Eps. 2 : Salju ditengah Musim Panas

0 0 0
                                    

Ketika aku bertemu denganmu, apakah rasa sakit ini akan masih ada?

Hari ini awan bersembunyi dan membiarkan cahaya matahari menyinari Kerajaan Spark's yang membuat cuaca panas. Hari pertama musim panas, membuat para penjual minuman dingin laris manis. Walaupun cuaca sangat panas tidak menghalangi aktivitas para warga untuk menjalani kegiatan, termasuk seorang gadis yang tinggal jauh dari kerajaan.

"Bibi, aku mau ke pasar membeli bahan makanan sekalian mau ke toko buku." Seorang Gadis keluar dari kamarnya sambil membawa keranjang untuk membawa belanjanya.
"Hati - hati di jalan, jangan lupa pakai pelindung mu." Teriak wanita dipanggil bibi yang berada di dapur.
"baik bibi." Gadis itu mengambil jubah berwarna merah yang berada di gantungan baju dan memakainya, ia keluar dari rumah dan memakai sepatu kesayangannya.
"Pagi Paman." Sapanya terhadap pria tua yang sedang menyirami tanaman.
"Pagi Lia, mau ke pasar?" tanya pria tua itu dengan senyuman hangatnya
" Seperti biasa, aku mau membeli novel keluaran terbaru."
"Pagi Bella nagaku yang paling gemoy." Ucap gadis yang bernama Lia itu ke teman naganya yang sedang bersantai.
"Beli novel lagi, kebiasaan sekali." Balas Bella.
"Mau ikut nggak nanti aku bayarin daging sapi." ucap Lia.
"Bella tolong temanin Lia ya."ucap pria tua itu.
" Siap paman." Tangan Bella hormat.
"Lia, jangan lupa pelindungmu." Lia menunjukan gelangnya.

(Untuk bentuk naganya seperti ini seukuran manusia tapi terlihat lucu, karena bagiku dia lucu)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Untuk bentuk naganya seperti ini seukuran manusia tapi terlihat lucu, karena bagiku dia lucu)

Lia dan Bella berjalan keluar rumah. Jarak antara rumah mereka dan kerajaan cukup jauh karena rumah mereka yang berada di dalam hutan. Mereka berjalan melewati pohon tinggi, di setiap pohon adalah rumah bagi burung dan tupai. Sesekali Lia menyala hewan tersebut, mereka melewati jembatan yang dekat dengan air terjun. Selama perjalanan Lia dan Bella saling berbincang dan bernyanyi bersama, tak lama mereka sampai di pasar. Lia tidak menyangka pasar akan begitu ramai padahal musim panas melanda, Lia memutuskan untuk ke toko buku dahulu. Ia disambut oleh Citra Penjaga Toko Buku Kerajaan.
"Selamat datang Lia, apakah kau mau membeli novel terbaru?" Sambut Citra dengan senyuman hangatnya.
"Tentu saja Nyonya Citra, aku sudah menantinya." Ucap Lia dengan kegirangan
"Baiklah karena minggu kemarin kamu membantuku membersihkan toko, kamu gratis mendapatkan novelnya."
"Benarkah? tapi aku pesan 10 novel loh,"
"Anggap saja sebagai imbalan." Citra memberikan totebag berisi Novel yang ia inginkan. Lia menerima dengan suka cita dan berterima kasih banyak kepada Citra dan pamit karena ia harus belanja. Setelah Lia keluar dari toko buku, ia membeli bahan makanan. Lia dan Bella berkeliling mencari bahan makanan di setiap penjual bahkan mereka tawar menawar karena harganya yang begitu mahal.
"Ngapain sih tawar menawar, kamu kan putri uangmu pasti banyak."
"Shutttt kalau ngomong jangan keras-keras." Bella langsung menutupi mulutnya dengan kedua tangannya.
"Karena aku belajar hemat." balas Lia.
"Hemat dari mananya setiap hari beli novel, skincare, baju."
"Namanya perempuan." ucap Lia yang dibalas oleh Bella mengikuti ucapannya dengan wajah yang meledek. Lia hanya tertawa melihatnya.
"Julid amat jadi naga, ayo kita beli es teh jumbo, aku haus sekalian aku pengin beli siomay."
"Jangan lupa daging sapiku."
"iya, kamu beli sendiri nanti aku kasih uang." Lia dan Bella pergi ke tempat penjual es teh dan siomay, setelah membelinya Lia memutuskan untuk duduk karena kelelahan ditambah cahaya matari yang terik sedangkan Bella membeli daging sapi.

