4. 𝐾𝑎𝑘𝑎𝑘 𝑇𝑢𝑡𝑜𝑟

992 42 15
                                    











🌷🌟













Enjoy the meal~
















Yushi ingin marah rasanya waktu tahu bahwa dirinya disewakan tutor oleh orang tua nya. Saat dirinya bertanya, malah jawaban tak memuaskan didapatkan. Nilai pas pas an? Atau bahkan kurang? Kedua nya tak pernah yushi dapatkan di sekolah. Kalaupun memang nilai mata pelajaran nya di sekolah pas pas an, dirinya masih memiliki point plus di sekolah sebagai backingan nilai tambahan.

"Kalau bisa lebih bagus? Kenapa engga dek? Ayah sama bunda kan nyewain tutor demi kebaikan kamu, toh kalau nilai mu tambah bagus, kamu juga yang seneng"

Yang  benar saja? Demi kebaikan? Selama ini dirinya rajin mengikuti les yang orang tua nya suruh agar tak mengecewakan kedua nya perkara nilai mata pelajaran di sekolah. Tutor? Yushi tak butuh, kemampuan nya dalam memahami pelajaran cukup bagus kok.

Buat apa harus menyewa tutor? Dirinya malah berpikir supaya uang yang dihabiskan untuk menyewa satu tutor demi mengajari dirinya setiap selasa sore dan kamis sore bisa digunakan untuk membeli sesuatu yang menurut nya lebih berguna. (Bagi yushi, menyewa tutor tidak berguna😵‍💫).

Dan disinilah dirinya berada. Ruang tamu luas dengan meja ruangan yang menjadi tempat atau alas nya untuk belajar. Ditemani dua gelas jus jeruk yang tersedia di depan nya, sang ibunda yang siapkan bilamana dirinya atau sang tutor ingin berehat sejenak disambi dengan meminum sesuatu yang menyegarkan.

"Yushi, penjelasan kakak udah jelas belum? Perlu diulang nggak?"

Sedang asyik asyiknya melamun, interupsi dari tutor di depan nya buyarkan lamunan nya. Dirinya lihat materi dari buku pelajaran di depan nya tak terlalu minat. Bosan, satu kata yang deskripsikan dirinya saat ini. Sore sore begini biasa nya yushi akan marathon anime di kamar nya hingga malam tiba. Ditemani cemilan seperti keripik kentang, berbagai macam potongan buah, atau mungkin segelas susu dengan biskuit cokelat sebagai pendamping nya.

"A-ah? Materi nya? Jelas Kak, yushi udah paham, ga perlu diulangin, lanjut aja ke materi selanjutnya"

Sion. Oh Sion. Nama tutor yang orang tua nya sewakan untuk nya. Usia kedua nya terpaut 3 tahun. Namun satu hal yang yushi ketahui adalah Sion adalah seseorang yang mengambil kelas akselerasi dulu semasa sekolah menengah ke atas. Huh! Pantas saja orang tua nya percaya pada pemuda di depannya. Selain latar belakang yang cukup memuaskan, Sion benar benar pemuda yang pandai dalam bidang akademik.

Pemuda di depannya beri tatapan wajah sedikit curiga. Yushi hanya putarkan bola mata nya malas, sembari mengulang materi yang di jelaskan. Dirinya dapat dengan gampang memahami materi yang disebutkan, meski berkhayal atau melamun begini, dirinya tetap memperhatikan materi yang diberikan oleh Sion kok!

Begitu selesai menjelaskan ulang materi yang dirinya dapatkan, barulah Sion manggut manggut percaya. Materi demi materi mereka lewati perlahan lahan. Yushi hanya memperhatikan sekenanya saja. Tak serius namun juga tak bercanda.

Waktu berlalu dengan cepat, kini yushi diberi waktu untuk berehat sejenak menyegarkan otak. Jus jeruk di depan nya masih terlihat segar di mata nya. Langsung saja dirinya sambar gelas di depan, namun naasnya, dirinya ceroboh hingga gelas jus disamping nya tumpah mengenai celana pemuda Oh.

Yusion OneshootTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang