ꦄꦧꦁ (Abang)

8 1 0
                                    


"LOH? MAS DAH PULANG? KAPAN PULANG NYA ANJIR??"

"Eh, kan ini yo rumah ku juga dek, masa mamas ga boleh pulang?"

Dia adalah kakak laki-laki Ona, yaitu Raga. Ia baru bertemu dengan Ona kembali setelah sekian lama. Dengan wajah tampannya dan senyuman manis Raga, dia sangat merindukannya.

"Oh iya, kamu tadi pulang sama siapa?"

Aduh.

Kalo bohong itu dosa, kalo jujur nanti kena marah. Aish!

"Anu, mas tadi aku di antar sama temen hehe" jawaban dari Ona membuat Raga sedikit curiga.

Raga menatapnya. "temen apa teman nih?"

"Ih abangg!" rengek Ona. Raga pun tersenyum sendiri melihat tingkah laku adiknya yang sudah lama tidak berjumpa.

"Hahaha sana mandii, bau" ucap nya sambil menutup hidung dan tertawa. Ekspresi Ona langsung berubah. Dia sepertinya badmood, mungkin.

"Oh, jadi Ona bau ya?"

Dua puluh menit kemudian ~

"Dek, maaf dek, mas salah maaf"

Ona tetap saja diam tak berbicara. Ya, sebenarnya mereka berdua sudah dalam perjalan untuk keluar malam ini. Namun, saat ini mood Ona sedang buruk.

Raga pun bingung.

"Ona, mas minta maaf tentang tadi mas cuma bercanda dek"

Ona hanya berdeham dan tetap diam. Akhirnya, Raga mengalah. Ia memilih diam dan tak mengajak nya berbicara selama perjalanan. Setelah dua puluh menit kemudian, mereka tiba di suatu Mall favorit nya.

"Cah ayu, mas minta maaf ya? tadi mas bercanda, beneran"

"Ayo jangan diam aja, Ona mau novel Seri Bumi 'kan? ayo mas belikan-"

"YOK GAS MAS!"

Syukurlah.

Raga menampakkan senyuman manis nya dan mengajak Ona untuk masuk ke dalam mall. Rasanya senang sekali melihat wajah adiknya yang telah lama tidak bertemu.

"Mas, nanti kalo uang mas habis gimana? Ona bantu pakai tabungan Ona ya?-"

Mendengar itu pun, Raga segera menjawab. "No, ini uang mas. Mas senang kalo uang mas habis karena kamu"

"Gapapa, habisin aja uang mas oke? ayo ke Gramedia,  let's go!"

"Terimakasih mas"

•••

Sekitar tiga puluh menit telah berjalan, mereka berdua sudah lelah mengelilingi Gramedia. Ya, Ona mendapat kan Novel Seri Bumi yang ia inginkan sejak lama.

Karena belum makan malam dan perut mereka lapar, Ona dan Raga berjalan menuju lantai tiga, yaitu lantai makanan.

"Kamu mau makan apa dek?" tanya Raga sambil melihat menu yang ada. Sangking banyak nya menu, ia bingung akan memesan makanan yang mana.

Ona bingung. Dia nampak berpikir, dan menjawab, "terserah mas aja-"

"Jangan terserah dek, mas bingung"

Ona terkekeh.

"Ikut mas aja makanannya" jawab Ona.

Mengapa?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang