bab 16 hamil?

124 3 0
                                    

Terus lah berusaha untuk mencintai dia karna kesempatan tidak datang dua kali.                    Nur Andriani.

                 Jangan lah mengharapkan saya karna saya tidak tau cinta itu datang kapan.                    Zizan El Fatih.
                      🌜Heppy reading🌛.       
Gus Fatih pun duduk di dekat nur dan mencelupkan lagi kain ke air dan mengompres lagi kening nur.

Gus Fatih pun tertidur sambil duduk dan menggenggam tangan istrinya.

Nur bangun dari tidur dikagetkan oleh adanya Gus fatih

Nur yang melihat Gus Fatih tidur duduk pun segera beranjak dari tempat tidur dia meraba kepalanya yang sedikit pusing dan ada kain yang terjatuh berarti semalam dia demam

'jadi Gus Fatih, yang mengurus aku' batin nur.

Nur mengoyah kan tangan Gus Fatih."Gus, bangun udah mau adzan subuh," ucap nur.

Gus Fatih pun melirik ke arah nur "iya, udah enakan?" tanya Fatih.

"Sedikit pusing," lirih nur.

Gus Fatih menuju kamar mandi untuk mengambil wudhu dan di susul oleh nur di belakang nya.

Adzan subuh pun sudah selesai merekapun melaksanakan shalat

"Masih pusing?" tanya Gus Fatih dan hanya di angguki oleh nur.

Gus Fatih pun menepuk-nepuk pah* nya memberikan isyarat supaya nur rebahan di pah* nya, nur yang peka pun segera merebahkan kepalanya di pah* suami.

Gus Fatih pun mulai mengaji nur yang mendengar suara suaminya yang berdu pun tertidur, Gus Fatih yang melihat istrinya tertidur pun menyudahi mengkaji nya dan mengendong istri nya itu Menuju kasur.

Matahari sudah memasuki kamar nur, nur yang merasa silau pun terbangun dan ingin mebaranjak menuju pintu

Gus Fatih yang melihat itu pun menegur nur "mau ke mana?" tanya Gus Fatih.

Nur pun menoleh ke belakang  "mau ke dapur" ucap nur syok melihat Gus Fatih sudah ada di depan matanya.

"Gak, di sini aja, kamu kan belum sembuh bener." Ucap Gus Fatih dan langsung mengandeng tangan Nur menuju kasur.

"Tunggu sini, saya ambilkan makanan!" tegas Gus Fatih nur pun hanya mengangguk.

Fatih pun berjalan menuju ke dapur ummi Nurul yang melihat anaknya turun sendirian "istri kamu, mana?" tanya ummi.

"Ada, lagi sakit" ucap Fatih.

ummi pun terkejut "jangan-jangan istri kamu, hamil." Ucap ummi berbinar.

'Ngelakuin apa-apa aja belum mi, aku masih berusaha ni, buat lupain masalalu ku. Yang ummi tau, mungkin ummi udah lupa jugaan itu udah lama banget' batin Fatih.

"Do'a in aja mi," ujar Fatih dan hanya di angguki oleh ummi.

Fatih pun menuju kamar

Ceklek
Fatih menaruh nampan yang berisi makanan di atas meja, Fatih pun mengambil piring yang berisi makanan.

"Buka mulut nya," ujar Gus Fatih dan menyodorkan sendok berisi makan di depan mulut nur.

"Saya aja, Gus." tolak nur sambil mengambil alih sendok di tangan Fatih.

"Udah biar saya, aja." Ucap Fatih nur pun terpaksa membuka mulutnya.

"Aaa, makanan mendarat" ucap Gus Fatih.

Nur pun terkekeh melihat tingkah Gus Fatih dan menerima suapan Gus Fatih.

' ternyata kamu bisa romantis juga, Gus. Mudahan kejadian yang tadi malam gak terulang lagi, ya Gus,' batin nur.

Gus Fatih pun bergegas menaruh piring dan gelas ke dapur. Di perjalanan menuju dapur dia berpapasan dengan ummi dan Abi nya.

"Assalamu'alaikum, Abi, ummi." ucap Fatih.

"Wa'alaikumsalam, nak, ummi sama Abi, mau jemput adik kamu dulu di bandara." Ucap ummi

"Emang adik, udah libur?" tanya Fatih.

"Belum, dia mau ngambil barang di rumah. Baru besok dia pulang, kalok gak lusa" ucap ummi dan hanya di angguki oleh Fatih.

"Assalamu'alaikum, jagain istri kamu! Ya," ujar ummi.

"Wa'alaikumsalam, insyaallah, ummi," ucap Fatih.

Gus Fatih pun menaruh nampan berisi piring dan gelas di sebelah nya Gus Fatih pun menyalami punggung tangan Abi dan ummi nya "hati-hati, bi, mi." Ujar Gus Fatih.

Gus Fatih pun bergegas menaruh piring dan gelasnya di dapur

Gus Fatih pun bergegas menuju kamar.

Aku Bersamamu Gus Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang