Chapter 2 - Putus?

16.2K 763 8
                                    

Jangan lupa pencet bintang nya cintaa

Jangan lupa pencet bintang nya cintaa

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Gue mau kita putus." ucap Elisa enteng sambil melepas genggaman Atlas.

"Gak mau." jawab Atlas kembali memegang tangan Elisa erat.

"Pokoknya harus mau."

"Kenapa tiba-tiba minta putus aku salah apa kita baru aja jadian kemarin."

"Lo gak salah apa-apa, setelah dipikir-pikir gue gak mau jadi selingkuhan."

"Yaudah aku putusin Mira kamu jadi yang satu-satunya."

"Lo gila hah kasian Mira." ucap Elisa marah

"Ini Elisa kesambet apa ya kok tiba-tiba jadi orang bener." bisik Stevan

"Entahlah mana saya tau saya kan ikan" bisik Dewa. Stevan mendengus mendengar bisikan Dewa.

Sejenak Atlas ingat bahwa Mira adalah sahabat sekaligus pacarnya. Mana mungkin ia menyakiti perasaan Mira lagi. Atlas bingung karena ia mulai menyukai Elisa. Sedangkan perasaannya terhadap Mira juga masih ada.

"Gue gak mau putus, gue udah mulai suka sama lo." ucap Atlas semakin menggenggam erat tangan Elisa terlihat kemerahan di tangan Elisa yang putih mulus.

"Lepasin tangan gue, gue tau lo cuman jadiin gue pelampiasan, gue cuman jadi pengganti di saat Mira gak ada." marah Elisa sambil mencoba melepaskan genggaman Atlas.

"Dari awal lo udah tau kan bakal jadi selingkuhan kenapa sekarang lo protes." ucap Atlas meremehkan.
'Gila bisa-bisanya Elisa suka sama cowok modelan gini' Batin Elisa.

"Jangan kasar." ucap Samudra. Atlas pun melepaskan genggaman tangannya terlihat kemerahan di tangan Elisa. Elisa menatap Samudra berbinar.'Makin cinta deh sama Ananta' batin Elisa. Elisa kembali menatap Atlas garang.

"Wah ada ya cowo sebrengsek lo."

"Tapi lo suka kan."

"Pede banget itu kemarin gue kesambet dedemit makanya suka sama cowok kayak lo, pokoknya hari ini kita putus lo gak ada hubungan lagi sama gue. "

"Okey gue tunggu lo ngemis-ngemis balikan sama gue." Atlas yakin bahwa Elisa bakal minta balikan karena ia tahu seberapa sukanya Elisa padanya.

"Gak akan."

Elisa berbalik dan mulai menjauh dari mereka. Atlas memandang punggung gadis itu yang mulai menghilang di telan pintu.

"Lo beneran suka sama tuh cewek murahan." sinis Rafli.

"Iya" balas Atlas singkat.

"Gue kira lo nerima Elisa karena kasihan." timpal Stevan

"Wah gila lo brengsek sih bro." sindir Dewa

"Brengsekan mana gue sama Stevan."

"Kok bawa-bawa gue, gue gak kayak lo ya gue macarin semua cewek setelah putus gak ada yang gue jadiin selingkuhan." ucap Stevan tak terima.

Change the flow of the antagonist's life(OPEN PO)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang