6. Di interogasi

148 12 2
                                    

Setelah sampai di rumah, Jake langsung di interogasi oleh kedua orang tuanya tentang luka yang ada pada tubuhnya.

Tentu saja Sunghoon belum di izinkan pulang oleh kedua orang tua Jake, Sunghoon juga ikut di interogasi.

"Jadi, nak Sunghoon, Jake kenapa sampai babak belur begini?" Tanya ayah Jake.

Sunghoon tiba tiba gugup di tanya begitu, soalnya mereka baru aja masuk sekolah, tapi Jake sudah lebih dulu dapat musibah.

"Jadi gini om, dari yang Jake cerita, dia di suruh ke WC buat temuin kakak kelas yang manggil dia. Pas masuk, Jake di hadang sama kakak kelas, habistu Jake di tampar sama yang namanya 'Audrey' Jake sempat melawan om, tapi temen temen nya Audrey langsung megang kaki dan tangan Jake, terus ngebiarin Audrey buat tampar, dan lain lain. Yang nemuin Jake bukan saya om, namanya 'Jay'." jelas Sunghoon panjang lebar, setelah itu dia menghela napas karena terlalu gugup.

"Bener, Jake?" Tanya bunda Jake sembari mengelus surai anak semata wayangnya.

"Bener bunda, maafin Jake ya, Jake ga bisa jaga diri." ucap Jake sambil menundukan kepala nya, ia terlalu takut untuk sekedar mengangkat kepalanya untuk melihat bundanya.

Ayah Jake menghela napas entah untuk keberapa kalinya.

"Saya harap, ini adalah kali pertama dan terakhir Jake di bully, saya percayakan Jake ke kamu, nak Sunghoon." ucap ayah Jake, tangannya terangkat untuk menepuk nepuk bahu Sunghoon.

"Baik om, saya usahain." jawab Sunghoon.

"Nak Sunghoon mau langsung pulang? Makan siang di sini dulu, yuk." ujar ibu Jake, dirinya menatap Sunghoon dengan lembut, seperti menatap anaknya sendiri.

Sunghoon sempat tertegun melihat ibu Jake menatap dirinya seperti itu.

"Saya pulang aja tante, terimakasih banyak ya tante." ucap Sunghoon bersiap siap untuk pulang. Tangannya terjulur untuk menyalimi kedua orang tua Jake.

"Eh, iya nak, hati hati ya." ucap ibu Jake.

"Hati hati hoon, sekali lagi makasih ya." ucap Jake masih enggan untuk menatap Sunghoon.

Sunhoon hanya tersenyum maklum "Besok aku kesini jenguk kamu, di tunggu ya." jawab Sunghoon menepuk nepuk kepala Jake.

Tak lama berpamitan, Sunghoon sudah berada di atas motor lalu melajukan motornya. Sunghoon sangat merasa bersalah bahwa Jake terluka karena dirinya.

Setelah memastikan Sunghoon hilang dari hadapannya, Jake masuk kedalam rumah, ia ingin berjalan menuju kamarnya sebelum sang ayah memanggilnya.

"Jake," panggil sang ayah sambil mencicipi kopi di depannya.

"Iya, ayah?" Tanya Jake.

"Sini, duduk di depan ayah."

Jake melangkahkan kakinya untuk duduk di depan sang ayah, lalu sang ibunda datang sambil membawa nampan berisi 2 teh, untuk dirinya dan untuk sang ibunda.

"Ayah mau tanya ke kamu," ucap sang ayah lalu kembali meminum kopinya. Oke, Jake merasa gugup sekarang.

"Kamu ketemu Sunghoon dimana?" Tanya sang ayah.

"Di sekolah, yah." jawab Jake.

Pertanyaan ayah Jake terus berlanjut hingga bercabang cabang, tentu saja menanyakan tentang Sunghoon pada dirinya.

Jake mendengus, kenapa tidak sekalian tanya ke Sunghoon nya sendiri, pikirnya.

Sampai pada pertanyaan terakhir "kamu benci sama Sunghoon gara gara masalah ini?" Tanya ayah jake.

Just A Little Bit | SungJakeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang