapnya di samping sang bunda

"basket gaada apa apanya kalo nilai kamu jeblok" ketus bunda

"iya bun, aku bakal nyoba ngimbangi kok"

"dari dulu selalu gitu, ngimbangi ngimbagi, tapi nilai kamu sama sodara kamu aja jauh"

"iya maaf, aku pamit ya bun" ferrel hendak menyalimi namun grace seolah olah tak melihat.

MIDDLE CHILDTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang