Happy reading
***
Dua tahun telah berlalu. Aura kini menduduki bangku kelas dua SMA di sebuah sekolah bernama AKG-HS (Akademi Kreativitas dan Giftedness High School). Sekolah yang terkenal dengan murid-murid berprestasi dan fasilitas yang lengkap. Selain itu, sekolah ini juga terkenal dengan ekstra kurikulernya yang mendukung banyak bidang, contohnya bidang olahraga, seni, dan banyak lagi.
Tapi berbicara soal biayanya, sekolah ini memang memiliki pembayaran yang cukup mahal, maka tak heran jika mayoritas siswa di sini merupakan kalangan kelas atas. Namun, sekolah ini juga menyediakan jalur beasiswa, tetapi mereka yang mendaftar melalui beasiswa sudah tentu menjadi santapan atau bahan rundungan untuk orang mampu yang angkuh.
Aura yang termasuk siswa dari kelas atas karna keluarga Adhiyaksa merupakan keluarga yang cukup terpandang di kota ini, memudahkan Aura untuk mendapatkan teman dan berbaur, apa lagi Aura yang di kenal dengan prestasinya yang cukup bagus.
Aura memiliki dua sahabat yang selalu ada bersamanya dari awal ia bersekolah di AKG hingga kini. Yang pertama yaitu Viola Olivia, gadis cantik imut, penuh keceriaan dan kebobrokan. Yang kedua, Auzy Natriella, berambut hitam legam, jarang tersenyum, lebih suka banyak bertindak daripada banyak bicara . Tak heran jika Auzy menduduki peringkat dua umum di sekolah, di bawah seorang siswa yang bernama Aigella Azhani, sahabat Raga yang terkenal dingin, dan ambisius.
***
Aura berjalan bersama kedua temannya menuju kantin yang di penuhi oleh siswa siswi yang menghabiskan jam istirahatnya dengan mengisi perut.
"Ra, duduk di sana yuk," ajak Vio menunjuk sebuah meja kosong yang berada di pojok.
Aura mengangguk. Mereka bertiga berjalan menuju meja tersebut. Sebelum beberapa siswi menghampiri mereka dengan tampilan membahana, menghalangi jalan mereka.
"Meja ini milik kita," ujar siswi bernama Bianka Farranda. Di lihat dari nickname pada seragamnya.
Auzy berdecih mendengar ucapan Bianka. Sepertinya tidak lama lagi bakalan ada masalah lagi.
"Emang lo siapa tiba-tiba datang mengklaim ini meja lo," balas Vio tak terima. Walaupun ia terlihat lemah lembut, tetapi ia juga memiliki sikap yang tegas dalam menghadapi masalah.
"Anak direktur sekolah ini," jawab Bianka.
Vio tertawa mendengar perkataan Bianka. "Hahaha, masih jaman kah menindas orang pakai jabatan orang tua?. Duit orang tua saja bangga lu."
Aura dan Auzy terdiam, membiarkan Vio berbicara.
Bianka memasang wajah kesal karna ditertawakan. "Kenapa lo ketawa?" hardik Bianka.
"Lo gak punya cermin apa, buat ngaca?" tanya Vio sarkas.
Bianka melayangkan tamparan kepada Vio. Namun, Auzy dengan cepat menahan tangan Bianka.
"Jangan berani main kasar sama teman gue," hardik Auzy.
Bianka meringis kesakitan akibat cekalan tangan Auzy. Ia berusaha melepaskannya tetapi tidak bisa, cekalan tangan Auzy benar benar keras.
Setelah merasa puas memberikan pelajaran kepada Bianka, Auzy melepaskan cekalan tangannya dengan kasar, lalu pergi meninggalkan kantin bersama teman temannya.
***
Sebelum memasuki kelas, Aura meminta izin untuk ke toilet sebentar. Setelah membasuh tangan dan berniat meninggalkan toilet. Seseorang mengunci pintu toilet dari luar. Ia berusaha menggedor pintu toilet tetapi percuma saja.
![](https://img.wattpad.com/cover/372155777-288-k652518.jpg)
KAMU SEDANG MEMBACA
AURA KASIH (Bunga Tanpa Akar)
Novela JuvenilAlways support story's Aura Kasih. "Tumbuh dari batang yang tak berakar, menghasilkan bunga yang indah." Perjalanan hidup seorang gadis remaja mencari pernyataan tentang dirinya yang telah di rahasiakan oleh kedua orang tuanya.