EPISODE 1

121 11 0
                                    

pada Kaisar Jepang ke-29, Kaisar Kinmei, tercatat jejak tanggal tradisionalnya, dengan demikian tanggal faktual untuk 1.200 tahun pertama dinasti tidak dapat diverifikasi.

Periode yang berlangsung hingga tahun 539 itu, sering disebut sebagai Periode Jepang Kuno.

Awal pemerintahan Kinmei-lah yang menandakan dimulainya Periode Klasik Jepang yang berlangsung hingga 1185 dan awal masa Abad Pertengahan Jepang.

selama periode klasik ini ada satu keluarga Jepang yang memiliki keturunan china dan sangat berpengaruh pada politik ini.

Lin. sebuah marga yang tercantum dalam keluarga itu yang dipimpin dengan Tanaka Gong ju Lin dan istrinya Yufei Hua Lin.
mereka di karuniai 2 orang anak. laki-laki dan perempuan yakni Mikari Siu Lin dan Akira Zhe Xuan Lin.

Mikari sosok perempuan yang ceria bahkan banyak dikagumi dan disegani oleh rakyat-rakyat meskipun ia lahir dari keluarga ternama. tetapi rasa rendah hati dan saling menghargai itu tertanam dalam hati dan jiwanya. bahkan, sekaligus ia menjadi anak yang baik, penurut dan bertanggung jawab.

Ia juga menjadi adik yang pintar bercanda dan mencairkan suasana membuat kakak nya selalu tertawa melihat tingkahnya. Mikari dan kakaknya selalu bersama bahkan setiap harinya tanpa terlewat kan sedetik pun. Hingga berlatih pedang pun Mikari diajarkan oleh kakaknya dan ia menolak untuk di ajarkan dengan tangan kanan Tou-san nya sendiri.

memang, perempuan dilarang memegang sebuah pedang tapi apalah daya semua anggota keluarga mengalah jika Mikari sudah mengeluarkan segala emosinya dan berakhir tidak mau makan selama 3 hari berturut-turut. Mikari sempat di panggilkan tabib karena kondisi nya melemah akibat tidak ada asupan energi. karena khawatir akhirnya anggota keluarga menyetujui jika Mikari diperbolehkan untuk belajar dan memainkan pedang. Alasannya Mikari anak perempuan satu-satunya. Yufei dinyatakan tidak bisa mempunyai anak lagi. rahim nya sangat lemah akibat melahirkan Mikari yang terlalu banyak mengeluarkan darah.

Alasan Mikari sendiri ingin belajar memainkan pedang adalah ia ingin menjadi perempuan yang tangguh, berani dan ber- independen. karena itulah sosok kata PEREMPUAN yang sebenarnya.
Bahkan Mikari bisa berkuda layaknya seorang Panglima perang.

Hingga pada kejadian hari itu, detik itu, kehidupan seorang Mikari Siu Lin BERUBAH.

***********

dengan langkah yang semangat Mikari menyusuri seluruh istana. ia ingin menemui kakaknya yang berjanji akan ke laut shirahama untuk melihat pemandangan yang katanya sangat indah. Mikari sekaligus ingin melihat matahari tenggelam.

"Kakak, Kak Akira" teriak Mikari mencari-cari kakaknya di setiap sudut istana.

saking terburu-buru nya Mikari tidak sengaja menabrak salah satu pelayan yang sedang membawa nampan yang berisi makanan.
pelayan itupun ketakutan dan merasa bersalah sekali.

"Ma-maaf Tuan putri An-ano sa-saya tidak sengaja" pelayan itu memejamkan matanya dia ketakutan setengah mati.

Mikari tersenyum melihat ekspresi pelayan itu.

"Sudah-sudah gpp disini saya yang salah. tadi, saya yang terburu-buru. saya minta maaf ya." Mikari berjongkok untuk mengambil dan membersihkan makanan-makanan yang berserakan.

"Aduh Tuan putri biar saya saja yang membersihkan semua ini. nanti tangan Tuan putri jadi kotor." dengan nada khawatir pelayan itu membersihkan tangan Tuan putri dengan sapu tangan miliknya.

Mikari hanya diam melihat pelayan itu membersihkan tangannya. ia, pun tersenyum.

"Terimakasih, ya" nada lembut itu terlontar dari bibir Mikari.

MOONLIGHT : Tokyo Love StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang