4. Ruang Inkubator

65 18 5
                                    

Happy reading 💐
Jangan lupa tinggalkan jejak dengan vote dan comen ya.

***

Aura sudah di perbolehkan untuk pulang, dengan catatan ia masih harus banyak beristirahat.

"Mama senang banget deh, akhirnya kamu bisa balik lagi ke rumah ini," ucap Claudia, yang berdiri di samping Aura dan memegang bahu putrinya.

Aura mengukir senyum tipis pada bibir pucatnya itu. Ia masih merasakan sedikit pusing di kepalanya.

Kedua sahabat Aura juga berada di sana, mereka sudah sangat menantikan saat saat ini. Terutama Vio, ia yang paling semangat di antara lainnya. Ia sudah menyiapkan berbagai buah buahan dan hadiah untuk Aura. Walaupun Aura merasa ini terlalu berlebihan, tetapi ia menghargai pemberian sahabatnya itu.

Di kamar Aura, mereka bertiga sedang membahas acara festival yang akan di adakan di sekolah. Yang dimana acara itu di sponsori oleh ketua Turbion yaitu Antharion Vehisle, seorang anak kolomerat yang memiliki perusahaan produksi mobil di luar negeri.

Aura yang mendengar itu merasa sangat senang. Namun, ia juga ingin mengetahui nasib si Biank masalah yang menyebabkan dirinya itu seperti ini.

Vio mendengus kesal. "Ngapain sih, Lo mikirin si nenek lampir itu?" Vio balik bertanya dengan wajah kesal dan malas.

"Gak, gue cuman nanya aja," jawab Aura tanpa ekspresi.

"Tu orang di skorsing ama Abang Lo," ucap Vio, menjawab pertanyaan Aura sebelumnya.

"Hah? Raga?" tanya Aura memastikan.

Vio mengangguk. "Udah udah, gak usah mikirin itu dulu oke. Sekarang Lo fokus sama kesehatan Lo dulu," Vio menasehati.

"Iya iya, Ihk bawel amat Lo," Aura tertawa kecil. Ia sangat beruntung bisa memiliki sahabat seperti Vio, walaupun ia sedikit kadang menjengkelkan, tetapi Aura merasa terhibur.

"Ra, ada sesuatu yang pengen gue omongin sama Lo." Auzy membuka suara.

Aura beralih menatap Auzy yang sedang duduk di sofa tak jauh dari tempat tidur. "Kenapa Zy?" tanya Aura, menunggu kelanjutan cerita Auzy.

"Kemarin gue dari panti asuhan tempat gue di besarin, terus pas gue buka buku buku arsip di sana, gue nemu foto ini," jelas Auzy, berdiri menghampiri Aura dan menunjukkan hasil jepretan yang ia ambil dari foto yang ia temukan.

Aura dan Vio terus memandangi foto anak bayi dengan tudung berwarna pink itu.

"Gue awalnya ngira ini cuman mirip foto Lo waktu kecil, yang pernah lo tunjukin sama kita, tapi kelamaan kayaknya ini beneran foto lo," ungkap Auzy, mengeluarkan semua rasa penasarannya.

Aura masih berfikir. Apa ini? Apakah foto itu ada hubungannya dengan masa kecil Aura yang sebenarnya?. Mengapa fotonya bisa berada di panti asuhan tempat tinggal Auzy?, apa ia berasal dari sana? dan apakah benar yang almarhumah ayahnya katakan, kalau ia adalah anak angkat mereka?, lalu siapa orang tua kandung Aura?.

Pertanyaan pertanyaan aneh mulai memenuhi pikiran Aura, kepalanya mulai pusing. Penglihatannya mulai berubah menjadi hitam dan....

"Aura?!!" Hanya suara itu yang terakhir ia dengar sebelum kesadarannya menghilang.

***

Flashback

Seorang wanita yang mengenakan pakaian suster dengan menutupi wajahnya, mengamati keadaan sekitar. Dimana lorong rumah sakit yang sudah mulai sepi, ia berdiri di depan sebuah pintu ruangan yang bertuliskan _Ruang Inkubator_. Ia memastikan kondisi sekitar aman, dan tak ada orang yang mencurigainya.

Wanita tersebut masuk secara diam diam dalam ruangan yang berisi bayi bayi yang baru lahir secara prematur atau bayi yang mengalami kondisi kritis dan memerlukan perawatan yang lebih intensif.

Ia memperhatikan satu persatu tabung inkubator yang berisi bayi bayi yang sedang tertidur lelap. Namun, ada satu bayi perempuan yang masih terjaga. Ia terlihat sedang asik memainkan jari jari mungilnya.

Wanita itu kembali memastikan kondisi sekitar. Merasa sudah aman, Ia memasukkan kode yang terdapat pada tombol Kode yang terdapat pada samping tabung inkubator. Seakan ia sudah tahu kata sandi yang terpasang di sana.

Tak butuh waktu lama, tabung itu berhasil terbuka, membuat ia berhasil mengambil bayi yang ada di dalamnya. Bayi yang tadinya tenang kini mengeluarkan tangisan, tetapi wanita itu sudah menyiapkan dot sebagai alat untuk menghentikan bayi itu menangis.

Wanita itu berhasil keluar dan mengelabui para penjaga rumah sakit.

Namun, di dalam rumah sakit, alarm keamanan dari ruang inkubator berbunyi. Para perawat dan dokter yang bertanggung jawab beserta keamanan, berusaha mencari sang pelaku penculikan bayi.

Sedangkan sepasang suami istri yang baru saja melahirkan anak kembar, mendapatkan berita bahwa salah satu anaknya yang baru lahir telah di culik. Istrinya yang mendengar itu sangat merasa terpukul, ia benar benar tidak menyangka hal ini akan terjadi.

Mereka terus, melakukan pencarian pada setiap sudut ruangan rumah sakit. Tetapi nihil, mereka sama sekali tak menemukan wanita yang ada di dalam kamera cctv ruangan tersebut. Bahkan saat melihat cctv satu gedung itu, yang terakhir mereka lihat, wanita itu meninggalkan rumah sakit dengan menggunakan ojek online.

Tiba di sebuah rumah atau bisa di bilang panti asuhan, wanita yang tadinya menggunakan masker, membuka maskernya dan memperlihatkan wajahnya yang merupakan wanita paruh baya berusia 36 tahun.

Ia membawa bayi yang baru ia ambil dari rumah sakit, ke sebuah kamar khusus untuk bayi yang sudah ia siapkan.

Mengapa hal setega ini ia lakukan?mencuri anak orang lain hanya untuk menambah anak anak asuhnya.

Itu karna, sepasang suami istri mendatangi panti asuhan tersebut, dan mencari anak yang masih berumur balita atau sekitaran satu tahun, meraka bersedia membayar berapapun kepada pemilik panti asuhan.

Mendengar tawaran itu, pemilik panti asuhan itu merasa tertegun. Apa lagi memang saat ini ia butuh dana yang banyak untuk memenuhi kebutuhan anak anak asuhnya. Tetapi, itu sepertinya tak akan terjadi, ia tak memiliki anak yang sesuai dengan yang mereka cari.

Tapi kini itu akan terwujudkan, mendapatkan bayaran yang banyak. Wanita itu menelepon seseorang dan memberitahukan sesuatu. Setelah menutup telepon ia menghampiri bayi yang menangis itu.

"Diam anak bawel, sebentar lagi kamu akan bertemu orang tuamu dan aku bertemu dengan uangku," ucapnya, lalu memotret bayi mungil yang menggunakan tudung berwarna pink.

Falssback off

***

AURA KASIH (Bunga Tanpa Akar)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang