Tak terasa 3 hari berlalu, Jake sudah bisa masuk sekolah hari ini, lukanya cukup membaik dan orang tua Jake juga sudah mengizinkan dirinya masuk sekolah hari ini.
Pagi hari ini, Jake sudah siap dengan setelan seragamnya. Ayah dan ibu Jake sedang pergi ke rumah neneknya, jadi, Jake sendiri hari ini di rumah.
Jake turun melewati tangga menuju dapur, di pundaknya sudah ada tas hitam yang hanya di gantung di pundak kanannya, sedangkan tali tas bagian kiri ia biarkan begitu saja.
Setelah sampai di dapur, Jake melihat di meja makan ada sebungkus roti tawar yang di bawa oleh teman temannya saat menjenguknya kemarin. Ah dia jadi teringat sesuatu.
Kemarin, Jay, Jungwon dan Sunghoon datang ke rumahnya untuk menjenguknya. Jay membawakan roti tawar dan beberapa makanan lainnya, sedangkan Jungwon membawakan buah dan pizza untuk di makan bersama.
Awalnya mereka hanya mengobrol biasa, namun Jay menawarkan untuk bermain PS milik Jake. Jake hanya mengiyakan Jay meminjam PS nya, tetapi dirinya dan Jungwon tidak bermain, jadilah Jay dan Sunghoon yang bermain.
Mereka berdua membuat tantangan seperti Jake dan Sunghoon dua hari yang lalu, namun kali ini Jay menantang Sunghoon, yang kalah akan memakai penjepit jemuran, 3 di telinga kanan, dan 3 di telinga kiri.
Sunghoon setuju dengan tantangan dari Jay, mereka balapan seperti Jake dan Sunghoon 2 hari yang lalu.
Mereka berdua sangat optimis untuk menang, mereka taruhan hingga 5 match.
Match itu berakhir dengan Jay yang memakai penjepit jemuran di telinganya, Jake dan Jungwon tertawa terbahak bahak melihat raut wajah Jay yang terlihat seperti orang yang ingin di kasihani, persis seperti Jake saat kalah dari Sunghoon.
Jake yang mengingat itu kembali tertawa, dirinya mengambil dua lembar roti tawar, lalu mengoleskan selai cokelat ke atasnya, lalu langsung memakannya.
Niat hati ingin membuat nasi goreng, namun pagi pagi begini Jake terlalu malas untuk menyentuh peralatan dapur, lebih baik dirinya mengoleskan selai cokelat di atas roti daripada harus membuat nasi goreng, 'kapan kapan aja deh' pikirnya.
Hari ini Jake tidak naik bus ke sekolah, dirinya meminta Sunghoon untuk menjemput, lumayan kan menghemat uang, apalagi orang tua nya sedang pergi ke rumah neneknya.
Sunghoon sih, anak itu ga masalah Jake merepotkannya, toh Jake itu temannya, lagian dirinya terkadang saat di atas motor kebanyakan melamun, hampir saja saat itu ia menabrak anak SD yang ingin nyebrang, untungnya ia langsung tersadar dari lamunanya.
Jadi, pikirnya Jake bisa menemani dirinya mengobrol saat di jalan, mengantisipasi agar kejadian itu tak terulang lagi, soalnya, pagi, kan, emang waktu yang sangat pas sekali untuk melamun, apalagi saat bangun tidur, Sunghoon bisa bisa telat hanya gara gara melamun. sebenernya juga di minta sama ayahnya Jake sih, mana bisa ia menolak.
Sudah selesai dengan acara makannya, Jake langsung menelepon Sunghoon karena anak itu belum datang juga, padahal ia sebenarnya ingin memakan roti itu di atas motor bersama Sunghoon, lumayan melihat pemandangan pagi sambil makan roti, kan selama ini dia naik bus saat pergi kemana mana, kecuali diantar ayahnya sih.
"Pagi Sunghoon, kok belum jemput?" Tanya Jake sambil mengecek beberapa bagian di rumahnya sebelum ia tinggalkan.
"Aduh, tunggu dikit ya, aku lagi makan, adekku juga rewel pengen di suapin, jadinya sekalian suapin dia." serunya dari seberang sana.
"Oalah, oke deh." jawab Jake.
Ia langsung mematikan sambungan teleponnya lalu berjalan ke dapur, mengecek kompor dan segala yang ada di dapur lalu pergi ke ruang tengah.
KAMU SEDANG MEMBACA
Just A Little Bit | SungJake
JugendliteraturSedikit, sedikit saja. Sunghoon berharap hanya sedikit saja, Jake bisa menyukainya. Kalau penasaran, langsung di baca, ya! Judul awal: Partner 🍴SUNGJAKE! 🍴BXB AREA 🍴SAY NO TO ANGST xixixi