Chapter 6 (Part 1)

4 3 0
                                    

Ha Na berusaha untuk menahan tawanya sekarang karena ketujuh pria itu benar-benar mempercayainya. Ketujuh pria itu langsung memejamkan mata mereka segera setelah Ha Na mengatakan kepada Seok Jin untuk menggunakan kekuatannya. Bagaimana dia bisa membagi kenangan itu, sedangkan dia hanyalah sosok yang hanya dapat muncul sementara. Lagipula dia juga manusia biasa, mana mungkin memiliki kekuatan untuk memperlihatkan kenangan lama. Apalagi sudah beratus-ratus tahun lamanya.

"석진 (Seok Jin Hyeong), kau sudah menggunakan kekuatanmu dengan baik 'kan?" Tanya Tae Hyung gemas. Rasa penasarannya belum terpenuhi, karena semua kenangannya adalah kenangan yang biasa. Tidak ada sangkut pautnya dengan mereka.

'Aneh.. dimana kenangan bahwa kami semua pernah bertemu dengannya.' Batin Yoon Gi yang masih dengan matanya yang terpejam sambil mengerutkan dahinya.

"Tentu saja. Tapi sedari tadi aku tidak menemukan jawabannya. Kenangan terlama adalah ketika 하나- (Ha Na-ssi) di buang oleh ibunya saja." Tiba-tiba semuanya menjadi gelap. Penyebabnya adalah karena sisi Ha Na yang lain seperti terusik dengan ucapan Seok Jin barusan sehingga proses manipulasi pikiran menjadi terganggu. Semuanya kembali membuka mata dan tatapan ketujuh pria itu mengarah ke Ha Na. Yang ternyata sedikit sempoyongan. Ho Seok yang berada tidak jauh dari Ha Na segera mencengkram pundaknya.

"Kau menipu kami ya?!" Ha Na mencoba untuk tetap mempertahankan kesadarannya yang sekarang, dan menekan sisi lain Ha Na yang ingin segera bangun dari alam bawah sadarnya.

"Ho Seok! Lepaskan!" Ha Na kembali mengintimidasi Ho Seok dengan tatapan matanya setelah berhasil menahan sisi lainnya untuk tetap tidur.

"Apa pun yang kalian lakukan, kalian tidak akan menemukan jawabannya di dalam tubuh dan pikiran ini. Sudah kubilang di awal tanya saja pada si tua bangka yang sedang duduk manis di ruangannya itu. Hanya dia yang bisa memperlihatkan jawaban sebenarnya pada kalian. Aku muncul karena memang aku harus mengatakan hal ini. Waktuku tidak banyak. Sudah saatnya aku pergi. Maaf sudah membohongi kalian sebelumnya. Kuharap kalian tidak melupakan kata-kata ini 'Kita pasti akan bertemu lagi' dan aku tidak menyangka kita benar-benar bertemu walau.. kondisinya tidak menyenangkan. Selamat tinggal dan selamat mencari jawabannya." Seketika tubuh Ha Na ambruk begitu saja dan jatuh ke sofa. Semuanya masih merasa bingung. Mereka hanya menemukan jalan buntu.

"Apa ini?! Segini saja? Apa perlu ketika dia sadar nanti kita memancing sisi lain Ha Na itu keluar lagi (Hyeong)?" Tanya Ji Min pada Seok Jin.

"Tidak bisa.. dia benar-benar sudah menghilang. Kita tidak akan bisa memancingnya keluar lagi." Jawab Seok Jin, dirinya juga merasa frustasi, lagi-lagi mereka tidak menemukan petunjuk apa-apa.

"Bagaimana bisa kita menyerah secepat ini! Baiklah kalau 석진 (Seok Jin Hyeong) tidak mau melakukannya biar aku yang memancingnya keluar di lain waktu! Aku mau istirahat saja di rumah sekarang!" Tae Hyung benar-benar tidak bisa menerima kenyataan ini dan merasa bahwa masih ada banyak kesempatan. Sebelum akhirnya mereka benar-benar menghadap Kepala Neraka.

"Biarkan saja dia." Kata Nam Joon saat ia melihat Jung Kook ingin pergi menyusul Tae Hyung.

"Ia hanya belum bisa menerima kenyataan saja. Kalian semua tahu kan, kalau 석진 (Seok Jin Hyeong) tidak pernah salah. Lebih baik sekarang kita semua kembali ke posisi masing-masing. Oh! Apa kau akan membiarkannya seperti ini (Hyeong)?"

"Ya. Kalau begitu sampai bertemu nanti malam. 지민- (Ji Min-a).. 정국- (Jung Kook-a).. kalian coba tenangkan Tae Hyung. Kalian tidak harus membuka 'Eternal' dan '957' hari ini jika kalian merasa lelah setelah kejadian tadi."

ARE YOU CALLING ME A SINNER? (FANFICTON BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang