"Waduh, Cah Ayu arep neng ndi karo sopo kuwi?"
trans; waduh, anak cantik mau kemana sama siapa itu?
"Cocok yo, Junkyu cah ayu, sijine cah bagus."
trans; cocok ya, Junkyu anak cantik, satunya anak ganteng.
Sesuai permintaan Haruto, akhirnya Junkyu malu-malu mau menyanggupinya. Kata ayahnya, dia harus membantu kakak-kakak KKN disini jika membutuhkan bantuan.
Bisa saja Haruto meminta ingin berjalan-jalan bersamanya karena ingin mengenal denah dan pemandangan di desanya.
Namun di sepanjang perjalanan, Junkyu disapa oleh orang-orang desa yang tidak sengaja berpapasan dengannya. Walaupun ada yang bingung siapa lelaki di samping anak Pak Kades itu.
"Kayaknya orang di desa sini banyak yang kenal sama kamu ya." Haruto membuka obrolannya terlebih dahulu saat Junkyu hanya diam saja daritadi.
Junkyu yang tadinya menunduk pun menoleh tapi menunduk lagi saat ditatap Haruto.
Gemes banget ya Tuhan. Haruto membatin.
"Mungkin karena ayah aku kepala desa disini," balas Junkyu dengan nada sangatttt pelan. Untung Haruto telinganya tidak banyak tahi.
Haruto terkekeh pelan. Kekehannya terdengar ganteng. Junkyu jadi grogi berjalan di samping Haruto. "Kamu sekolahnya dimana?" tanyanya.
Jari telunjuk Junkyu menunjuk ke arah barat dengan gerakan malu. "Disitu..."
"Situ mana?" Haruto tertawa kecil melihat Junkyu yang ternyata sangat pemalu.
"Ih disitu lho..." Junkyu mencebikkan bibirnya agak jengkel. Ia menatap Haruto tetapi remaja tampan itu malah menaik turunkan alisnya menggoda.
"Hahaha!" Haruto tertawa memegang perutnya yang terasa sakit karena kebanyakan tertawa. Junkyu menatapnya kesal.
Alih-alih takut, Haruto rasanya ingin memotret ekspresi itu dan dipasangkan dengan ekspresi kucing yang tengah merajuk karena lupa diberi makan majikannya.
"Kamu lucu banget sih. Aku kira kamu adeknya Cekut, Cekut jadi kakaknya. Ternyata keliru."
Junkyu menggeleng. "Aku udah mau umur 17 tahun. Bentar lagi aku punya KTP tau, Kak."
"Masaaa'? Aku gak percaya tuh."
"Ih aku tinggal nih ya!" pekik Junkyu tidak sengaja mengancam karena terlanjur kesal Haruto daritadi menggodanya.
"Eh jangan dong. Nanti aku gak tau jalan pulang gimana? Aku laporin Yayahmu nanti." Haruto mengancamnya balik.
Junkyu akhirnya memilih mengalah tapi berjalan mendahului pemuda tampan itu. Sengaja menabrak bahu Haruto.
Haruto tersenyum tipis. Ia sendiri tak marah, justru merasa gemas. Haruto tak ingin mengganggu Junkyu yang sedang merajuk persis seperti anak kecil.
Tak salah kan ia menebak bahwa Junkyu lebih cocok menjadi adiknya Chiquita dibandingkan menjadi kakaknya.
"Kamu—"
"Kakak orang mana?"
"Eh." Haruto mengerjapkan matanya. Merasa terkejut dan senang saat Junkyu mulai membuka topik obrolan. "Aku orang Bandung."
"Wah!"
Haruto hampir saja menabrak Junkyu saat pemuda manis itu mendadak berhenti melangkah dan berbalik badan ke arahnya.
"Kakak bisa bahasa sunda dong?!" tanya Junkyu antusias.
"Hehe, enggak juga sih. Aku cuma dilahirin di Bandung, terus besarnya pindah-pindah provinsi. Tahun kemarin baru balik ke Bandung lagi."
KAMU SEDANG MEMBACA
Mas KKN!
Random[Katanya KKN itu Kuliah-Kerja-Nikah ya?] Kalau ada sebutan diatasnya kembang desa, maka itulah definisi untuk Junkyu. Siapa sangka kembang desa yang dikagumi banyak remaja maupun para se-sepuh ini sangat jutek dengan orang yang terang-terangan mende...