Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
♡ third person pov.
DENGAN senang hati, [name] menyiapkan adonan donat untuk Sae besok. untungnya, Sae hanya memesan 1 box. jadi, [name] tidak merasa terlalu terbebani (secara dia itu cuma iseng jualan biar ketemu Sae—terlebih lagi masih kelas 10 dan tugasnya banyak.)
kali ini [name] tidak ingin dibantu oleh Yukimiya karena ia merasa Yukimiya akan terbebani padahal dirinya menawari sendiri. dan juga, ini bisnisnya sendiri jadi harus bertanggung jawab + sudah malam.
Oliver yang baru selesai keramas itu menghampiri adiknya, lalu melihat-lihat adonan yang sudah dibentuk. tinggal menunggu besok. “kok keliatannya happy banget? mau kakak bantu?"
"telat, kak! aku udah selesai. tinggal cuci perabotan aja." [name] sudah selesai cuci tangan.
Oliver segera merapikan barang-barang di atas meja dapur dan mencucinya. "biar kakak aja yang cuci. kamu tidur sekarang. besok kamu harus bangun pagi kan?"
[name] menggeleng, mengambil hp dan duduk di sofa. “aku nungguin kakak aja."
sembari menunggu, notifikasi pesan dari hp [name] terdengar hingga ke telinga Oliver. “lagi chat-an sama siapa sih? keras banget notifnya, kakak kaget."
[name] memperlihatkan isi chat.
—
+087 XXX XXX ~saltedkombucha
[Name]?
—
"ini kan Sae. kakak kasih nomer kamu biar kakak nggak diteror bomboloni terus. kakak udah muak."
Oliver hanya tertawa kecil melihat adiknya cemberut sambil memukulnya. menjahili adiknya memang hal terfavorit nya sepanjang waktu. Ia mendorong adiknya agar masuk ke kamar lalu mematikan lampu, "tidur. besok aja bales chatnya. kalo ketahuan masih main hp kakak matiin Wifi-nya."
"cih aku juga bisa hidupin wifi."
"kan Wifi-nya ada di kamar kakak. wle." Oliver menjulurkan lidahnya.
setelah Oliver keluar, [name] diam diam membuka chat
