Suasana yang temaram di apartemen, membuat Jungkook tak bisa melihat dengan jelas. Pandangannya yang terbatas membuatnya harus menajamkan pendengarannya, entah kenapa Jungkook malas sekali untuk menyalakan bola lampu, walaupun saklar tidak jauh dari tempatnya berdiri saat ini.
Dia yang baru saja menghilangkan rasa hausnya dengan segelas air mineral di dapur, harus terusik dengan suara pintu yang terbuka.
Jungkook yang mengira itu Nara sang kakak langsung menegurnya dengan keras, karena dirinya yang sat ini berada di pantry.
Namun dia merasa sedikit takut, karena setelah itu dirinya tak mendengar apa apa lagi. Dilihatnya ke sekeliling apartemen, namun tak dia dapati apa pun.
“Nunna? Apa itu kau?” Ucap Jungkook membelah suasana sunyi dalam apartemen. Tak adanya jawaban dari siapapun membuat Jungkook semakin penasaran.
Lelaki itu segera menuju ke arah kamar sang kakak, perasaannya sedikit legah saat melihat pintu kamar Nara terbuka.
Lelaki itu sudah menduga jika yang dia dengar tadi adalah kakaknya. Jungkook pun segera melangkah menuju ke arah kamar Nara.
Bibirnya membentuk sebuah senyuman, saat ide jahil mulai ada dalam pikirannya. Jungkook yang mengira itu Nara pun bersiap untuk mengejutkan sang kakak.
Namun ketika lampu yang tadinya padam, dia nyalakan. Dan—
Meow
Seekor kucing melompat ke arah jungkook, hal itu membuat Jungkook berjengit kaget.
Pletak..
“Shiball!!!! Dasar kucing sialan!” Umpat Jungkook tak terkendali. Kakinya yang membentur dinding membuat Jungkook menautkan kedua alisnya karena merasakan nyeri di bagian tumitnya.
Dia yang ingin mengejutkan Nara, malah dirinyalah yang dibuat kaget oleh seekor kucing, yang dia anggap begitu menjengkelkan.
Yoongi begitu senang saat dirinya melihat Jungkook terkejut, meskipun masih dalam wujud kucing, Yoongi juga bisa merasakan kesal, senang, sedih bahkan cinta, perasaan yang dimiliki semasa menjadi seorang manusia itu tidak ada yang hilang. Apalagi sifat sombongnya.
Setelah mengejutkan Jungkook, Yoongi segera meloncat ke arah tempat tidur Nara, mencoba mencari perlindungan dari marahnya Jungkook. Hal itu mampu membuat Nara terjaga, gadis itu pun memutus mimpinya karena Yoongi yang saat ini berada di atas kepalanya.
Sementara Jungkook yang masih tak terima dengan perlakuan kucing orange itu, dia segera masuk ke dalam kamar Nara, mencoba untuk mencari perhitungan pada kucing tersebut. Meskipun dia tak tau harus bagaimana.
“Jungkook!!! Kenapa masuk ke kamar nuna! Lihatlah kucing orange ini ketakutan karena ulahmu!!” Sentak Nara saat melihat Jungkook masuk secara tiba tiba ke dalam kamarnya.
“Tapi Nuna, kucing itu lebih dulu mengagetkanku! Masa dia buka pintu malem malem.” Ucap Jungkook membela diri.
Bukannya percaya, Nara lebih tertawa Mendengar alasan Jungkook.
“Gak usah bohong lebih baik kamu kembali ke kamar dan jangan lagi buat keributan seperti ini. kalau sampai terjadi lagi hal seperti ini, lebih baik kamu kembali ke rumah dan jangan ke sini lagi!” ancam Nara yang sudah terlalu jengkel pada adiknya.Nara yang melihat sang kucing yang terlihat ketakutan pun mendekap erat tubuh kecil itu. “Meow” (hehe bagus terus aja seperti ini) ucap Yoongi dalam bentuk kucing.
Yoongi merasa sangat nyaman saat berada di dekapan Nara, meskipun Yoongi belum mengenal jauh tentang gadis di hadapannya ini, namun Yoongi bisa menilai jika gadis itu baik.
Sementara itu Jungkook yang melihat kakaknya lebih membela sang kucing, hanya bisa menggaruk tengkuknya.
“Lihat saja besok aku kawinkan kamu sama kucing temanku, biar kecantol Kucing betina dan tidak tinggal di sini.” Monolog Jungkook dalam hati.Jungkook segera meninggalkan kamar Nara, karena dirinya tak ingin di usir dari apartemen sang kakak, kali ini dirinya harus mengalah.
Nara melihat ke arah Jungkook yang pergi dari kamarnya, sedikit heran dengan kejadian yang di alaminya barusan. Karena seingat Nara dirinya telah mengunci kamarnya.
Nara melihat ke arah pintu kamar yang masih ada kunci yang menggantung, kemudian dia melihat ke arah meja rias yang dia yakini tempat dirinya meletakkan kinci tersebut.
“Apa aku lupa ya? Atau memang perasaanku saja yang lu— Woammm.” kecurigaan Nara terhenti saat dirinya menguap dan rasa mengantuk itu semakin besar.
Nara pun melanjutkan tidurnya dengan masih mendekap tubuh Yoongi.
Sementara itu Yoongi yang masih berada di dekapan Nara tak bisa bergerak lagi. Hingga dia memutuskan untuk sementara waktu dirinya akan tinggal di apartemen gadis itu, hingga dirinya bisa memecahkan teka teki yang di berikan oleh pengemis tua itu.
YOU ARE READING
Price Charming (Cat Human)
أدب الهواةMemiliki sifat dingin dan sombong menjadikan Min Yoongi masuk kedalam masalah yang di luar dugaan. Dirinya di kutuk karena sifat arogannya, dan akan kembali dengan persyaratan yang telah di buat.