Mataku menatap lurus
Menangkap kegiatan yang menyakitkan
Sebuah keluarga bersenda tawa harmonis
Tentu tanpa seorang diriku
Aku si salah
Si pembela kesalahan
Penghancur keharmonisan
Pembakar nyala amarah
Tak layak menginjakkan kaki
Berdiri di hadapan mereka
Menuntut kasih sayang
Yang tak mungkin didapat
Aku manusia tercela
Pelayan iblis yang setia
Penjahat terkemuka
Kegilaan yang sejati
Pernah aku merayap
Mencari celah kebahagiaan mereka
Mencuri perhatian sementara
Yang hanya menghancurkan segalanya
KAMU SEDANG MEMBACA
Puisi
PoesíaHanya puisi gadungan tanpa makna yang dibuat menggunakan ketikan laptop jadul.