Chapter 9 (Part 1)

3 3 0
                                    

12:00 AM KST

Hujan yang lebat disertai kilat juga suara petir yang menggelegar telah membuat malam yang tadinya damai menjadi malam yang dingin dan mencekam. Ha Na begitu gelisah di dalam mimpinya. Keringat sudah membasahi seluruh tubuhnya. Ya, dia masih tidur di kamar Nam Joon, di tempat yang sama yaitu di sofa dekat jendela. Di sisi lain Nam Joon masih bersama keenam malaikat yang lainnya di ruang tamu karena sosok yang mereka tunggu-tunggu telah datang.

"Aku sudah memantau kalian. Jangan pikir aku tidak tahu apa saja yang sudah kalian lakukan. Tidak kusangka wanita itu mampu membuat kalian mengingat kembali sedikit demi sedikit masa lalu kalian saat bersamanya." Ujar Kepala Neraka.

"Berdamai? Jangan bercanda." Lanjutnya.

"Tunggu. Jadi maksud Anda kami benar-benar pernah bertemu di kehidupan sebelumnya?" Tanya Nam Joon.

"Ya. Dia adalah bentuk reinkarnasi dari sosok wanita tangguh dan tak terkalahkan pada zamannya. Kalian adalah orang-orang kepercayaannya." Jelas Kepala Neraka sambil menyesap teh hangat.

"Lantas waktu hari penjemputan.. apakah hal ini yang ingin Anda bicarakan dengan kami setelah Ha Na bereinkarnasi?" Kini Seok Jin pun angkat bicara.

"Ya. Sebenarnya aku berniat untuk mengirim kalian bersama untuk bereinkarnasi waktu itu."

"Apa?!" Teriak Ji Min sambil berdiri dari duduknya. Tae Hyung juga ingin protes, tapi niat itu dia urungkan karena dia sadar ini bukan waktu yang tepat.

"지민-아 (Ji Min-a).. tenang dulu, kita dengarkan penjelasan Kepala Neraka." Seok Jin pun menarik tangan Ji Min untuk duduk kembali.

"Aku berencana untuk mengembalikan ingatan kalian setelah Ha Na pergi lebih dulu. Ya.. sebagai hadiah dariku karena kalian semua adalah malaikat yang berbakat. Tapi Jung Kook sendiri yang memberi kesempatan agar Ha Na dihidupkan kembali. Jadi, aku berikan kesempatan itu kepada kalian." Kini semuanya menatap Jung Kook dengan tatapan yang sulit diartikan.

"Bisakah kau mengembalikan ingatan itu sekarang?" Ucap Jung Kook pelan.

"Aku bisa mengembalikannya kapan saja. Tapi, aku tidak mau melakukannya. Karena aku akan kehilangan kalian. Kalian pasti akan berpihak pada wanita itu."

"Kurasa ini bukan masalah kami akan berpihak pada siapa. Jujur saja sekarang kami benar-benar kehilangan arah. Kami seperti terombang ambing oleh ombak yang besar. Tujuan kami hanya untuk bereinkarnasi. Itu saja." Ujar Yoon Gi.

"Karena itulah aku mau kalian untuk tidak berdamai dengan Ha Na. Lakukanlah seperti biasa. Membuat hidupnya menderita dan menyesali keputusannya karena telah memilih untuk hidup kembali."

"Anda juga pasti tahu bahwa itu sudah terlambat. Masing-masing dari kami juga merasakan hal yang sama." Jelas Seok Jin tegas.

"Ck! Jika kalian memutuskan untuk berdamai dengannya. Aku akan memberikan kalian pilihan. Pertama, kalian bisa berdamai dan hidup bahagia bersamanya, tapi aku akan memusnahkan nyawa Ha Na di depan mata kalian saat itu juga. Kedua, kalian juga bisa berdamai dengannya tapi jangan harap kalian akan bereinkarnasi, tentu kalian menjadi malaikat pencabut nyawa selamanya. Atau ketiga, berperilaku seperti biasanya, sampai Ha Na memutuskan untuk menyudahi kehidupannya, dan kalian bisa bereinkarnasi tapi secara terpisah."

Nam Joon merasa bahwa ketiga pilihan itu sama sekali tidak ada yang menguntungkan. Jika perasaan ini belum tumbuh mungkin akan lebih mudah memutuskannya. Sayangnya kini semua sudah berbeda. Begitu juga dengan yang lainnya. Mereka kini merasa resah. Di satu sisi timbul sedikit keinginan mereka untuk bisa hidup bersama Ha Na, tapi di sisi lain mereka juga tidak ingin mengorbankan kesempatan untuk berinkarnasi. Kepala Neraka yang melihat kekalutan para malaikatnya pun murka. Dia berharap ketujuh malaikatnya ini bisa langsung memutuskan, atau mungkin bernegosiasi dengannya. Tapi ini tidak.

ARE YOU CALLING ME A SINNER? (FANFICTON BTS)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang