By : Edward Partogi Gembira Abiyatar
Sekali lagi
Aku mendapat bukti
Aku bukan pilihan hati
Wanita yang kucintai
Aku heran
Sudah terlalu banyak bukti kudapatkan
Bahkan TUHAN tidak mengizinkan
Karena kami punya suatu perbedaan
Lagipula
Yang peduli siapa?
Paling hanya aku saja
Tidak mungkin ada sedikit padanya
Namun, adakah yang lebih bodoh dari hatiku?
Adakah yang sudah tahu
Bahwa satu dikali satu sama dengan satu
Tetapi tetap ingin merubahnya menjadi lima ribu?
Aku sudah tahu apa arti api yang terbakar
Tapi kenapa masih kucoba mencari dingin dengan sabar?
Aku tak pernah sadar
Ini menyakitkan dan yang kulakukan tak pernah benar
Aku mulai penasaran dengan kata bahagia
Aku mulai benci menjadi manusia
Aku mulai bingung dengan gunaku di dunia
Adakah pengaruhnya jika aku tiada?
TUHAN, tolong hapus dia dari pikiran
Jika tidak bisa, hapus aku punya pikiran
Jika masih tidak bisa, tolong hapuskan
Sang pemilik pikiran
Oh, dunia
Menurutmu apa aku bijaksana?
Aku sudah menyerah SEUTUHNYA
Karena aku tak bisa melupakannya
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoesíaHanya puisi gadungan tanpa makna yang dibuat menggunakan ketikan laptop jadul.