PROLOG

101 19 8
                                    

Welcome to Kyy's stall

⚠️ WARNING!⚠️

CERITA INI 100% MURNI HASIL DARI PEMIKIRAN DAN IMAJINASI SAYA SENDIRI .

Larangan keras untuk hal-hal yang berkaitan dengan Plagiarisme!

•Terimakasihh•

Baru saja empat langkah masuk ke dalam gudang sekolah, Dementia mengurungkan niatnya saat ia menyaksikan darah berceceran di lantai gudang tersebut

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Baru saja empat langkah masuk ke dalam gudang sekolah, Dementia mengurungkan niatnya saat ia menyaksikan darah berceceran di lantai gudang tersebut. Ia membekap mulutnya rapat-rapat saat mendapati ternyata ada dua murid di depan sana, yang salah satunya memegang belati sudah berlumuran dengan darah.

Dementia segera mengendap-endap berniat untuk keluar, ia berjalan dengan sangat hati-hati agar dua murid itu tidak mengetahui bahwa dirinya juga ada di dalam gudang tersebut, saat ia hampir di depan pintu keluar,

Brakk! Tiba-tiba sebuah kursi dilempar hampir mengenai Dementia, dan benar saja pikirnya, kedua murid itu sudah menyadari keberadaan Dementia,

"Apa ini yang dinamakan insting perempuan?, Bisa-bisa mampus gue." Gerutu Dementia mengutuki dirinya

"Cari apa Lo?" Tanya salah satu murid yang mengenakan topeng aneh itu dengan pengubah suara yang otomatis dihasilkan oleh topengnya

Sekarang Dementia hanya bisa duduk pasrah, saat pria bertopeng itu melangkah ke arah Dementia, berlalu duduk untuk menyerasikan arah pandangnya didepannya

"Sorry, gue lagi cari... Em itu," Ujar Dementia berfikir keras mencoba mencari celah agar dirinya bisa keluar dari kejadian saat ini.

Dementia sedikit memicingkan matanya saat murid bertopeng itu menodongkan pisau di lehernya, membuat goresan luka sayatan terlihat di sana.

"Dia?" Tanya pria yang tidak mengenakan topeng. Mata Dementia mengikuti arah objek yang ditunjuk pria tersebut,

Pupil mata Dementia seketika mengecil, betapa kagetnya ia mendapati siswi yang sudah tergeletak lemas dengan luka memar diwajahnya dan dada penuh dengan darah yang telah di tempati beberapa peluru

Tangan murid bertopeng aneh itu terulur mengambil lembut tangan Dementia.

"Ssh!" Dementia terlonjak kaget kala ia tiba-tiba menggoreskan belatinya di denyut nadi tangan kanan Dementia, ia meringis pelan menahan sakit sembari berfikir untuk apa darahnya ditempatkan di wadah kecil berukuran jari kelingking.

'Edgar Delano' Dementia membaca name tag pria yang tidak mengenakan topeng. Mencari kesempatan dalam kesempitan adalah posisi Dementia sekarang, ia tidak boleh menyia-nyiakan waktunya, Dementia beralih melihat name tag di baju yang bertopeng itu, tapi tidak ada name tag di bajunya, "Aneh" Ucap batin Dementia.

"Lengah," Ucap Edgar sekilas seolah memperingati tanda bahaya untuk Dementia, tangan Edgar memukul keras leher Dementia, membuat Dementia seketika tak sadarkan diri

"Selesai sudah" finish Edgar mengakhiri.

"Selesai? Tidak, semua ini baru saja dimulai!" Ujar murid bertopeng itu, diam-diam ia menyunggingkan senyum dibalik topengnya tersebut

⚠️WHO IS HE?⚠️
(Siapakah dia?)

⚠️WHO IS HE?⚠️(Siapakah dia?)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
DEMENTIA: Who is He?(Hiatus!)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang