Prolog

52 8 0
                                    


Prang

Terdengar suara gelas yang terjatuh dan pecah, akibat dari seorang pelayan dan pelanggan yang berpapasan.

"WOI, yang bener dong, lu gila ya, gua ini pelanggan harusnya lu kerja yang bener, malah ngotorin baju gua aja lu !!" Ucap si pelanggan marah, akibat dari minuman yang tumpah terkena bajunya.

"Ma.. maaf, sa.. saya gak sengaja pak, maaf." Ucap si pelayan dengan tergagap-gagap, karena baru pertama kali ia, di permalukan di depan umum, bahkan sekarang mereka menjadi tontonan orang-orang yang sedang berada di cafe tersebut.

"Ngomong tuh yang bener dong, gagap gitu, lagian pelayan kayak lo kok bisa-bisanya disuruh kerja disini, lu mampu ganti gak, kalau udah kayak begini ?!!" Ucap si pelanggan dengan nada yang marah, sinis dan meremehkan si pelayan, tanpa menyadari bahwa perkataannya  tersebut membuat seseorang yang sejak tadi hanya berdiam diri, menjadi tidak tahan dengan kekacauan yang diperbuat.

"Maaf jika saya lancang, tapi anda membuat para pelanggan cafe disini tidak nyaman, lagi pula pelayan ini sudah meminta maaf atas kejadian yang telah ia perbuat, apalagi yang anda inginkan tuan?" Ucap orang tersebut, dengan nada yang dingin dan sedikit sarkas, membuat pelanggan tersebut tersinggung.

"Maaf ? Lo pikir dengan kata maaf bisa ngembaliin baju gue jadi bersih gitu ? Lo gila ya? Udah tau dia salah masih aja dibelain, harusnya orang kayak dia dipecat aja, gak usah kerja, dasar gk becus, cepet panggil manager cafenya !!"

"Ma... maaf pak, saya janji saya akan ganti rugi atas apa yang telah perbuat tapi jangan bilang ke manager saya pak, saya mohon kalau saya gak kerja disini, gimana nasib saya pak. "
Mendengar hal tersebut, pelayan yang sejak tadi hanya diam saja, panik dan memohon sambil berlutut dihadapan pelanggan tersebut agar tidak memperpanjang urusan tersebut hingga ke manager cafe tempat ia bekerja.

"Lo pikir gue peduli, lagian kalau pun lu ganti rugi emang duit lo cukup buat ganti rugi hah !!, asal lo tau baju gue ini bisa 2× lipat dari gaji lo per bulan, lo pi-" Ucapan Pelanggan tersebut terpotong.

"Ada apa ini ?" Tanya manager cafe, yang sejak tadi mendengar keributan dari dalam ruangannya

"Oh, jadi anda managernya, gini yah pak, pelayan anda ini, sudah mengotori baju saya, dan harus bertanggung jawab atas apa yang dia perbuat, dan juga seharusnya orang kayak dia dipecat aja !!"
Kekeh pelanggan tersebut kepada manager cafe tersebut.

"Maaf atas kelalaian kami pak, kami akan menindak tegas atas apa yang sudah ia perbuat, sekali lagi saya meminta maaf." Ucap manager cafe sambil menundukan badannya kepada si pelanggan.

"Maaf pak, tapi menurut saya pelayan anda tidak salah, karena tuan ini duluan yang menabrak pelayan ini, dan lagi pula seharusnya anda, tidak berjalan sambil memainkan handphone anda, tanpa melihat jalan, seharusnya anda malu karena anda tidak buta dan masih bisa melihat ke depan, tanpa alat bantu, betul ?" Ucap Seseorang tersebut dengan nada yang dingin, sarkas, dan menyinggung si pelanggan yang sejak tadi angkuh dan tidak memiliki adab sama sekali.

"MAKSUD LO APAAN HAH, MAKSUD LO GUA BUTA GITU !!!?" Ucap pelanggan arogan tersebut.

"Saya tidak menyebut anda buta, tetapi anda sendiri yang mengatakan tersebut." Ucap seseorang tersebut dengan nada dingin dan smirk nya.

"DASAR BRENG-" pelanggan tersebut mengepalkan tangannya dan hampir menonjok seseorang tersebut, tetapi dihentikan oleh manager cafe tersebut.

"Maaf, sekali lagi pak, tetapi jika anda bersikap kasar disini maka saya tidak segan akan mengeluarkan anda secara paksa dari sini, dan lebih baik anda silahkan keluar dari sini sebelum saya panggil security" ucap manager tersebut sembari merentangkan tangan kanannya menandakan mempersilahkan pelanggan tersebut untuk keluar secara 'TERHORMAT'

"Awas aja lo!!" Ucap si pelanggan arogan tersebut sambil menunjuk pelayan, dan melenggang pergi keluar.

"Sekali lagi saya meminta maaf nona, atas ketidaknyamanannya." Ucap si manager sambil menundukkan badannya ke arah seseorang tersebut.

"Ya, tidak masalah, tetapi alangkah lebih baiknya jika ada pelanggan seperti 'dia' langsung saja di keluarkan, sangat mengganggu pelanggan yang lain ada disini." Ucap seseorang tersebut dengan dingin, tetapi tegas.

"Baik Nona, maafkan kami, dan terima kasih nona, telah membantu kami." Ucap si manager cafe sekali lagi.

"Ya." Balas seseorang tersebut, lalu melenggang pergi, setelah membayar pesanannya.































I'm Yours? - What Is Love?Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang