-Ⴆαɠιαɳ ƙҽʂҽρυʅυԋ

449 68 21
                                    

˚₊·͟͟͟͟͟͟͞͞͞͞͞͞➳❥ ꒰ ⌨ ✰ v e e ⁱˢ ᵗʸᵖⁱⁿᵍ··· ꒱ | ೃ࿔₊•
.
.

Duri duduk sendirian disalah satu bangku taman. Sembari menatap kedengan dengan irisnya yang kosong serta kantung mata hitam yang sudah kembali menebal.

Saat ini ada banyak sekali hal yang mengganggu pikiran Duri. Duri menghela nafas dalam-dalam teringat pada kejadian sebelum-sebelumnya. Lalu ia mengusak rambut halusnya secara kasar.

Ia bolos beberapa hari akibat sakit, pintu kamarnya sedikit rusak, dan ponselnya yang mati. Lihat? Sekarang bagaimana caranya menjelaskan semuanya pada Ibu dan Ayah.

Duri yakin satu hal, nyawanya berada diujung jika sang Ayah tau. Ia jadi bisa mati kapan saja tanpa diminta (aslinya mah terserah author, upsss.. 🤐🤐).

Niat awal Duri melarikan diri dari rumah hanya bertujuan mencari angin sebenarnya, namun setelah anak itu melihat buku-buku catatannya yang menumpuk diatas meja belajar ia jadi memutuskan untuk pergi kesekolah, dengan berjalan kaki.

Sebab ponselnya mati ia tak bisa memesan ojek online. Namun ia berpikir kembali, apa ia harus benar-benar pergi kesekolah dengan keadaan yang begitu memuakan??

“Hey, gue nyari lo cil. ”

Lamunan Duri kemudian buyar kala pemuda berkacamata dengan seragam yang sama duduk disebelahnya. Menenteng plastik dilengan kirinya.

Dengan tatapan andalannya pemuda itu tersenyum tipis kearah Duri lalu mengusak rambut anak itu.

“Lama ga ketemu cil. ”

Duri menerjap “Fang?. ”

.
.

—Rumah tanpa pintu.

.
.

Putra Ardinata

Gempa Ardinata; Duri nggak ada dikamarnya.
Gempa Ardinata; Dia nekat kabur lewat balkon kamarnya.

Halilintar Ardinata; Sialan! gimana bisa kabur?! Emang tuh suster bego.

Ice Ardinata; Dari awal gue nggak setuju dia dirawat dirumah.

Taufan Ardinata; Bego, dirumah aja dia berani kabur apalagi dirs njing?!.

Gempa Ardinata; Ada kemungkinan dia disekolah.
Gempa Ardinata; Dan bang Hali, lo nggak seharusnya nyalahin suster kinara.
Gempa Ardinata; Bukannya karna lo Duri sampe harus dapet perawatan intensif?.

Halilintar Ardinata; itu semua nggak bakal terjadi kalo dia nggak temenan sama anak berandalan.

Blaze Ardinata; Gue udah keliling sekolah, dan Duri nggak ada disekolah bang.

Taufan Ardinata; Li, lo lupa kalo Blaze juga berandalan?? Dia bahkan punya 27 lebih anak buah.

Gempa Ardinata; Blaze lo punya anak buah??.

Blaze Ardinata; punya anak sayur gue bang.
Blaze Ardinata; cepu banget lo bang—sat.

Halilintar Ardinata; manfaatin dikit anak buah lo.

Looking For Happiness [OG]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang