Langit biru membentang luas di angkasa, di hiasi dengan sekumpulan benda putih yang indah, seperti kembang kapas yang manis, cahaya matahari yang bersinar terik, memberikan peluh pada permukaan kulit, namun hal tersebut tak mengurangi semangat dari para pelamar kerja, di perusahaan ternama di kota Seoul, meski melalui antrian yang sangat panjang, Jeon Nara tetap bersabar menunggu gilirannya untuk tes wawancara.
Ya...
Jeon Nara adalah gadis cantik lulusan S1 Administrasi perkantoran, yang baru saja lulus dari kuliahnya, yang kini ingin bekerja sesuai dengan ijazah yang dia miliki.
Sebenarnya saat ini Nara sudah memiliki pekerjaan. Namun hanya seorang barista di cafe. Cafe tersebut terletak tidak jauh dengan apartemen yang saat ini dia tempati, dia mulai bekerja di sana semenjak duduk di bangku kuliah, dengan gaji yang dia peroleh, dia bisa menggunakannya untuk membantu menutupi sedikit kebutuhan sekolahnya, hingga saat ini dia sudah lulus.
Nara termasuk dari golongan keluarga yang cukup kaya, namun dirinya enggan menerima bantuan dari kedua orang tuanya, jika tidak terlalu mendesak.
Itu semua dia lakukan, karena banyak sekali orang yang menyebutnya dengan sebutan gadis manja, seakan ingin mematahkan persepsi mereka, Nara bertekad untuk tidak meminta bantuan dari orang tuanya.
Gaji sebagai barista tidak banyak, namun dulu waktu masih berkuliah mungkin masih cukup, mengingat dirinya juga mendapat jatah dari kedua orang tuanya, meskipun tidak banyak, karena Nara yang memintanya.
Namun berbeda dengan keadaan sekarang, kebutuhan hidupnya menuntutnya untuk memiliki pekerjaan yang memiliki upah sedikit lebih tinggi, dari yang saat ini dia peroleh.
Lama mengantri, kini tibalah giliran Nara untuk memulai tes wawancara kerjanya. Tidak terlalu buruk untuk sebuah tes wawancara, karena sang atasan begitu ramah.
Setelah beberapa menit di dalam, Nara keluar dengan perasaan yang begitu lega, entah itu diterima atau tidak dia masih harus menunggu pengumuman terlebih dahulu.
Setelah lama berada di dalam perusahaan, kini Nara berjalan menuju cafe tempat dimana dirinya bekerja.
Menempuh perjalanan selama lima belas menit menggunakan bus kota, kini tibalah dirinya di depan bangunan yang bertuliskan CafeKita.
Terlihat pintu yang cafe yang sudah terbuka, dengan papan yang bertuliskan open di depannya, membuat Nara sedikit terburu untuk masuk ke dalamnya.
"Siang oppa!" Sapa Nara pada seorang laki-laki yang sudah berdiri di depan dapur kafe tersebut.
"Eh, Siang Nara!Bagaimana hasilnya?" Ucap seseorang yang saat ini sedang membuat kopi.
"Entahlah, aku masih disuruh menunggu beberapa hari untuk pengumuman!" Jawab Nara mendekat.
YOU ARE READING
Price Charming (Cat Human)
Fiksi PenggemarMemiliki sifat dingin dan sombong menjadikan Min Yoongi masuk kedalam masalah yang di luar dugaan. Dirinya di kutuk karena sifat arogannya, dan akan kembali dengan persyaratan yang telah di buat.