•••Nathan menarik Anna agar duduk di pangkuannya. Tangan lelaki itu bergerilya menyentuh tubuh Anna, mulai dari punggung, turun meremas pinggang Anna yang ramping, dan berakhir meremas bongkahan pantat Anna yang montok.
"emhhh" Anna menggeram lirih merasakan sentuhan seduktif dari tangan lelaki itu.
Anna mengalungkan tangannya ke leher lelaki itu, dan meremas rambut hitam Nathan untuk menyalurkan hasratnya yang sudah menggebu-gebu.
Lidah Nathan menerobos kedalam mulut Anna, mengajak perempuan itu untuk berperang lidah dan bertukar saliva.
Tangan sebelah Nathan naik untuk mencapai gundukan Anna dan meremasnya pelan. Anna semakin mendesah dalam ciumannya merasakan remasan lelaki itu.
Setelah lama saling melumat bibir, Nathan menurunkan ciumannya ke leher jenjang Anna. menghirup dalam dalam aroma Anna yang selalu membuatnya kecanduan sebelum akhirnya mencium basah leher putih gadis itu.
"ahhh emhhh" Anna duduk di pangkuan Nathan dengan gelisah saat ia merasakan gundukan di celana Nathan semakin membesar.
Anna memaju mundurkan pinggulnya dengan perlahan, mencoba mencari kenikmatan saat vaginanya yang masih tertutup celana dalam itu bergesekan dengan penis milik Nathan yang masih terbungkus celana sekolah.
Nathan semakin membenamkan wajahnya ke ceruk leher Anna merasakan gairahnya semakin melonjak naik.
"Ahhh."
sial, geraman berat Nathan yang seksi itu semakin memancing Anna untuk kehilangan akal nya. persetan dengan tembok diantara mereka, yang Anna mau cuman Nathan untuk memuaskannya.
Anna mendorong bahu Nathan, membuat lelaki itu kembali menyenderkan punggungnya ke sofa bed. Pandangan Nathan yang tajam seperti elang mengikuti pergerakan Anna yang menarik daster tipis itu ke atas dan melepaskannya.
Nathan memandang intens tubuh Anna yang kini hanya memakai dalaman berwarna maroon senada.
lidah lelaki itu keluar membasahi area bibirnya yang terasa kering melihat pemandangan seksi di depannya. Anna dengan segala keindahan di tubuhnya memang mahakarya paling menakjubkan untuk di pandang.
Anna menatap iris hitam Nathan sembari melepaskan kaitan bra yang terasa sesak. Bahkan bra itu tidak sanggup menampung seluruh payudara nya. Tangan Nathan menahan lengan gadis itu, ia menggantikan lengan itu membuka kaitan bra Anna.
"Ahhh." desahan manja Anna keluar saat Nathan dengan cepat memasukkan payudaranya ke dalam mulut hangat lelaki itu.
"Ahhh enak Nathan emhhh." Anna semakin belingsatan merasakan lidah Nathan bermain di puting nya yang berwarna merah kecoklatan itu.
Nathan terus bermain di area dada gadis itu yang terbilang besar dan kenyal seperti squishy. mulut Nathan menyedot puting yang belum mengeluarkan susu itu sementara payudara sebelahnya dimainkan oleh tangan Nathan.
puas merasakan payudara kenyal Anna, Nathan mendorong gadis itu agar berbaring di sofa bed. Nathan menarik celana dalam Anna kebawah, melepaskan satu satunya kain penghalang dari tubuh seksi gadis dibawah kungkungan nya itu.
Nathan mencium bibir Anna yang sedikit terbuka. mereka kembali ciuman panas dengan jari Nathan yang sudah berada didepan vagina gadis itu untuk mengelusnya naik turun secara perlahan.
"akhhh."
Anna meringis merasakan perih saat jari tengah Nathan masuk ke vaginanya secara tiba tiba.
Nathan menggeram merasakan satu jarinya terasa terhimpit oleh vagina Anna yang sangat ketat.