Saat Lia sedang menikmati makanan dan minumannya, telinganya mendengar pembicaraan sekumpulan gadis yang berada di sampingnya.
"Ehhh, lihat para pendekar 4 musim datang,". Orang - orang yang berada di pasar langsung memberikan jalan kepada mereka, Lia melihat 4 orang yang berjalan menggunakan pakaian seperti pendekar dan pedang yang mereka bawa di bahu mereka.
"Putri buku, apa yang kau lihat?" Bella datang dengan membawa dua kantung plastik berisi daging sapi dan duduk disamping Lia sambil meminum es tehnya.
"aku melihat 4 pendekar musim." Bella mengikuti arah pandang Lia.
"Ouh mereka, mereka cukup terkenal karena menjadi pendekar kerajaan dan bertugas untuk melindungi kerajaan ini."
"Jadi ayah sama bunda tau mereka."
"Iyalah, Raja dan Ratu yang memilih mereka."
"Kalau kak Bayu tau nggak."
"Taulah mereka teman masa kecilnya pangeran."
"Terus kenapa mereka dipanggil pendekar musim?" Tanya Lia sambil memakan siomay.
"Karena mereka berasal dari 4 tanah musim yang berbeda." Lia menganguk paham.
"Namanya siapa aja?" Pertanyaan Lia membuat Bella terkejut.
"Kamu nggak tau nama mereka? parah putri macam apa kau ini."
"7 tahun aku hidup di dalam hutan mana tau begituan." Jawab Lia dengan polosnya. Bella menggelengkan kepalanya melihat sifat Lia. Seorang Putri Kerajaan yang tidak tahu apa - apa dengan Kerajaannya, pekerjaannya hanya membaca novel, perawatan wajah, dan mencoba baju baru. Ketika dinasehati ia akan menjadi penerus Kerajaan, pasti dijawab 'Yang bakal jadi penerus kerajaan adalah kak Bayu bukan aku, aku mah bagian malas - malasnya aja'. Bella sudah terbiasa dengan sifatnya yang polos tapi kadang merepotkan dan menyebalkan.

"Sini aku kenalin, perempuan yang memakai pakaian warna pink dengan gaya rambut waterfall Braids dihias dengan bunga putih diatas rambutnya bernama Haruna Abraham, ia lahir dari keluarga yang semuanya bekerja di bidang kesehatan kerajaan dan berasal dari musim semi, ia dikenal dengan gadis burgundy yang berarti gadis dengan rambut merah seperti anggur." Lia merasa insecure dengan gadis itu yang terlihat sangat cantik seperti bunga sakura yang bermekaran.

"Di sampingnya laki-laki memakai pakaian warna hijau muda berambut berwarna Brunette bernama Leo Aelius, ia lahir dari keluarga yang berasal dari musim panas dan keponakan dari kepala sekolah Spark's Mythology Academy." Lia bisa melihat auranya yang begitu tenang.

"Di sebelah kiri laki-laki memakai pakaian warna Cobalt Blue berambut light brown bernama Hazel Akiyami yang berasal dari Musim Gugur dan ayahnya seorang jenderal kerajaan." Lia melihat Aura yang berasal dari laki-laki ini tidak biasa sesuatu yang membuatnya menyimpan sesuatu.

"Dan laki-laki yang berada ditengah memakai pakaian warna biru gelap berambut blonde bernama Gabriel Buraid yang berasal dari musim dingin dan lahir di keluarga bangsawan kelas tengah. Sesuai dengan tempat asanya, ia terkenal tidak memiliki hati dan kejam terhadap musuhnya." Lia melihat aura laki-laki tersebut tapi tiba-tiba dia merasakan sakit di jantungnya, ia memegang dada kirinya. Tubuhnya hampir terjatuh dan untungnya Bella berhasil menahannya.

"Lia, ada apa?" Lia tidak menjawab pertanyaan Bella, ia mendapatkan penglihatan. Darah. Hanya itu yang ia lihat.
"Ayo kita pulang sekarang." Lia dan Bella bangkit dari istirahatnya dan berjalan menuju keluar kerajaan. Lia melewati keempat pendekar musim itu dan merasakan aura yang sangat dingin yang ada di sekeliling laki-laki yang bernama Afdhal tadi. Lia dan Bella bergegas pulang kerumah.
"Lia lebih baik kamu naik ke tubuhku dan aku akan terbang, kondisi tubuhmu akan sulit untuk pulang kerumah." Lia naik ke atas tubuh Bella dan Bella menggerakkan kedua sayapnya.

.....

Baru sampai depan rumah, Lia tiba-tiba pingsan. Bella menahan tubuh Bella agar tidak jatuh ke tanah.
"Paman, Bibi, tolong!!!" Teriak Bella. Dania dan Arlo keluar rumah dan berlari ke arah Bella yang sedang menahan tubuh Lia.
"Apa yang terjadi dengan Lia, Bell?" Tanya Dania khawatir.
"Aku tidak tahu tiba-tiba Lia merasakan sakit di dada kirinya kemudian ia jatuh pingsan." Dania mengecek kening Lia dan suhunya sangat dingin.
"Ayo kita bawa masuk rumah, Bella pergi ke istana dan beri tahu Raja dan Ratu." Bella mengganguk dan langsung terbang ke istana. Dania dan Arlo membawa Lia ke dalam rumah dan meletakkan tubuhnya diatas tempat tidurnya.
"Aku harap tidak terjadi apa - apa dengan Lia." ucap Dania dengan nada khawatir.
"Lia akan baik - baik saja." Arlo menenangkan istrinya agar tenang.

The Twilight's Embrace (On Going)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang